Warga Antre Di Depan Toko Louis Vuitton (Twitter @Crypto Nusret)
Dream - Rontoknya nilai tukar mata uang Turki terhadap dollar AS menjadi berkah buat pemburu barang-barang bermerk dunia. Mendadak, negeri yang dipimpin Recep Erdogan itu menjadi surga untuk mereka.
Dikutip dari laman Bloomberh, warga berbondong-bondong mengantre di depan sebuah toko ritel yang menjual barang-barang bermerek seperti Louis Vuitton, Chanel, dan Hermes.
Di komplek pusat perbelanjaan Istinye Park Mall, warga mengantre di bawah langit biru.
" Turki kini menjadi tempat belanja termurah di dunia," ujar Orhan (22) yang tengah mengantre Louis Vuitton untuk pasangan China yang juga berbelanja di tempat lain.
Di tempat lain di toko yang menjual barang bermerek Chanel, pengunjung yang sudah mengantre selama 1,5 jam berharap bisa mendapat sebuah tas kamera klasik keluaran Chanel yang dijual 18,500 lira.
Euro ve Dolar bazında dünyadaki en uygun Chanel’i bulabildiklerini görüyoruz. Bir günde yüzde 50 indirim olmuÅ gibi bir Åey... pic.twitter.com/BoKEOjGxrY
— CeylanAtınç (@CeylanAtinc)August 12, 2018
Tas kulit itu dijual setara US$ 2,877 atau lebih murah 25 persen dibandingkan harga barang serupa yang dijual di situs online Chanel Eropa seharga US$3,700.
Di dalam toko, banyak pengunjung berusaha menanyakan harga barang incaran sambil menggenggam Ponsel iPhone untuk mengetahui nilai tukar euro dan dollar ASnya.
Dalam tiga perkan terakhir, kurs Lira terhadap dollar AS memang telah terjun bebas sampai 27 persen. Bahkan dalam satu pekan, nilai tukar Lira jatuh sampai 21 persen.
Para pemburu barang bermerek ini sebagian besar berwajah Asia dan Arab. Hanya beberapa saja dari kalangan orang Eropa. Sementara warga Turki sendiri tak tampak di antara kerumunan pengunjung.
Hmmm buna kalbim dayanmayabilir🤦🏻♀️ pic.twitter.com/2Mu6LIBHgk
— CeylanAtınç (@CeylanAtinc)August 12, 2018
" Kami mendapatkan dollar dan membeli barang di Turki dalam satuan Lira," ujar Carson (35) yang fasih berbahasa China dan bekerja di perusahaan telekomunikasi di Istanbul.
" Bagi perusahaan, kondisi ini takkan bagus untuk jangka panjang. Begitu pula buat warga lokal. Mereka menderita karena nilai tukar."
(Sah, Sumber: Bloomberg)
Advertisement
Universitas Udayana Buka Suara Terkait Dugaan Perundungan Timothy Anugerah
UU BUMN 2025 Perkuat Transparansi dan Efisiensi Tata Kelola, Tegas Anggia Erma Rini
Masa Tunggu Haji Dipercepat, dari 40 Tahun Jadi 26 Tahun
Viral Laundry Majapahit yang Bayarnya Hanya Rp2000
NCII, Komunitas Warga Nigeria di Indonesia
Azizah Salsha di Usia 22 Tahun: Keinginanku Adalah Mencari Ketenangan
Benarkah Gaji Pensiunan PNS Naik Bulan Ini? Begini Penjelasan Resminya!
Timnas Padel Indonesia Wanita Cetak Sejarah Lolos ke 8 Besar FIP Asia Cup 2025
Hore, PLN Berikan Diskon Tambah Daya Listrik 50% Hingga 30 Oktober 2025
Universitas Udayana Buka Suara Terkait Dugaan Perundungan Timothy Anugerah
Hasil Foto Paspor Shandy Aulia Pakai Makeup Artist Dikritik, Pihak Imigrasi Beri Penjelasan