Jadi Legenda Timnas Argentina, Ini Kekayaan Diego Maradona

Reporter : Arie Dwi Budiawati
Kamis, 26 November 2020 15:12
Jadi Legenda Timnas Argentina, Ini Kekayaan Diego Maradona
Legenda sepakbola Argentina ini meninggal dunia karena serangan jantung.

Dream – Dunia sepak bola kehilangan salah satu bintang dan legenda, Diego Maradona. Mantan pemain Timnas Argentina dan bintang Napoli itu meninggal dunia pada Rabu 25 November 2020 setelah menjalani perawatan penyakit jantungnya.

Diego Maradona meninggal dunia di usia 60 tahun. Serangan jantung itu terjadi di rumahnya, Tigre, Argentina.

(Baca: Diego Maradona Meninggal Dunia)

Maradona merupakan pemain kunci penting untuk Argentina kala memenangkan Piala Dunia pada 1986. Maradona juga bermain untuk Napoli dan Barcelona selama kariernya dan pernah bekerja sebagai manajer tim sepakbola.

Mengutip laman dari Express.co.uk, Kamis 26 November 2020,  bintang sepakbola ini dilaporkan memiliki kekayaan senilai US$100 ribu atau senilai 75 ribu poundsterling (Rp1,41 miliar) dari beragam sumber.

Pesepak bola yang melekat dengan nomor punggung 10 itu bisa menghasilkan jutaan poundsterling, namun di saat bersamaan bisa juga kehilangan jutaan. Dikatakan bahwa dia tersangkut kasus pajak dengan otoritas Italia.

Pada 2016, manajer sepak bola ini mengatakan kepada surat kabar Italia, Corriere della Serra, telah membayar semua tagihan pajak yang belum dibayar. Tapi, dia masih punya sisa tunggakan 33 juta euro untuk dibayarkan kepada otoritas Italia.

1 dari 3 halaman

Karier Sebagai Pesepak Bola Buat Maradona Kaya

Maradona menghasikan uang melalui kariernya sebagai pesepakbola profesional. Dia mulai debut pada 1976 sebagai pemain Argentinos Juniors. Kala itu, usianya baru 15 tahun.

Saat bermain untuk klub, Maradona membangun reputasinya sebagai salah satu pemain terbaik. Tercatat, dia menyarangkan gol ke gawang lawan sebanyak 115 gol dalam 167 penampilan.

Pada tahun 1981, dia pindah ke Boca Juniors dan menandatangani transfer senilai 3 juta poundsterling (Rp56,61 miliar). Setelah bermain dengan Boca Juniors selama setahun, dia pindah klub.

Maradona Makin terkenal Saat main di Klub Eropa

Talenta yang dimiliki Maradona membuat banyak klub Eropa yang terpikat.  Barcelona menjadi klub pertama Eropa yang memboyong Maradona ke Benua Biru tersebut. Untuk memboyong sang legenda, klub asal Spanyol itu harus merogoh koncel 5 juta poundsterling (Rp94,32 miliar). Ini menjadi rekor pemain termahal dunia pada saat itu.

Puncak kariernya terjadi saat Maradona bergabung dengan klub Italia, SSC Napoli. Pemain berjuluk Tangan Tuhan itu membawa Napolo meraih gelar Scudetto pertamanya di musim 1986/1987. 

Sayang karier Marodona meredup setelahnya. Dia sempat bermain untuk klub Eropa terakhirnya, Sevilla sebelum akhirnya kembali ke negaranya dengan bergabung bersama Newells Old Boys, dan Boca Juniors  

Selama kariernya, Maradona bermain untuk Argentina di empat Piala Dunia. Dia menjadi kapten pada Piala Dunia 1986 di Meksiko. Maradona memimpin tim untuk memboyong Piala Dunia. Saat bermain untuk negaranya, pria ini mencetak gol 34 kali.

Selain menjadi pemain sepakbola, dia juga menjadi manajer klub, seperti Gimnasia pada September 2019. 

2 dari 3 halaman

Diego Maradona Meninggal Dunia

Dream - Pesepakbola legendaris asal Argentina, Diego Maradona, meninggal dunia pada Rabu, 25 November 2020, waktu setempat. Dia mengalami serangan jantung setelah dua pekan sebelumnya menjalani operasi otak.

Kabar meninggalnya Maradona pertama kami disampaikan pengacaranya, Matias Morla. Tak butuh waktu lama, kabar tersebut cepat tersebar.

 

 

Maradona sempat mengalami pendarahan pada otak dan masuk rumah sakit pada 11 November 2020. Dokter yang merawatnya, Leopoldo Luque, sempat mengklaim perawatan berjalan baik sehingga Maradona diizinkan pulang dan berobat jalan.

Morla yang belakangan menjadi orang terdekat Maradona mengaku takjub dengan kondisi yang dialami kliennya. Dia mengaku sempat khawatir Maradona meninggal akibat pendarahan internal di dekat otaknya.

3 dari 3 halaman

Sempat Kritis

" Diego mengalami masa yang sulit, itu adalah saat tersulit dalam hidupnya dan saya pikir itu adalah keajaiban bahwa pendarahan terdeteksi di kepalanya karena itu bisa mengambil nyawa," kata dia.

Tetapi, masa-masa sulit itu bisa dilewati Maradona. Maestro sepakbola tersebut pun bisa kembali sehat.

" Puji Tuhan, bahaya itu lenyap berkat intervensi hebat dari dr. Leopoldo Luque (ahli bedah saraf dan dokter umum Maradona), karena dia mendeteksinya pada waktunya," kata Morla.

Dua pekan berlalu, Maradona kini meninggal di usia 60 tahun.

Sumber: Bola.com

Beri Komentar