Presiden Bank Dunia: Indonesia Sepatutnya Bangga

Jim Yong Kim menilai Indonesia sepatutnya berbangga atas kemajuan luar biasa yang diperoleh selama ini.

Dream - Presiden Bank Dunia Jim Yong Kim menganggap Indonesia sebagai salah satu pemegang saham paling penting bagi lembaganya. Buktinya, orang nomor satu ini rela berkunjung ke Tanah Air mulai hari ini hingga 22 Mei mendatang.

" Kantor kami di Jakarta yang dibuka pada tahun 1968, adalah kantor pertama di luar Washington DC," kata Dr Kim dalam keterangan tertulisnya, Selasa, 19 Mei 2015.

Kim menegaskan Bank Dunia selama ini mendukung misi Presiden Joko Widodo untuk pengentasan kemiskinan ekstrim dan mengupayakan kesejahteraan yang lebih merata di seluruh kepulauan yang luas ini.

" Indonesia sepatutnya berbangga atas kemajuan yang luar biasa dan pencapaian sangat besar dalam pengentasan kemiskinan," katanya.

Menurut Kim, mengurangi angka kemiskinan dalam 15 tahun menjadi 11,3 persen saat ini, merupakan prestasi besar. " Kami yakin bahwa Indonesia akan terus mengurangi angka kemiskinan dengan cepat dan membantu lebih banyak rakyatnya keluar dari kemiskinan," kata dia.

Dalam kunjungan pertamanya ke Indonesia sejak terpilih sebagai Presiden Bank Dunia pada Juli 2012, Dr Kim akan bertemu dengan Presiden Joko Widodo, Wakil Presiden Jusuf Kalla, Gubernur Yogyakarta Sri Sultan Hamengkubuwono X, Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro, dan pejabat pemerintah lainnya serta para pengusaha.

Dr Kim juga akan mengunjungi sejumlah proyek seperti proyek rekonstruksi Bank Dunia pasca bencana berbasis masyarakat, pusat pelayanan kesehatan masyarakat, Pelabuhan Sunda Kelapa dan Pelabuhan Tanjung Priok.

Selain itu, orang nomor satu Bank Dunia ini juga akan menggelar dialog di Kampus Universitas Indonesia, Jakarta pada 21 Mei.

Selama berada di Indonesia, Dr. Kim akan didampingi oleh Axel van Trotsenburg, Wakil Presiden Bank Dunia untuk Asia Timur dan Pasifik, Rodrigo A. Chaves, Kepala Perwakilan Bank Dunia untuk Indonesia, Vivek Pathak, Direktur International Finance Corporation (IFC) untuk Asia Timur dan Pasifik, serta Sarvesh Suri, Kepala Perwakilan IFC untuk Indonesia. (Ism)