Naik 80%, Aset Keuangan Islam 2020 Makin Tambun

Reporter : Ramdania
Senin, 31 Agustus 2015 16:45
Naik 80%, Aset Keuangan Islam 2020 Makin Tambun
Diperkirakan keuangan syariah akan terus tumbuh dan berkembang di berbegai pilar ekonomi.

Dream - Nilai aset sektor keuangan Islam diperkirakan akan meningkat sebesar 80 persen selama lima tahun ke depan. Diperkirakan nilainya akan mencapai US$ 3,24 triliun pada tahun 2020, menurut temuan awal laporan State of the Global Islamic Economy (SGIE) yang dikutip dari Arab News, Senin, 31 Agustus 2015.

Laporan yang dikeluarkan Dubai Islamic Economy Development Centre (DIEDC) bekerja sama dengan Thomson Reuters dan DinarStandard tersebut akan dipublikasikan menjelang pertemuan Global Islamic Economy Summit (GIES) ke-2, yang berlangsung di Dubai Oktober ini.

GIES 2015, yang diselenggarakan oleh Dubai Chamber, DIEDC dan Thomson Reuters, diperkirakan akan dihadiri oleh lebih dari 2.000 pembuat kebijakan, cendekiawan dan pemimpin bisnis pada 5 dan 6 Oktober di Madinat Jumeirah, Dubai.

Seperti diketahui, keuangan Islam dianggap sektor yang paling berkembang dalam berbagai pilar ekonomi Islam. Pertumbuhan ekonomi syariah global secara luas diukur dengan nilai aset keuangan Islam.

Berdasarkan Islamic Finance Development Indicator (IFDI 2015) Thomson Reuters, pada tahun 2014, aset keuangan Islam memiliki nilai perkiraan sebesar US$ 1,8 triliun yang terdiri dari perbankan syariah sebesar 74 persen dan sukuk sebesar 16 persen.

Menurut proyeksi Thomson Reuters, keuangan Islam diperkirakan akan tumbuh mencapai US$ 3,2 triliun pada tahun 2020, dengan perbankan syariah mencapai nilai sebesar US$ 2,6 triliun.

Jumlah lembaga keuangan Islam yang beroperasi secara global telah mencapai 1.143 unit, yang terbagi antara 436 bank syariah, 308 lembaga takaful dan 399 lembaga keuangan Islam lainnya, seperti perusahaan pembiayaan dan investasi.

Sebagian besar lembaga keuangan Islam ini berdiri di negara-negara anggota Dewan Kerjasama Negara-negara Teluk (GCC) dan Asia Tenggara.

Sementara sisanya berada di antara negara-negara Timur Tengah dan Afrika Utara (MENA) lainnya, Asia Selatan dan daerah lainnya. Sebagian aset keuangan Islam dikuasai oleh Arab Saudi, Iran, Malaysia dan Uni Emirat Arab.

Beri Komentar