Foto: Shutterstock
Dream - Kerajaan Arab Saudi berambil menggelar pameran alat militer dan persenjataan terbesar dunia pada tahun 2022. Pameran ini disiapkan untuk menggesel kegiatan serupa yang digelar negara tetangganya Uni Emirat Arab lewat Intenational Defense Exhibition and Conference (IDEX).
Mengutip laman Arabnews, pameran militer terbesar di dunia itu sengaja digelar sebagai bagian dari upaya Saudi membangun industri pertahanan lokal. Selama ini Saudi diketahui menjadi salah satu importir senjata terbesar dunia.
Ambisi Saudi ternyata bukan isapan jempol belaka. Mantan CEO Farnborough Airshow, Shaun Ormod telah dikontrak untuk menggelar World Defense sebagai ajang tahun dengan event pertama berlangsung pada Maret 2022.
Negara Teluk termasuk Arab Saudi dan UEA diketahui menginvestasikan dana cukup besar untuk membangun industri pertahanan lokal untuk mengurangi impor mereka. Langkah ini juga merupakan bagian bagi penciptaan lapangan kerja di bidang manufaktur.
Kerajaan Saudi saat ini menjadi negara dengan pengeluaran pembelian senjata terbesar ketiga dunia. Mereka berharap bisa memangkas pengeluaran menjadi separuhnya pada 2030 mendatang.
" The World Defense adalah rencana jangka panjang Arab Saudi seiring rencana pengembangan industri pertahanan lokal yang berkelanjutan," kata Gubernur Otoritas Industri Militer Arab Saudi, Ahmad Al-Ohali.
Direncanakan pameran persenjataan ini akan diselenggarakan di areal seluas 80 ribu meter persegi serta menampilkan demonstrasi dari berbagai persenjataan militer terbaru baik untuk kebutuhan di darat, laut, maupun udara.
(Sah, Sumber: Arabnews)
Dream - Arab Saudi memiliki pengeluaran tahunan mencapai US$ 16 miliar dalam 5 tahun terakhir untuk pertahanan negara. Hal ini terungkap dalam laporan Deloitte yang dikutip dari Arabian Business, Sabtu 14 Juni 2014.
Dalam Global Defence Outlook 2014, Arab Saudi berada di posisi keempat dalam daftar negara terboros di dunia untuk belanja keperluan militer. Menurut laporan itu, peningkatan anggaran pertahanan karena adanya proyek pembelian pesawat tempur F-15 yang harganya mencapai US$ 30 miliar.
Selain itu, pada bulan Desember, Arab Saudi juga berencana membeli ribuan rudal dari Amerika Serikat seharga lebih dari US$ 1 miliar.
Selain Arab, negara Timur Tengah yang masuk dalam daftar 50 negara terboros untuk belanja keperluan militer di dunia seperti Uni Emirat Arab, Oman, Irak, Kuwait, dan Mesir.
Laporan Deloitte mengatakan terdapat perubahan kebijakan belanja pertahanan di berbagai negara di dunia karena berbagai alasan, seperti gerakan Rusia di Crimea, upaya revitalisasi pertahanan di pemerintah Jepang, penumpukan militer China, dan perdebatan AS mengenai anggaran pasca perang.
Enam negara yang memiliki anggaran belanja pertahanan terbesar di dunia yaitu, AS, China, Rusia, Arab Saudi, Jepang, dan Perancis senilai 60% dari belanja pertahanan negara-negara di dunia.
Laporan itu juga mengatakan dari 25 anggota yang berpendapatan rendah justru meningkatkan anggaran pertahanannya 2-5 tahun ke depan. Namun, yang mengalami kenaikan anggaran pertahanan yang cukup tinggi terjadi di Brazil, China, India, dan Rusia.
Belanja pertahanan Arab Saudi yang besar ini disebabkan karena adanya ketegangan dengan Iran dan upaya mempersiapkan ketahanan keamanan yang kuat dan loyal sebagai antisipasi terjadinya berbagai protes dari masyarakat. (Ism)
Advertisement
4 Komunitas Animasi di Indonesia, Berkarya Bareng Yuk!
Senayan Berbisik, Kursi Menteri Berayun: Menanti Keputusan Reshuffle yang Membentuk Arah Bangsa
Perusahaan di China Beri Bonus Pegawai yang Turun Berat Badan, Susut 0,5 Kg Dapat Rp1 Juta
Style Maskulin Lionel Messi Jinjing Tas Rp1 Miliar ke Kamp Latihan
Official Genas, Komunitas Dance dari Maluku yang `Tularkan` Goyang Asyik Tabola Bale
Konser Sejarah di GBK: Dewa 19 All Stars Satukan Legenda Rock Dunia dalam Panggung Penuh Magis
Rangkaian acara Dream Inspiring Women 2023 di Dream Day Ramadan Fest Day 5
Desain Samsung Galaxy S26 Bocor, Isu Mirip iPhone 17 Pro Bikin Heboh Pecinta Gadget
Official Genas, Komunitas Dance dari Maluku yang `Tularkan` Goyang Asyik Tabola Bale
Selamatkan Kucing Uya Kuya Saat Aksi Penjarahan, Sherina Dipanggil Polisi
Rekam Jejak Profesional dan Birokrasi Purbaya Yudhi Sadewa, Menkeu Pengganti Sri Mulyani Indrawati