Ilustrasi
Dream - Joko Widodo, Presiden RI, akhirnya memutuskan kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi sebesar Rp 2000 per liter. Alasan utama adalah menyelamatkan triliunan rupiah dana subsidi yang diklaim salah sasaran.
Jika Indonesia baru memulai pengurangan subsidi, negara muslim lain di belahan lain justru telah menikmati keuntungan dari keputusan itu.
Mengutip laman Zawya, Selasa, 18 November 2014, Mesir melaporkan telah menghabiskan US$ 3,08 miliar setara Rp 37,52 triliun untuk subsidi BBM sepanjang tiga bulan pertama 2014.
Dibandingkan periode sama setahun sebelumnya, anggaran subsidi yang dikucurkan subsidi sudah terpangkas 29 persen.
Mesir memutuskan untuk menaikkan harga BBM untuk menggerakkan ekonomi yang carut-marut usai krisis politik selama tiga tahun terakhir. Pemerintah Mesir telah memperkenalkan serangkaian reformasi termasuk pemotongan subsidi.
Pemerintah baru Mesir mulai memangkas alokasi subsidi BBM pada Juli lalu. Akibatnya, harga BBM melonjak hingga 78 persen.
Sebaliknya, pemangkasan anggaran subsidi telah membuat anggaran fiskal Mesir mampu berhemat US$ 40 miliar anggaran subsidi.
Mesir bahkan telah mencanangkan untuk menghapuskan subsidi BBM seluruhnya dalam 3-5 tahun ke depan.
Data kementerian energi Mesir mengungkapkan, Mesir setidaknya menggelontorkan anggaran subsidi BBM 31 miliar poundsterling pada kuartal pertama anggaran fiskal 2013-2014. Selama setahun, Mesir telah membakat tak kurang dari 126 miliar pound, sedikit lebih kecil dari tahun sebelumnya 128 miliar pound. (Ism)
Advertisement
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Inspiratif, Tiga Artis Cantik Ini Ternyata Founder Komunitas
Fakta-Fakta Ciamis Jadi Kota Kecil Terbersih se-ASEAN