Misteri Gadis Muda, Cantik, dan Kaya Mencari Cinta di Facebook

Reporter : Puri Yuanita
Kamis, 3 Agustus 2017 10:27
Misteri Gadis Muda, Cantik, dan Kaya Mencari Cinta di Facebook
Tak ada yang menyangka jika perempuan cantik ini ternyata adalah...

Dream - Mia Ash, seorang wanita cantik asal Inggris berusia 30 tahun. Dia punya karier yang cemerlang sebagai fotografer di London, dan memiliki banyak teman di dunia maya.

Menurut profilnya, Mia punya lebih dari 500 teman di Facebook. Begitu juga dengan profilnya di LinkedIn.

Dia juga memiliki pendidikan yang tinggi. Menurut profilnya, Mia berasal dari Great Wyrley di Staffordshire, dan merupakan sarjana seni rupa di Royal Academy of Arts. Setelah itu dia melanjutkan S2 di Goldsmiths, University of London.

Mia seorang wanita yang sangat kaya. Dia punya beberapa teman fotografer terkenal. Profilnya menyebut Mia mendirikan bisnisnya sendiri pada tahun 2014 dan sering bepergian ke luar negeri.

Dia memulai kariernya sebagai asisten di Clapham Picturehouse di London barat daya, sebelum bekerja sebagai staf di berbagai studio foto.

Mia sangat menyukai musik dan masalah konservasi. Status hubungannya saat ini adalah rumit, yang memberi isyarat bahwa dia sedang mencari pasangan. (ism) 

1 dari 3 halaman

Siapa Sangka Dia Adalah...

Siapa Sangka Dia Adalah... © Dream

Dream - Siapa yang tak tertarik dengan profil wanita seperti Mia Ash. Cantik, pintar, mandiri dan sedang mencari cinta sejati.

Namun siapa sangka, Mia Ash hanyalah akun palsu yang sengaja diciptakan untuk mencuri data-data rahasia milik perusahaan-perusahaan di berbagai kawasan di dunia.

Ya, Mia Ash hanyalah mata-mata versi modern di dunia digital. Dunia spionase memang selalu identik dengan wanita cantik dan berkarakter kuat.

Mereka menjebak para pria penyuka wanita cantik. Demi mendapatkan informasi rahasia yang dibutuhkan untuk menghancurkan lawan atau pesaing.

Identitas Mia telah dibangun dengan cermat selama lebih dari setahun oleh sekelompok peretas internasional.

Sebuah foto yang dipilih untuk mewakili Mia, dan juga swafoto lainnya, diambil dari akun media sosial seorang pelajar dan blogger Rumania yang tidak tahu apa-apa.

CV dan pembaruan status Mia dibuat dengan hati-hati untuk meniru para profesional kreatif asli di LinkedIn.

Sebelum Mia 'menghilang' dari internet pada bulan Februari lalu, dia dilaporkan telah memikat pejabat senior di industri sensitif di Amerika Serikat, Israel, India dan Arab Saudi untuk mengungkapkan data rahasia mereka untuk negara saingan seperti Iran.

2 dari 3 halaman

Mengirim Email yang Ternyata Isinya

Mengirim Email yang Ternyata Isinya © Dream

Dream - Kasus mata-mata berbentuk akun media sosial ini terungkap pada Februari lalu. Saat itu sebuah perusahaan di Timur Tengah menyewa perusahaan keamanan siber SecureWorks memeriksa spyware yang berusaha masuk ke jaringan mereka.

SecureWorks menemukan salah satu karyawan perusahaan itu berkomunikasi dengan Mia lebih dari sebulan.

Percakapan dimulai di LinkedIn, di mana Mia berusaha mendekati karyawan dengan bertanya tentang fotografi. Diskusi kemudian beralih ke Facebook, dan ruang lingkup percakapan semakin luas hingga ke masalah pekerjaan, fotografi, dan perjalanan.

Akhirnya, Mia mengirim email kepada karyawan tadi dengan lampiran file Microsoft Excel berisi survei tentang fotografi.

Mia berusaha meyakinkan karyawan itu untuk membuka file itu di jaringan kantornya. Akhirnya, setelah satu bulan, karyawan itu melakukan apa yang diminta oleh Mia.

Namun lampiran email dari Mia itu sebenarnya adalah kuda Trojan yang menyelundupkan spyware atau malware ke dalam sistem utama perusahaan karyawan itu.

Setelah file terbuka, sebuah program jahat yang disebut dengan PupyRAT siap mencuri rencana strategis perusahaan. (ism) 

3 dari 3 halaman

Mencuri Rahasia Perusahaan

Mencuri Rahasia Perusahaan © Dream

Dream - Untungnya, sistem keamanan jaringan perusahaan itu berhasil mencegah PupyRAT untuk menyebar dan mencuri data perusahaan.

Menurut para analis SecureWorks, Mia Ash dan PupyRAT adalah ciptaan kelompok peretas yang dikenal sebagai Cobalt Gypsy.

Kelompok peretas ini mengkhususkan diri dalam mencuri rahasia perusahaan sesuai dengan kepentingan politik dan ekonomi negara yang menyewanya.

" Ini adalah salah satu akun palsu yang paling bagus yang pernah saya lihat," kata Allison Wikoff, seorang analis SecureWorks. " Akun palsu itu sangat rapi dan bisa bekerja selama lebih dari setahun."

Menurut penulis buku keamanan siber, Edward Lucas, dunia spionase selalu menarget korban laki-laki yang suka dengan perempuan cantik.

" Sebelum ada internet, jika ingin menggunakan perempuan cantik, Anda harus mendapatkan yang asli dan mendekatkannya dengan korban secara fisik. Anda juga harus berisiko mata-mata Anda tertangkap. Sekarang Anda bisa mengirimnya lewat dunia maya dan menghilang begitu saja," kata Lucas.

(ism, Sumber: dailymail.co.uk)

Beri Komentar