Ilustrasi Profesi Penjahit (http://arabianbusiness.com)
Dream - Pemerintah Arab Saudi bakal melarang penjahit pria dari luar negeri bekerja di pabrik pembuatan pakaian wanita. Kebijakan ini dikeluarkan seiring derasnya arus feminisme dan nasionalisasi tenaga kerja.
Saat ini pemerintah Saudi hanya memperbolehkan toko penjualan pakaian wanita dikelola oleh kaum hawa.
Dengan kebijakan pelarangan ini, Saudi takkan lagi mengeluarkan visa bagi tenaga kerja asing yang berprofesi sebagai penjahit. Sementara pekerja yang sudah ada akan dihapuskan.
Mengutip laman Arabianbusiness, Selasa, 24 Juni 2014, perubahan kebijakan ini dilakukan sesudah pemerintah Saudi telah melakukan pelatihan tata busana bagi para wanita di negeri itu.
Saudi memang tengah berusaha meningkatkan penyerapan tenaga kerja lokal sebagai upaya mengurangi pengangguran. Tingkat pengangguran di negara kaya ini telah mencapai 10 persen.
Pemerintah juga mulai membuka kesempatan bagi para wanita untuk bekerja meski dalam bidang usaha yang terbatas.
Sayangnya, banyak kalangan pesimistis dengan segenap daya upaya pemerintah di sana dalam meningkatkan peran para wanita itu. Program ini dianggap tetap saja tidak akan ampuh mengurangi gap tenaga kerja di sana.
Advertisement
Dari Langgar ke Bangsa: Jejak Sunyi Kiai dan Santri dalam Menjaga Negeri

Pria Ini Punya Sedotan Emas Seharga Rp233 Juta Buat Minum Teh Susu

Celetukan Angka 8 Prabowo Saat Bertemu Presiden Brasil

Paspor Malaysia Duduki Posisi 12 Terkuat di Dunia, Setara Amerika Serikat

Komunitas Rubasabu Bangun Budaya Membaca Sejak Dini



IOC Larang Indonesia Jadi Tuan Rumah Ajang Olahraga Internasional, Kemenpora Beri Tanggapan

Ada Komunitas Mau Nangis Aja di X, Isinya Curhatan Menyedihkan Warganet

Wanita 101 Tahun Kerja 6 Hari dalam Seminggu, Ini Rahasia Panjang Umurnya

Dari Langgar ke Bangsa: Jejak Sunyi Kiai dan Santri dalam Menjaga Negeri

Air Hujan di Jakarta Mengandung Mikroplastik, Ini Bahayanya Bagi Kesehatan Tubuh

Pria Ini Punya Sedotan Emas Seharga Rp233 Juta Buat Minum Teh Susu