Tim Relawan BRIsyariah Saat Menyerahkan Bantuan Korban Gempa Palu Dan Donggala (Foto: BRIsyariah)
Dream - Niat para donatur untuk memberikan bantuan pada korban gempa dan tsunami Palu, Sulawesi Tengah memang membutuhkan perjuangan. Dengan akses yang sulit, tak jarang donatur harus menempuh perjalanan panjang dan lama.
Pengalaman inilah yang dialami tim relawan PT Bank BRIsyariah Tbk yang hendak mengirimkan bantuan untuk pengungsi di Palu dan Donggala. Tim harus menempuh perjalanan dua hari untuk sampai dolokasi.
" Alhamdulillah, tim relawan yang membawa bantuan untuk korban gempa akhirnya bisa tiba di kota Palu. Walaupun medannya sulit, tapi apapun bisa kita atasi dengan izin dan bimbingan Allah SWT," kata Direktur Utama BRIsyariah Moch. Hadi Santoso yang juga sempat meninjau langsung kota Palu pada hari Senin (1 Oktober 2018) dalam keterangan tertulisnya..
BRIsyariah diketahui menyalurkan bantuan kepada para pengungsi di Palu dan Donggala melalui Kantor Cabang Makassar. Bantuan yang dibawa berupa makanan siap saji, air minum, beras, mie instan, kompor, selimut, tenda, obat-obatan.
Total nilai bantuan yang mencapai Rp100 Juta dibawa relawan melalui jalan darat dari kota Makassar.
Medan yang sulit menjadikan perjalanan tim relawan dari Makassar memakan waktu yang cukup lama. Dengan pengawalan ketat personil TNI dan Polri, bantuan tersebut sampai di Palu dan siap didistribusikan.
Hadi yang meninjau lokasi musibah mengungkapkan keprihatinannya atas kondisi kota Palu, Donggala dan masyarakat yang menjadi korban.
" Tentunya diawali niat baik dan tulus. Terima kasih untuk pihak-pihak yang telah mengawal bekerjasama, hingga akhirnya tim relawan dan bantuan bisa disalurkan sesegera mungkin bagi yang membutuhkan," katanya.
Menyinggung soal operasional perbankan di lokasi terdampak bencana, Hadi mengatakan perusahaan sampai saat ini masih melakukan inventarisir. Proses ini harus dilalui karena jaringan bahkan komunikasi di Palu masih belum lancar.
Kabar duka juga melanda BRIsyariah. Hadi mengatakan salah satu pegawainya menjadi satu diantara ribuan korban meninggal dalam bencana tersebut.
Pegawai bernama Anal Elkusdayana yang menjabat financing reviewer manajer di kantor cabang BRIsyariah Palu meninggal dunia tertimpa bangunan.
Saat gempa berlangsung, Anal diketahui tengah berada di lingkungan BRIsyariah Kantor Cabang Palu menanti waktu sholat Maghrib. Saat gempa mulai terjadi, beberapa rekan Anal sempat menyelamatkan diri. Malang, Anal tertimpa bangunan dan meninggal dunia.
" Sungguh kejadian ini menyisakan duka yang mendalam bagi kami keluarga besar BRIsyariah seluruh Indonesia," ungkap Hadi.
Selain menyalurkan bantuan, BRIsyariah juga terus membuka rekening donasi. Bagi masyarakat yang ingin membantu korban gempa di Palu dan Donggala, dapat menyalurkan sumbangan melalui rekening infaq shadaqah BRIsyariah 1003987716, Dompet Bencana dan Kemanusiaan melalui UPZ BAZNAS BRIsyariah 2020555555 a/n Badan Amil Zakat Nasional.
Donasi juga bisa disalurkan melalui rekening Aksi Peduli Bencana BRIsyariah dan Rumah Zakat 1000859172 a/n Yayasan Rumah Zakat Indonesia, aksi #indonesiabersamapalu-donggala BRIsyariah dan Aksi Cepat Tanggap di virtual account dengan nomor 1039726064 a/n Aksi Cepat Tanggap,aksi peduli gempa dan tsunami BRIsyariah bersama Baitul Maal Hidayatullah di nomor rekening 10838643847 a/n Baitul Maal Hidayatullah. Seluruh dana yang terkumpul akan disumbangkan kepada korban gempa Palu dan Donggala.(Sah)
Advertisement
Momen Prabowo Saksikan Penyerahan Uang Pengganti Kerugian Negara Rp13,25 Triliun dari Korupsi CPO
Mantan Ketum PSSI Usulkan STY Kembali Latih Timnas, Ini Alasannya
Wanita Ini 400 Kali Operasi Plastik Selama 15 Tahun
Potret Keren Yuki Kato Taklukan Chicago Marathon 42,2 Kilometer
16 Peneliti dari ITB Masuk Daftar World Top 2% Scientists 2025
9 Kalimat Pengganti “Tidak Apa-Apa” yang Lebih Hangat dan Empatik Saat Menenangkan Orang Lain
Penampilan Alya Zurayya di Acara Dream Day Ramadan Fest 2023 Day 6
PT Taisho Luncurkan Counterpain Medicated Plaster, Inovasi Baru untuk Atasi Nyeri Otot dan Sendi
Momen Prabowo Saksikan Penyerahan Uang Pengganti Kerugian Negara Rp13,25 Triliun dari Korupsi CPO
Bahas Asam Urat dan Pola Hidup Sehat, Obrolan Raditya Dika dan dr. Adrian Jadi Sorotan