Bantuan UKT Rp475 Miliar Bagi Mahasiswa Saat Pandemi Disalurkan September

Reporter : Arie Dwi Budiawati
Rabu, 25 Agustus 2021 16:12
Bantuan UKT Rp475 Miliar Bagi Mahasiswa Saat Pandemi Disalurkan September
Pemerintah tak mau mahasiswa berhenti kuliah di tengah jalan saat pandemi karena tak ada biaya.

Dream – Pandemi membuat sejumlah mahasiswa terpaksa berhenti kuliah lantaran tak punya biaya. Kondisi ini membuat pemerintah melalui Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan memberikan sejumlah bantuan.

Salah satunya adalah  bantuan uang kuliah tunggal (UKT). Mengenai UKT, pemerintah mewanti-wanti perguruan tinggi untuk segera menyalurkannya kepada mahasiswa penerima. Bila ada perguruan tinggi yang lamban menyalurkan UKT, pemerintah siap memberikan sanksi yang tegas.

“ Kami akan tindak tegas misalnya penyalurannya pelan atau tersendat,” kata Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, dalam rapat kerja dengan Komisi X, dikutip dari Youtube DPR RI, Rabu 25 Agustus 2021.

Dia tidak mau mahasiswa-mahasiswa putus sekolah karena tidak bisa membayar uang kuliah semasa pandemi Covid-19. “ Kami ingin memastikan mahasiswa tidak putus sekolah,” kata Nadiem.

1 dari 4 halaman

Rogoh Kocek Rp745 Miliar

Untuk bantuan UKT inii, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi menganggarkan dana Rp745 miliar. Dana yang disalurkan pada September 2021 ini senilai Rp2,4 juta untuk setiap penerima.

“ Jika UKT lebih besar dari Rp2,4 juta, selisihnya akan menjadi kebijakan perguruan tinggi sesuai dengan kondisi mahasiswa,” kata dia.

Subsidi ini menyasar kepada mahaiswa yang aktif kuliah dan bukan penerima KIP kuliah atau Bidikmisi. Kemudian, kondisi keuangannya memerlukan bantuan UKT pada semester ganjil 2021.

“ Jangan sampai karena pandemi, mahasiswa tidak bisa melanjutkan sekolah,” kata dia. (mut)

2 dari 4 halaman

Kuota Internet Gratis Tetap Diberikan di 2021 Meski Sudah Sekolah Tatap Muka

Dream – Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Nadiem Makariem memastikan program kuota internet untuk pelajar dan mahasiswa akan tetap disalurkan meski proses belajar tatap muka mulai didorong. Tak hanya siswa, program ini juga menyasar pada tenaga pendidik.

Menurut Nadiem, keputusan tetap memberikan alokasi kuota internet sebagai bagian dari proses transisi dari proses belajar mengajak online ke Pembelajaran Tatap Muka (PTM).  

 

 

“ Bantuan kuota ini masih relevan pada masa transisi,” kata Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, Nadiem Makarim, dalam rapat kerja dengan Komisi X, dikutip dari Youtube DPR RI.

Nadiem mengatakan, selama masa transisi dari belajar daring ke PTM, bantuan kuota internet bisa meringankan beban orang tua untuk anaknya yang mengikuti sekolah secara online. Apalagi masa transisi PTM ini hanya akan diikui oleh 50 persen peserta didik. 

“ Orang tua yang punya lima anak akan terpukul luar biasa untuk kuota (yang digunakan anaknya) untuk sekolah,” kata dia.

3 dari 4 halaman

Rincian Kuota Internet Gratis untuk Pelajar, Guru, dan Dosen

Untuk bantuan kuota internet ini, pemerintah menganggarkan alokasi dana Rp2,3 triliun untuk dibagikan kepada sebanyak total 26,8 juta siswa, mahasiswa, guru, dan dosen.

Nantinya anak didik di kelas Pendidikan Anak Usia (PUAD) akan mendapatkan alokasi kuota internet gratis sebesar 7 GB per bulan. Sementara murid sekolah dasar dan sekolah menengah diberikan jatah kuota internet 10 GB per bulan. 

Alokasi lebih besar diberikan kepada tenaga pendidik SD dan sekolah menengah yang mendapatkan kuota internet sebesar 12 GB per bulan.

Untuk kalangan mahasiswa dan dosen di perguruan tinggi, kuota internet yang diberikan secara gratis oleh pemerintah sebanyak 15 GB per bulan

4 dari 4 halaman

Bisa Googling, Tapi Nggak Bisa untuk Main Game dan Nonton

Nadiem mengatakan kuota internet ini merupakan jenis kuota umum dan bisa digunakan untuk keperluan yang fleksibel. Misalnya, kuota itu bisa digunakan untuk Googling sehingga bisa mempermudah riset.

“ Alhamdulillah juga kouta internetnya umum,” kata dia.

Nadiem menekankan, meskipun fleksibel, penggunaan kuota ini juga dibatasi. Para penerima subsidi tidak bisa menggunakan kuota itu untuk mengakses aplikasi yang tidak berhubungan dengan pendidikan, seperti main game online dan menonton film.

“ Bisa digunakan secara fleksibel, kecuali apliksi yang nggak ada urusannya dengan pendidikan. Nggak ada nonton film atau main game atau konten yang nggak baik,” kata dia.

Beri Komentar