Foto: Saniniu Laizer (Siakap Keli)
Dream - Seorang buruh tambang di Manyara, Tanzania, mendadak kaya raya usai menjual dua batu Tanzanite raksasa yang ia temukan.
Kedua batu itu berbobot mencapai 15 kilogram ketika digabungkan. Ia menjualnya dan mendapatkan 2,4 juta poundsterling atau Rp42,2 miliar dari Kementerian Pertambangan Tanzania.
Dilansir Siakap Keli, batu itu merupakan Tanzanite terbesar yang pernah ditemukan di Tanzania. Batu tersebut hanya terdapat di bagian utara Tanzania dan digunkan sebagai bahan baku perhiasan.
Foto: Siakap Keli
Permata ini memiliki harga jual tinggi, tergantung dari warna, kejernihan, dan jenisnya. Tanzanite merupakan batu langka dan diprediksi habis dalam 20 tahun ke depan.
Hasil penjualan batu Tanzanite digunakan untuk perbuatan mulia. Pria bernama Saniniu Laizer itu akan membangun mal dan sekolah di kawasan Simanjiro.
Laizer melihat banyak orang di tempatnya yang tidak mampu menyekolahkan anak-anak mereka. Ia berharap hasil penjualan batu tersebut dapat membawa kemakmuran bagi rakyat Simanjiro.
Sumber: Siakap Keli
Dream - Seekor ular ditemukan bersarang di ruang kelas sebuah sekolah. Ular yang diketahui berjenis kobra itu hidup di dalam salah satu laci meja
Binatang melata itu ditemukan seorang penjaga sekolah yang hendak membersihkan ruangan. Reptil tersebut diduga bersarang akibat kondisi sekolah yang kosong selama pandemi Covid-19.
Akun Twitter @arjuno_ireng01 mengunggah peristiwa tersebut ke media sosialnya. Dalam video yang diunggah, seorang petugas tampak sedang berusaha mengusir ular menggunakan tongkat panjang.
" Dimanapun ini kita hrs waspada. Ruang sekolah 3 bulan gk di isi. Ternyata dlm laci meja kedapatan ular cobra. Hati2 saat anak2 kita masuk sekolah. Tolong di periksa dlu laci bangku sekolah dengan menggunakan bambu atau apa saja," tulis akun tersebut.
Dimanapun ini kita hrs waspada????????
Ruang sekolah 3 bulan gk di isi. Ternyata dlm laci meja kedapatan ular cobra. Ketahuan saat penjaga sekolah bersih2 ruangan.
Hati2 saat anak2 kita masuk sekolah. Tolong di periksa dlu laci bangku sekolah dengan menggunakan bambu atau apa saja pic.twitter.com/ElMo4UJlkI— Den-Mase-Pupunk-????????-???????? (@arjuno_ireng01)June 26, 2020
Meski sempat memberontak, ular tersebut akhirnya berhasil dikeluarkan dari laci meja. Ular tersebut kemudian diamankan oleh pihak berwenang.
Unggahan tersebut langsung menuai berbagai komentar dari warganet.
" Seremmmm," kata @arien06
" King kobra.. Sapi pun bisa mati kena gigitannya," sahut @agoeswdni
" Klo sekolahannya di desa² msh banyak binatang² liar brkeliaran. Dan harusnya ruang kelas dan ruang lainnya yg ada di dlm lingkungan skolah wajib di tutup rapat," ujar @ray_cristoph
" Iya sangat disarankan menggunakan alat seperti bambu pak dan sering mengecek keadaan kelas sama guru-guru," sambung @daniellsinaga
Dream - Para ilmuwan di Johns Hopkins University baru-baru ini melaporkan kasus aneh. Seorang pria yang menderita penyakit otak degeneratif langka tidak dapat membedakan bilangan dasar dari 2 hingga 9.
Pria yang bekerja sebagai ahli geologi itu didiagnosis dengan penyakit otak degeneratif langka yang disebut dengan sindrom corticobasal.
Setelah menelitinya selama delapan tahun, para ilmuwan mengatakan ahli geologi berinisial RFS itu menderita kerusakan saraf yang parah.
Dia tidak bisa membedakan atau menulis angka antara 2 dan 9. RFS bahkan tidak bisa membedakan gambar atau kata dengan angka antara 2 dan 9 di dalamnya.
" Ketika melihat angka, otaknya harus 'memeriksanya' terlebih dahulu sebelum mengenalinya sebagai angka," ujar Michael McCloskey, pakar kognitif di Johns Hopkins University.
Namun anehnya, RFS masih bisa mengenali huruf, simbol, dan bahkan angka 1 dan 0. Tapi, begitu melihat angka antara 2 dan 9, pandangannya langsung buram.
" Contohnya, saat melihat angka 8, mata dan otaknya melihat angka itu sebagai spaghetti," kata McCloskey.
RFS juga tidak bisa memahami, mengidentifikasi, dan menulis sebagian besar angka dalam Bahasa Arab.
Umumnya, orang yang menderita sindrom kortikobasal mengalami gejala seperti masalah ingatan, kejang otot, dan kesulitan berjalan.
Dalam satu ekperimen, para ilmuwan menaruh sebuah gambar atau kata di atas sekelompok tumpukan angka.
Seperti yang diduga, RFS ternyata mengalami kesulitan dalam mengidentifikasi gambar atau kata tersebut.
Padahal, setelah angka-angka itu dihilangkan, RFS mampu mengenali gambar atau kata itu dengan baik.
" Dia sama sekali tidak menyadari bahwa ada sebuah kata di sana. Namun begitu angka-angka itu dihilangkan, otaknya tidak hanya mendeteksi keberadaan sebuah kata, tetapi mengidentifikasi kata itu," ujar Teresa Schubert, pakar kognitif lainnya di Johns Hopkins University.
" Hasil ini menunjukkan bahwa otak RFS sedang melakukan pemrosesan yang kompleks tanpa dia menyadarinya," kata David Rothlein dari VA Boston Healthcare.
Penelitian yang cukup menarik namun aneh ini telah dipublikasikan di jurnal PNAS.
Sumber: OddityCentral.com
Advertisement
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Inspiratif, Tiga Artis Cantik Ini Ternyata Founder Komunitas
Fakta-Fakta Ciamis Jadi Kota Kecil Terbersih se-ASEAN
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Tampil Cantik di Dream Day Ramadan Fest Bersama Beauty Class VIVA Cosmetics
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Tak Hanya di Indonesia, 7 Mitos Aneh di Berbagai Belahan Dunia
Peneliti Ungkap Pemicu Perempuan Sanggup Bicara 20 Ribu Kata Sehari?
Kata Ahli Gizi Soal Pentingnya Vitamin C untuk Tumbuh Kembang Anak
Tak Hanya di Indonesia, 7 Mitos Aneh di Berbagai Belahan Dunia