Penguatan Rupiah Jadi Sentimen Positif Terhadap Indeks Syariah.
Dream - Penguatan kuar rupiah selama dua hari terakhir mendorong pelaku pasar untuk kembali terjun ke lantai bursa. Kepercayaan diri investor semakin menguat usai melihat laju indeks bursa saham regional yang sebagian besar bergerak menguat.
Sentimen dari dalam dan luar negeri itu mendorong tiga indeks acuan saham syariah kembali bergerak menguat.
Pada penutupan perdagangan harian Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Rabu, 7 November 2018, Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI) menguat 0,649 poin (0,37%) ke level 176,236. ISSI membuka perdagangan dengan melaju positif ke level 175,957. Laju penguatan ini bertahan hingga 30 menit jelang penutupan perdagangan sesi pertama.
Di sepanjang periode penguatan itu, ISSI sempat bertengger di level tertingginya di 176,513 sebelum ditutup melemah di sesi siang.
Membuka perdagangan sesi kedua, ISSI malah bergerak fluktuatif. Laju indeks acuan saham syariah di BEI ini berulang kali melaju di dua zona. Namun 30 menit jelang penutupan, ISSI mulai kembali dilanda aksi beli asing hingga menutup perdagangan di zona positif.
Pergerakan yang sama terjadi pada indeks bluechip syariah, Jakarta Islamic Index (JII). Indeks berisi 30 emiten syariah pilihan ini menutup perdagangan dengan menguat 3,944 poin (0,6%) ke level 659,693.
Sementara Indeks JII70 meningkat 1,311 poin (0,6%) ke level 218,429.
Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) juga semakin mendekati posisi 6.000. IHSG di pertengahan pekan ini ditutup menguat 15,956 poin (0,27%) ke level 5.939,886.
Perdagangan kali ini relatif lebih ramai dibandingkan dua hari terakhir. Hingga sesu paska-penutupan, tercatat nilai transaksi mencapai Rp3,39 triliun dari 34,04 miliar lembar saham yang berpindah tangan.
Aksi jual beli pemodal asing juga mengalami kenaikan. Tercatat asing melakukan transaksi sebanyak 107.975 kali dengan nilai transaksi mencapai Rp2,28 triliun.
Sebagian besar indeks sektoral menghijau. Investor lebih melirik sektor properti dan industri aneka untuk bermain saham. Alhasil, kedua saham ini melesat 1,9 persen dan 1,48 persen.
Sebaliknya, saham pertanian terkoreksi 0,19 persen, barang konsumsi 0,17 persen, dan keuangan 0,02 persen.
Emiten syariah pencetak top gainer kali ini adalah LINK yang harga sahamnya meningkat Rp675, UNTR Rp475, INAF Rp340, DIGI Rp235, dan UNIC Rp230.
Sebaliknya, yang menjadi top loser kali ini adalah DSSA yang harga sahamnya terkoreksi Rp300, SRTG Rp240, CPIN Rp200, TCPI Rp200, dan INTP Rp175.
Pada pukul 16.27, nilai tukar dolar AS terhadap rupiah melemah 214 poin (1,47%) ke level Rp14.590.
Penguatan rupiah ini menjadi yang tertinggi di daerah regional. Penguatan mata uang kedua terhadap dolar AS ada di won Korea. Pada jam yang sama, dolar AS melemah 0,8 poin (0,07%) ke level 1.12o won.
Advertisement
Komunitas Muda Mudi Surabaya, Peduli Lingkungan Lewat Langkah Kecil Berdampak Nyata
BPKH Setor Rp2,7 Triliun ke Arab Saudi untuk DP Haji 2026
10 Usulan Dewan Pers Soal Perubahan UU tentang Hak Cipta
Arab Saudi Buat Proyek `Sulap` Sampah Jadi Energi Listrik
Video Gempa 7,4 Magnitudo di Filipina yang Peringatan Tsunaminya Sampai Indonesia
5 Sumber Penghasilan Amanda Manopo yang Menikah di Hotel Mewah
Hj.Erni Makmur Berdayakan Perempuan Kalimantan Timur Lewat PKK
Inovasi Koper Akses Ganda untuk Pengalaman Traveling Lebih Praktis dan Stylish
Ruang Aman Baru untuk Perempuan: Salon Premium yang Hadirkan Privasi dan Pemberdayaan
4 Rekomendasi Susu Penambah Nafsu Makan Anak yang Bikin Lahap Lagi di 2025
18 Selebritas Terkaya di Dunia Tahun 2025, Jumlah Uangnya Bikin Deg-degan
Komunitas Muda Mudi Surabaya, Peduli Lingkungan Lewat Langkah Kecil Berdampak Nyata