

Dream - Salah satu proyek properti megah paling ambisius di Malaysia, Forest City, terancam hanya akan berakhir menjadi kota mati.
Prediksi itu muncul karena proyek bernilai US$ 100 miliar atau setara Rp 1.500 triliun yang dibangun pengembang properti China, Country Garden, mengalami berbagai masalah.
Dalam sejarah pembangunannya yang telah berlangsung 10 tahun, Forest City menjadi kota mati akibat krisis utang yang dialami perusahaan pengembang itu.
Masalah keuangan yang melilit Country Garden telah menekan laju pembangunan proyek fantastis tersebut.
Awal Agustus lalu, Country Garden gagal melakukan pembayaran surat utang mereka yang nilainya mencapai US$22,5 juta atau setara Rp2.875 triliun.
Selain terlilit utang bernilai fantastis, berbagai kendala lainnya dihadapi Forest City saat pembangunannya yang dimulai pada tahun 2014 lalu.
Pembangunan Forest City sebenarnya memang sudah tidak mulus sejak di awal. Tantangannya beragam, mulai dari masalah regulasi hingga Covid-19 di 2021.
Dalam 6 bulan sejak dimulainya reklamasi lahan pada tahun 2014, pembangunan terhenti karena pejabat Malaysia khawatir dengan dampak lingkungan dari proyek ini.
Pemerintah Singapura juga menyatakan keprihatinan terhadap dampak pembangunan Forest City yang mangkrak terhadap perbatasannya yang berdekatan dengan Malaysia.
Pada tahun 2018, mantan Perdana Menteri Malaysia saat itu, Mahathir Mohamad, mengkritik pembangunan kota buatan tersebut.
Mahathir menyebut Forest City 'dibangun hanya untuk orang asing' terutama warga China dan sulit dijangkau sebagian besar masyarakat Malaysia secara finansial .
Rencana Country Garden juga diperumit oleh tindakan keras pemerintah China terhadap warganya yang ingin membeli properti di luar negeri.
Hal ini merupakan langkah China untuk membendung arus keluar modal.
Tantangan berikutnya datang saat pandemi Covid-19 yang menghentikan hampir segalanya. Country Garden memberhentikan semua pekerjanya.
Sementara banyak warga asing yang telah tinggal di Forest City memutuskan untuk meninggalkan kota buatan tersebut.
Melansir South China Morning Post, Forest City adalah proyek ambisius Country Garden untuk menciptakan kota buatan raksasa.
Kota buatan ini terdiri dari 4 pulau yang diciptakan dengan melakukan reklamasi lahan di Selat Johor yang terletak di antara Malaysia dan Singapura.
Terlihat dari kota Singapura yang gemerlapan di malam hari, Forest City digadang-gadang akan menjadi tempat bagi lebih dari 700.000 penduduk.
Namun, dalam perjalanannya, impian tersebut hampir tidak pernah terwujud. Saat ini, Forest City hanya dihuni sekitar 9.000 penduduk.
Meski demikian, Country Garden masih merasa optimis dengan mengklaim bahwa 80 persen unit perumahan di Forest City telah terjual.
Saat ini keberadaan kota buatan senilai Rp1.500 triliun menjadi taruhan besar dalam dunia real estat bagi Country Garden.
Selain skala proyeknya yang sangat luas, Forest City menyimpan risiko yang besar juga. Banyak yang meragukan keberlanjutan dan keberhasilan jangka panjang proyek ini.
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Proyek State Guest Mansions sudah dimulai sejak tahun 2010.
Baca SelengkapnyaDarah seni yang melekat dalam diri Soimah tampaknya ia aplikasikan betul pada huniannya.
Baca SelengkapnyaRumah di kampung halaman Melly Lee sangat sederhana berbentuk panggung dengan dinding anyaman bambu.
Baca SelengkapnyaKerugian industri pariwisata akibat kebakaran di kawasan Gunung Bromo mencapai Rp89,76 miliar.
Baca SelengkapnyaPria yang kini berusia 30 tahun itu divonis tujuh tahun penjara karena terbukti melakukan korupsi oleh Pengadilan Tinggi Kuala Lumpur.
Baca SelengkapnyaKerja kerasnya membuahkan hasil yang sepadan. Kini ia bisa menikmati buah dari kesabarannya.
Baca SelengkapnyaSebuah desa masih dikenal sebagai 'Kampung Majapahit' karena memiliki gaya bangunan yang sangat khas.
Baca Selengkapnya