Saingi UEA, Arab Saudi Ingin Gelar Pameran Persenjataan Terbesar Sedunia

Reporter : Syahid Latif
Senin, 20 Juli 2020 06:33
Saingi UEA, Arab Saudi Ingin Gelar Pameran Persenjataan Terbesar Sedunia
Pameran The World Defence ini dirancang menjadi eksibisi persenjataan darat, laut dan udara terbesar di dunia.

Dream - Kerajaan Arab Saudi berambil menggelar pameran alat militer dan persenjataan terbesar dunia pada tahun 2022. Pameran ini disiapkan untuk menggesel kegiatan serupa yang digelar negara tetangganya Uni Emirat Arab lewat Intenational Defense Exhibition and Conference (IDEX).

Mengutip laman Arabnews, pameran militer terbesar di dunia itu sengaja digelar sebagai bagian dari upaya Saudi membangun industri pertahanan lokal. Selama ini Saudi diketahui menjadi salah satu importir senjata terbesar dunia.

Ambisi Saudi ternyata bukan isapan jempol belaka. Mantan CEO Farnborough Airshow, Shaun Ormod telah dikontrak untuk menggelar World Defense sebagai ajang tahun dengan event pertama berlangsung pada Maret 2022.

Negara Teluk termasuk Arab Saudi dan UEA diketahui menginvestasikan dana cukup besar untuk membangun industri pertahanan lokal untuk mengurangi impor mereka. Langkah ini juga merupakan bagian bagi penciptaan lapangan kerja di bidang manufaktur.

 

1 dari 3 halaman

Fasilitas dan Pameran Super Akbar

Kerajaan Saudi saat ini menjadi negara dengan pengeluaran pembelian senjata terbesar ketiga dunia. Mereka berharap bisa memangkas pengeluaran menjadi separuhnya pada 2030 mendatang.

" The World Defense adalah rencana jangka panjang Arab Saudi seiring rencana pengembangan industri pertahanan lokal yang berkelanjutan," kata Gubernur Otoritas Industri Militer Arab Saudi, Ahmad Al-Ohali.

Direncanakan pameran persenjataan ini akan diselenggarakan di areal seluas 80 ribu meter persegi serta menampilkan demonstrasi dari berbagai persenjataan militer terbaru baik untuk kebutuhan di darat, laut, maupun udara.

(Sah, Sumber: Arabnews)

2 dari 3 halaman

Negara Arab Terboros Belanja Alat Perang

Dream - Arab Saudi memiliki pengeluaran tahunan mencapai US$ 16 miliar dalam 5 tahun terakhir untuk pertahanan negara. Hal ini terungkap dalam laporan Deloitte yang dikutip dari Arabian Business, Sabtu 14 Juni 2014.

Dalam Global Defence Outlook 2014, Arab Saudi berada di posisi keempat dalam daftar negara terboros di dunia untuk belanja keperluan militer. Menurut laporan itu, peningkatan anggaran pertahanan karena adanya proyek pembelian pesawat tempur F-15 yang harganya mencapai US$ 30 miliar.

Selain itu, pada bulan Desember, Arab Saudi juga berencana membeli ribuan rudal dari Amerika Serikat seharga lebih dari US$ 1 miliar.

Selain Arab, negara Timur Tengah yang masuk dalam daftar 50 negara terboros untuk belanja keperluan militer di dunia seperti Uni Emirat Arab, Oman, Irak, Kuwait, dan Mesir.

Laporan Deloitte mengatakan terdapat perubahan kebijakan belanja pertahanan di berbagai negara di dunia karena berbagai alasan, seperti gerakan Rusia di Crimea, upaya revitalisasi pertahanan di pemerintah Jepang, penumpukan militer China, dan perdebatan AS mengenai anggaran pasca perang.

 

3 dari 3 halaman

Negara Terbesar Anggaran Persenjataan

Enam negara yang memiliki anggaran belanja pertahanan terbesar di dunia yaitu, AS, China, Rusia, Arab Saudi, Jepang, dan Perancis senilai 60% dari belanja pertahanan negara-negara di dunia.

Laporan itu juga mengatakan dari 25 anggota yang berpendapatan rendah justru meningkatkan anggaran pertahanannya 2-5 tahun ke depan. Namun, yang mengalami kenaikan anggaran pertahanan yang cukup tinggi terjadi di Brazil, China, India, dan Rusia.

Belanja pertahanan Arab Saudi yang besar ini disebabkan karena adanya ketegangan dengan Iran dan upaya mempersiapkan ketahanan keamanan yang kuat dan loyal sebagai antisipasi terjadinya berbagai protes dari masyarakat. (Ism)

Beri Komentar