Menteri Kelautan Dan Perikanan, Susi Pudjiastuti.
Dream – Menteri Susi Pudjiastuti, mengaku punya banyak kekurangan selama tiga tahun memimpin Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP). Salah satunya sifatnya yang cenderung tidak sabar dan temperamental, sehingga dia meminta maaf atas sifatnya ini.
“ KKP tidak hanya baik, pasti ada yang jelek. Saya, dengan ketidaksabaran dan temperamental kadang membuat Bapak Ibu merasa jengkel saat diberi perintah, komando, ataupun arahan. Angkatan Laut dan kepolisian pasti merasakan yang sama,” kata Susi dalam acara halal bihalal KKP di Jakarta, Senin 10 Juli 2017, dilansir Merdeka.com.
Menurut Susi, sifatnya yang tegas dan ingin serba cepat, sulit hilang. Namun, semua itu dilakukan untuk meningkatkan kinerja di tubuh kementerian dalam menunjang kemajuan negara.
“ Kalau Anda minta saya mengubah tegas dan tidak sabaran, itu sulit. Saya lahir sudah begini, selalu ingin kerja selesai, beres, (dan) baik supaya negara makin maju, baik swasta maupun negeri,” kata founder Susi Air ini.
Susi melanjutkan, ketegasan dan ketidaksabarannya ini membawa KKP ke arah yang lebih baik. Hal ini terlihat dari beberapa perbaikan kinerja yang semakin positif.
“ Tolong berubah yang santun, yang apa saya tidak bisa berubah. Dengan segala kekencangan saya dalam meminta dan memaksa supaya lebih baik, saya rasa hasilnya sudah lumayan,” kata dia.
© Dream
Dream - Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti selalu menjadi inspirasi bagi publik. Tak hanya di Indonesia namun juga publik dunia.
Menteri Susi dianggap telah membuat terobosan yang 'gila' dalam mencegah pencurian ikan dan perusakan biota laut, dengan meledakkan kapal pelaku.
Sulit disangkal, langkah Susi mendapat simpati, terutama dari publik AS. Dia pun diganjar penghargaan Peter Benchley Ocean Awards.
Dalam simposium bertajuk 'Ocean of Tomorrow', Susi mengakui langkahnya dengan meledakkan kapal pencuri ikan serta memerangi kapal pengguna cantrang, belumlah mampu menghilangkan persoalan di bidang kelautan dan perikanan.
Meski demikian, dengan langkah itu cadangan ikan meningkat cukup signifikan dan sejumlah spesies ikan yang telah lama menghilang, kini kembali.
" Apa yang sesungguhnya kami dapatkan adalah kehormatan," ujar Susi, dikutip dari Gloucester Times, Senin, 16 Mei 2017.

Susi pun menceritakan bagaimana para nelayan asing selama bertahun-tahun begitu bebas menangkap ikan di perairan Indonesia. Kata Susi, ada sekitar 10.000 kapal asing yang dengan gampang memancing, " Seperti di negara mereka sendiri."
" Mereka tidak bisa lagi melakukan apapun sekarang," tegas Susi.
© Dream
Langkah 'gila' Susi yang tak pernah luput dari sorotan media dinilai positif masyarakat dunia. Keberanian Susi meledakkan kapal telah membuat dunia tersadar, laut harus diselamatkan dari ancaman pencurian.
" Media yang mendokumentasikan langkahnya (Susi) dalam meledakkan kapal-kapal itu benar-benar membantu memberikan edukasi kepada dunia," ujar Direktur Program Perlindungan Lingkungan sekaligus peneliti pada Stimsom Center Washington, Sally Yozell.

Paparan Susi pun membuat takjub Senator AS Sheldon Whitehouse yang juga hadir dalam simposium tersebut. Sembari bercanda, Senator itu memberikan apresiasi atas kinerja Susi yang begitu cemerlang dalam menjaga lautan.
" Anda telah menenggelamkan kapal dengan jumlah yang lebih banyak daripada US Navy (Angkatan Laut AS)," kata Whitehouse.
Ya, begitulah Susi, perempuan putus sekolah yang justru menjadi penyelamat sektor kelautan Indonesia. Terima kasih, Bu.
Advertisement
5 Destinasi Wisata di Banda Neira, Kombinasi Sejarah dan Keindahan Alam Memukau

Habib Husein Jafar Bagikan Momen Saat Jenguk Onad di Panti Rehabilitasi

Perdana, Kate Middleton Kenakan Tiara Bersejarah Berhias 2.600 Berlian

Update Korban Banjir Sumatera: 846 Meninggal Dunia, 547 Orang Hilang

Anggota DPR Minta Menteri Kehutanan Raja Juli Mundur!


Toyota Rehabilitasi Toilet di Desa Wisata Sasak Ende, Cara Bangunnya Seperti Menyusun Lego

Mahasiswa UNS Korban Bencana Sumatera Bakal Dapat Keringanan UKT

Makin Sat Set! Naik LRT Jakarta Kini Bisa Bayar Pakai QRIS Tap

Akses Ancol Ditutup karena Banjir Rob Masuki Puncak, Warga Jakarta Utara Diminta Waspada

5 Destinasi Wisata di Banda Neira, Kombinasi Sejarah dan Keindahan Alam Memukau

Habib Husein Jafar Bagikan Momen Saat Jenguk Onad di Panti Rehabilitasi

Perdana, Kate Middleton Kenakan Tiara Bersejarah Berhias 2.600 Berlian