Dream - Daerah pegunungan Turki Selatan menjadi saksi bisu dari terjebaknya 174 penumpang kereta gantung yang bertaruh nyawa di tali wahana tersebut.
Operasi penyelamatan dilakukan tim SAR melalui udara.
Peristiwa mendebatkan itu terjadi hampir seharian, sekitar 23 jam, ketika satu kabin kereta gantung menghantam tiang dan pecah. Seorang penumpang dilaporkan meninggal sementara tujuh orang lainnya luka parah ketika terjatuh ke batu di bawahnya.
Operasi penyelamatan melibatkan total 607 personel pencarian dan penyelamatan serta 10 helikopter, termasuk tim dari lembaga tanggap darurat Turki, AFAD.
Sejumlah Penjaga Pantai, tim pemadam kebakaran, dan tim penyelamatan gunung dari berbagai wilayah Turki juga dikerahkan untuk membantu para pengguna yang masih berada di dalam kereta gantung yang terpaksa dihentikan beroperasi karena peristiwa tersebut.
Para korban, yang terperangkap di kereta gantung Tunektepe di luar kota Mediterania Antalya tentu merasakan bahwa ini adalah momen mencekam.
Tanpa daya, mereka harus bertahan di ketinggian tanpa harapan segera untuk diselamatkan.
" Malam itu mengerikan, kami sangat ketakutan. Ada anak-anak bersama kami, mereka pingsan," ujar Hatice Polat, korban yang berhasil diselamatkan dikutip dari Yahoo.com.
Hatice pun merasa sangat terpukul berada di sana selama tujuh jam.
" Kereta itu bergoyang-goyang setiap detik, kami terus-menerus dalam ketakutan. ... Itu sangat traumatis, saya tidak tahu bagaimana kami akan melewati trauma ini," tambah Hatice Polat.
Korban tewas adalah seorang pria Turki berusia 54 tahun, sementara korban luka yakni dua anak-anak dan enam warga negara Turki serta satu warga negara Kirgistan.
Mereka segera diselamatkan oleh helikopter Penjaga Pantai dan diterbangkan ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan yang diperlukan.
Sumber: Yahoo.com.