Ilustrasi Pengunjang Pusat Perbelanjaan (Foto: Shutterstock)
Dream - Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin, mengaku terkejut saat mendapat laporan terkait pengguna aplikasi PeduliLindungi yang masuk kategori hitam. Warga yang seharusnya menjalani isolasi di rumah itu ternyata masih banyak yang berkeliaran di tempat publik.
Budi mengungkapkan sebanyak 3.830 pengguna berstatus hitam dan positif Covid-19 ternyata masih banyak yang berjalan-jalan ke area publik atau menggunakan fasilitas umum.
" Kita bisa lihat suprisingly tetap aja ada 3.830 orang yang masuk kategori hitam, hitam itu artinya positif Covid-19 tapi masih jalan-jalan," ujar Budi saat rapat dengan Komisi IX DPR, Senin, 13 September 2021.
Dari laporan yang diterima Kemenkes diketahui sebanyak 3.161 berkategori hitam tercatat pernah tercatat melakukan pemindaian kode QR aplikasi PeduliLindungi di pusat perbelanjaan atau mal.
Sementara 43 orang tercatat pernah masuk Bandara, 63 orang naik kereta, dan 55 orang masuk restoran.
Dia sangat menyesalkan masih ada masyarakat yang terbukti positif COvid-19 dan seharusnya menjalani isolasi masih tetap berkeliaran di ruang publik.
" Padahal orang-orang ini adalah orang-orang yang sudah teridentifikasi positif Covid-19 yang harusnya stay di rumah atau isolasi terpusat," kata dia.
Lebih lanjut, Budi mengatakan seluruh aktivitas pengguna positif Covid-19 telah terdeteksi. Selanjutnya, pihaknya segera mengambil tindakan tegas dengan memaksa para pengguna tersebut melakukan isolasi.
" Kita bisa lacak mereka dan memastikan segera kita ambil untuk kita lakukan isolasi," kata dia, dikutip dari Merdeka.com.
Dream - Pemerintah telah menambahkan warna hitam pada sistem deteksi di aplikasi PeduliLindungi. Warna ini digunakan untuk menandai pengguna yang dinyatakan positif Covid-19 maupun kontak erat.
Menteri Koordinator bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan jumlah masyarakat yang melakukan skrining pada aplikasi PeduliLindungi mencapai 21 juta untuk berbagai aktivitas hingga 5 September 2021.
Dari jumlah tersebut sebanyak 761 pengguna terdeteksi dengan warna merah sehingga sistem tidak membolehkan masuk.
" Juga terdapat 1.603 orang yang positif dan kontak erat yang mencoba lakukan aktivitas publik," ujar Luhut dalam konferensi pers disiarkan Kemenko Bidang Kemaritiman dan Investasi.
Terkait masih banyaknya warga berstatus merah dan hitam yang berkeliaran, Luhut menegaskan akan ada tindakan tegas. Para pengguna yang terdeteksi dengan warna hitam dan masih ada di ruang publik akan dibawa ke fasilitas isolasi terpusat.
Sementara terkait data, Luhut menjamin sistem PeduliLindungi aman digunakan. Tidak ada kebocoran data pengguna.
" Pemerintah menjamin keamanan data tersebut, dan saat ini penyimpanan data dilakukan Kemenkominfo dan pengamanan dibantu Badan Siber," ucap Luhut.
Lebih lanjut, Pemerintah terus meningkatkan sistem pengamanan pada aplikasi PeduliLindungi.
" Pemerintah akan terus mengambil langkah perbaikan agar aplikasi PeduliLindungi semakin baik," ucap Luhut.
Dream - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan, menyoroti masih banyaknya tempat makan atau kafe yang belum menerapkan skrining dengan aplikasi PeduliLindungi. Padahal aplikasi ini sangat diperlukan untuk penanganan Covid-19.
" Kami melihat banyaknya restoran kafe yang masih belum menerapkan aplikasi PeduliLindungi," ujar Luhut dalam konferensi pers disiarkan kanal Kemenko Bidang Kemaritiman dan Investasi.
Luhut menegaskan penggunaan PeduliLindungi merupakan upaya bersama untuk melindungi diri dari penularan Covid-19. Dia menyatakan Presiden Joko Widodo telah menekankan Covid-19 tidak akan hilang dalam waktu dekat.
" Kita perlu menyiapkan diri untuk hidup dengam Covid-19, karena Covid-19 akan berubah dari pandemi menjadi epidemi," kata dia.
Selanjutnya, Luhut mengatakan tiga strategi akan menjadi kunci dalam penanganan pandemi Covid-19 menjadi epidemi yaitu peningkatan jangkauan vaksinasi yang cepat, testing dan tracing semakin membaik, dan tingkat kepatuhan protokol 3M yang tinggi.
" Sistem PeduliLindungi yang kita gunakan saat ini akan menjadi integrator dari tiga strategi tersebut," ucap Luhut.
Dalam sepekan terakhir, Luhut menyatakan terdapat sejumlah pelanggaran yang dilakukan masyarakat. Salah satunya, pelanggaran prokes dengan berkerumun yang terjadi di salah satu kafe di Jakarta Selatan, yang akhirnya ditutup hingga tiga hari ke depan.
Terkait pelanggaran ini, Pemerintah akan melakukan upaya persuasif. Tetapi jika diabaikan, Luhut mengancam akan ada langkah tegas.
Advertisement
Begini Beratnya Latihan untuk Jadi Pemadam Kebakaran
Wanita Ini Dipenjara Gegara Pakai Sidik Jari Orang Meninggal Buat Perjanjian Utang
4 Glamping Super Cozy di Puncak Bogor, Instagramable Banget!
Menkeu Lapor Capaian Satu Tahun Pemerintahan Prabowo-Gibran, Tingkat Pengangguran Turun
Cerita Darsono Setia Rawat Istrinya yang Tak Bisa Kena Cahaya Selama 32 Tahun
Harapan Baru bagi Pasien Kanker Payudara Lewat Terapi Inovatif dari AstraZeneca
Penampilan Alya Zurayya di Acara Dream Day Ramadan Fest 2023 Day 6
Sentuhan Gotik Modern yang Penuh Karakter di Koleksi Terbaru dari Dr. Martens x Wednesday
Panas Ekstrem, Warga Cianjur Sampai Tuang 2 Karung Es Batu ke Toren