Rincian Kerugian Indofarma, Utang Pinjol Sampai Rp1,26 Miliar

Reporter : Editor Dream.co.id
Kamis, 20 Juni 2024 11:46
Rincian Kerugian Indofarma, Utang Pinjol Sampai Rp1,26 Miliar
Berikut rincian kerugian Indofarma dan anak usahanya, IGM:

1 dari 10 halaman

Heboh Utang Pinjol Indofarma, Segini Besarannya

Heboh Utang Pinjol Indofarma, Segini Besarannya © indofarma Shutterstock

2 dari 10 halaman

© indofarma Shutterstock

Dream - Belum lama ini Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) mengungkap PT Indofarma Tbk (INAF) dan anak usahanya Indofarma Global Medika (IGM) terindikasi fraud, salah satunya utang pinjaman online (pinjol).

3 dari 10 halaman

© Indofarma 2024 maverick

Direktur Utama Holding BUMN Farmasi PT Bio Farma (Persero) Shadiq Akasya mengungkap utang pinjol tersebut diperkirakan sebesar Rp1,26 miliar.

4 dari 10 halaman

© Gedung BPK 2023 maverick

Shadiq mengatakan potensi fraud ini seperti tertuang dalam Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) atas investigasi yang dilakukan BPK. 

5 dari 10 halaman

" Kami sampaikan juga supaya ada keterbukaan dari kami, temuan BPK sudah ada, ini rinciannya," ujar Shadiq dikutip dari Liputan6.com.


Dalam laporannya, tercatat ada 10 temuan yang terindikasi fraud. Sementara, LHP BPK mengumpulkan ada 18 temuan.

Berikut rincian kerugian  Indofarma dan anak usahanya, IGM:

6 dari 10 halaman

© Dream

Pertama, indikasi kerugian IGM Rp157,33 miliar atas transaksi business unit FMCG.

Kedua, indikasi kerugian IGM atas Penempatan dan Pencairan Deposito Beserta Bunga senilai Rp35,07 miliar atas nama pribadi pada Kopnus.

7 dari 10 halaman

Ketiga, indikasi kerugian IGM atas Penggadaian Deposito Beserta Bunga senilai Rp38,06 miliar pada Bank Oke.

Keempat, Indikasi Kerugian IGM senilai Rp18 miliar atas pengembalian uang muka dari MMU tidak masuk ke rekening IGM.


Kelima, Pengeluaran dana dan pembebanan biaya tanpa didasari transaksi berindikasi kerugian IGM senolai Rp24,35 miliar.

8 dari 10 halaman

Keenam, kerja sama distribusi TeleCGT dengan PT ZTI tanpa perencanaan memadai berindikasi merugikan IGM swnilai Rp4,5 miliar atas lembayaran yang melebihi nilai invoice dan berpotensi merugikan IGM senilai Rp10,43 miliar atas stok TeleCGT yang tidak dapat terjual.

" Ketujuh adalah pinjaman melalui fintech Rp1,26 miliar," ucap Shadiq.

9 dari 10 halaman

Kedelapan, kegiatan usaha masker tanpa perencanaan yang memadai berindikasi fraud sebesar Rp2,6 miliar atas penurunan nilai persediaan masker berpotensi kerugian Rp60,24 miliar atas piutang macet PT Promedik dan senilai Rp13,11 miliar atas sisa persediaan masker.

Kesembilan, pembelian dan penjualan rapid test panbio PT IGM tanpa perencanaan memadai berindikasi fraud dan berpotensi kerugian senilai Rp56,70 miliar atas piutang macet PT Promedik.

10 dari 10 halaman

Kesepuluh, INAF melaksanakan pembelian dan penjualan PCR Kit Covid-19 tahun 2020/2021 tanpa perencanaan yang memadai berindikasi fraud serta berpotensi kerugian senilai Rp5,98 miliar atas piutang macet PT Promedik dan senilai Rp9,17 miliar atas tidak terjualnya PCR Kit Covid-19 yang kedaluarsa.

Beri Komentar