Harper's Bazaar Malaysia
Dream - Efek pandemi Covid-19 berdampak di segala lini bisnis. Termasuk dalam dunia media khususnya media cetak.
Kabar menyedihkan datang dari BluInc, penerbit besar di Malaysia yang sudah berdiri sejak 46 tahun.
Pandemi rupanya membuat pihak BluInc yang merupakan penerbit majalah bergengsi seperti CLEO, HerWorld, Jelita, Marie Claire, Cosmopolitan, Harper's Bazaar dan majalah wanita eksklusif lainnya di Malaysia harus melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) pada 200 karyawannya.
Datin Azlila Tajuddin, Chief Executive Officer BluInc, menjelaskan bahwa perusahaan telah mengalami tantangan yang luar biasa sejak beberapa tahun terakhir karena adanya kendala di sektor digital. Kondisi tersebut diperparah dengan adanya pandemi.
“ Kami berada di kondisi yang tidak dapat melihat pemulihan dari gejolak ekonomi yang dihasilkan dari pandemi COVID-19. Bisnis kami telah menghadapi tantangan luar biasa dari gangguan digital selama beberapa tahun terakhir," jelas Datin.
" Dengan adanya COVID-19, kerugian yang kita rasakan tetap berlanjut dari Maret dan April, kita belum tahu pasti kapan kerugian ini akan terkendali. Tidak pasti apakah kita akan dapat melihat cahaya di ujung terowongan," ungkapnya.
BluInc sendiri didirikan pada 1974. Setelah 46 tahun berdiri, bisnis ini akhirnya gulung tikar karena kerugian yang signifikan dan tekanan yang dihadapinya dalam industri yang semakin digital dan pandemi.
Sumber: World of Buzz
Dream – Beredar viral di media sosial tentang kabar pemutusan hubungan kerja (PHK) pabrik sepatu, PT SYF di Tangerang, Banten. Di tengah kesulitan akibar wabah Covid-19, dilaporkan sebanyak 2.500 karyawan pabrik tersebut harus menjadi korban pemecatan massal.
Dalam video yang berdurasi 2 menit 23 detik, terlihat para karyawan sedang dikumpulkan di lapangan parkir sebuah pabrik untuk mendapat pengarahan dari manajemen. Seorang wanita yang berbicara melalui pengeras suara menyampaikan pengumuman akan adanya pemecatan massal.
Kabar tersebut langsung menjadi viral bahkan kini beredar surat PHK dari perusahaan tersebut. Dikabarkan PHK massal akan dilakukan dalam dua tahap, yaitu 13 Mei 2020 untuk tahap pertama dan 20 Mei 2020 pada 2020.
Dalam surat PHK itu, PHK tahap pertama akan menyebabkan 1.800 karyawan dipecat disusul tahap kedua sebanyak 700 orang. Dikabarkan bahwa pabrik sepatu itu akan beralih ke Brebes, Jawa Tengah.
“ Langkah PHK massal diambil dikarenakan OT SYF akan memulai bisnis dengan kapasitas yang lebih besar sehingga bisa menyerap tenaga kerja yang lebih banyak,” tulis surat tersebut.
Surat ini menyebut karyawan tetap mendapatkan pesangon dan uang penghargaan.a
Dream – Virus corona telah menciptakan gelombang pemutusan hubungan kerja (PHK) cukup besar di Indonesia. Kementerian Ketenagakerjaan mencatat, lebih dari 2 juta tenaga kerja telah terkena PHK.
" Dampak Covid-19 ini ternyata memang sangat luas. Yang kita rasakan ini berdampak pada sektor tenaga kerja," ucap Menteri Ketenagakerjaan, Ida Fauziyah, dikutip dari Liputan6.com, Rabu 22 April 2020.
Berdasarkan data Kementerian Ketenagakerjaan per 20 April 2020, kata Ida, tercatat sebanyak 84.926 perusahaan telah merumahkan para pekerjanya.
" Data total perusahaan, pekerja/buruh formal dan tenaga kerja sektor informal yang terdampak Covid-19, data terakhir tanggal 20 April, itu sektor formal yang dirumahkan dan di-PHK 84.926 perusahaan. Kalau jumlah pekerja atau buruhnya itu 1.546.208," kata Ida.
Pada sektor informal, Kementerian Ketenagakerjaan mendata, terdapat sekitar 31.444 perusahaan yang harus merumahkan karyawan dengan jumlah tenaga kerja yang terkena PHK mencapai 583.358 orang.
Mengutip laporan tersebut, Ida mengatakan, terdapat sekitar 116 ribu perusahaan yang kegiatannya tersendat akibat penyebaran Covid-19, dengan jumlah karyawan PHK mencapai 2 juta orang lebih.
" Jadi totalnya antara sektor formal dan sektor informal, perusahaannya ada 116.370. Jumlah pekerjanya ada 2.084.593," kata dia.
(Sumber: Liputan6.com/Maulandy Rizky Bayu Kencana)
Dream – Pemerintah telah menetapkan semi lockdown untuk mencegah penyebaran virus corona. Tak tertutup kemungkinan perusahaan-perusahaan mulai merumahkan karyawan, bahkan sampai memecatnya.
Namun, kondisi yang menyusahkan para pebisnis retail ini seolah tak berlaku bagi hypermarket yang satu ini. Perusahaan itu justru sedang membutuhkan banyak karyawan baru.
Dikutip dari World of Buzz, Minggu 12 April 2020, kejadian ini berlangsung di Malaysia selama masa Movement Control Order (MCO). Tesco Malaysia tengah mencari 600 pekerja untuk dua bulan ke depan. Rekrutmen ini bertujuan untuk memenuhi kebutuhan pelanggan saat pandemi corona, Ramadhan, dan Lebaran.
Manajemen Tesco menyebut pendemi Covid-19 menyebabkan peningkatan permintaan bahan makanan dan produk rumah tangga. Kondisi ini membuat perusahaan perlu mempekerjakan lebih banyak orang untuk memenuhi permintaan.
" Di Tesco, kami bekerja sepanjang waktu untuk membantu memastikan tiap keluarga memiliki akses ke barang yang mereka butuhkan. Untuk memenuhi permintaan, kami ingin merekrut 600 rekan kerja baru untuk bekerja di toko kami setidaknya selama dua bulan ke depan," ujar perusahaan.
Ratusan karyawan baru tersebut akan disebar di 60 toko Tesco di Malaysia dan juga untuk layanan online.
" Kami melihat terjadi lonjakan tinggi terhadap pesanan online sejak diberlakukannya MCO dan kami membutuhkan semua bantuan yang didapat agar pelanggan dapat dilayani sebaik mungkin," ujar manajemen.
Advertisement
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Inspiratif, Tiga Artis Cantik Ini Ternyata Founder Komunitas
Fakta-Fakta Ciamis Jadi Kota Kecil Terbersih se-ASEAN