OJK: Masyarakat Indonesia Kurang Istiqomah ke Bank Syariah

Reporter : Ramdania
Sabtu, 10 Mei 2014 12:58
OJK: Masyarakat Indonesia Kurang Istiqomah ke Bank Syariah
Bank syariah masih kurang diminati masyarakat Indonesia meski mayoritas muslim. Tak heran pertumbuhan perbankan syariah menjadi lamban.

Dream - Meski sebagian besar masyarakat Indonesia beragama Islam, tetapi perbankan syariah masih belum populer di negara ini.

" Masyarakat kita itu kurang istiqomah kepada bank syariah. Hal ini akan menurunkan pengumpalan dana pihak ketiga bank syariah," ujar Deputi Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Mulya Siregar dalam jumpa pers di kantornya, Jakarta, Jumat 10 Mei 2014.

Mulya menyebutkan industri perbankan syariah memiliki market share yang masih kecil, yaitu 5 persen. Sementara untuk seluruh bisnis syariah masih 5-7 persen.

" Jadi potensinya masih sangat besar. Untuk menunjang perekonomian nasional, hal ini perlu didorong," tegasnya.

Namun, lanjut Mulya, karena banyaknya nasabah bank syariah masih di sektor riil, perbankan syariah sangat tergantung pada pertumbuhan ekonomi.

" Kalau sektor riil menurun, maka perbankan syariah akan menurun karena hampir sebagian besar portofolio perbankan syariah di sektor riil. Ketika terjadi slowdown pertumbuhan ekonomi maka penyaluran kredit akan melambat, ini juga membuat pembiayaan bank syariah akan melambat," tandasnya.

Hingga kuartal I 2014, likuiditas bank syariah sebesar 102,2% atau lebih tinggi dibandingkan realisasi kuartal IV 2013 yang sebesar 100,3%. Pembiayaan yang diberikan (PYD) tumbuh 14,9% year on year. Rasio kecukupan modal (CAR) 16,7%, kredit macet (NPL) 3,5%.

Jumlah rekening meningkat dari 12,7 juta menjadi 13,1 juta. Jaringan kantor Bank Umum Syariah, Unit Usaha Syariah, Bank Perkreditan Rakyat Syariah bertambah 54 kantor menjadi 3044. Pangsa pasar 4,88%, pertumbuhan aset 14,9% year on year.

Meski banyak angka rapor yang naik, tetapi pergerakannya masih sangat lamban. 

Beri Komentar