Laba Bersih Bank Syariah Indonesia Senilai Rp1,48 Triliun. (Foto: Bank Syariah Indonesia)
Dream – PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) membukukan laba bersih senilai Rp1,48 triliun pada semester I-2021. Pencapaian ini meningkat 34,29 persen dari periode Januari-Juni setahun yang lalu sebesar Rp1,10 triliun.
Direktur Utama BSI, Hery Gunardi, mengatakan kenaikan laba ini dipicu oleh pertumbuhan pembiayaan dan dana pihak ketiga (DPK) sehingga bisa menekan biaya dana. Hal itu mendorong kenaikan pendapatan margin dan bagi hasil yang tumbuh sekitar 12,71 persen secara year on year (yoy).
“ Untuk meningkatkan kinerja, pada tahun ini BSI fokus untuk menjaga kualitas pembiayaan dan me-manage coverage ratio dengan tetap mendorong pertumbuhan bisnis yang sehat dan akselerasi kapasitas digital dan operasional,” kata Hery di Jakarta, dikutip dari keterangan tertulis BSI, Jumat 30 Juli 2021.
Bank syariah terbesar di Indonesia ini juga melaporkan jumlah pengguna aplikasi mobile banking menembus angka 2,5 juta akun. Hingga Juni 2021, nilai transaksi kanal digital BSI sudah menembus Rp 95,13 triliun.
Kontribusi terbesar mobile banking BSI berasal dari transaksi melalui layanan BSI Mobile yang naik 83,56 persen secara yoy. Jika dirinci, sepanjang Januari-Juni 2021, volume transaksi di BSI Mobile mencapai Rp 41,99 triliun.
“ Jumlah tersebut mengalami pertumbuhan sebesar 109,82 persen secara yoy,” kata dia.
Dari sisi bisnis, pada semester I 2021, BSI telah menyalurkan pembiayaan senilai Rp161,5 triliun. Jumlah ini naik 11,73 persen dari periode yang sama tahun 2020 yang senilai Rp144,5 triliun.
Porsi terbesar disumbangkan segmen konsumer yang mencapai Rp75 triliun atau setara 46,5 persen dari total pembiayaan. Segmen korporasi sebesar Rp36,7 triliun atau sekitar 22,8 persen Kemudian segmen UMKM yang mencapai Rp36,8 triliun setara 22,9 persen dan sisanya segmen komersial Rp10 triliun atau sekitar 6,2 persen.
Angka non performing financing (NPF) turun dari 3,23 persenpada semester I 2020 menjadi 3,11 persen pada semester I 2021.
Selain itu, BSI juga menghimpun dana pihak ketiga (DPK) mencapai Rp216,36 triliun pada semester I 2021. Angkanya naik 16,03 persen dari semester I 2020 yang senilai Rp186,49 triliun.
Pertumbuhan tersebut didominasi oleh peningkatan dana murah melalui layanan jasa keuangan giro dan tabungan yang sebesar 54,81 persen dari total DPK. Hal itu menurunkan biaya dana atau cost of fund dari 2,78 persen pada semester I 2020 menjadi 2,14 persen pada paruh pertama tahun ini.
Total aset BSI sebesar Rp247,3 triliun hingga Juni 2021. Torehan itu naik sekitar 15,16 persen secara yoy. Pada periode yang sama tahun lalu total aset BSI mencapai Rp214,7 triliun.
Advertisement
KAJI, Komunitas Bagi Para Alumni Mahasiswa Indonesia di Jepang
4 Komunitas Seru di Depok, Membaca Hingga Pelestarian Budaya Lokal
Universitas Udayana Buka Suara Terkait Dugaan Perundungan Timothy Anugerah
UU BUMN 2025 Perkuat Transparansi dan Efisiensi Tata Kelola, Tegas Anggia Erma Rini
Masa Tunggu Haji Dipercepat, dari 40 Tahun Jadi 26 Tahun
Azizah Salsha di Usia 22 Tahun: Keinginanku Adalah Mencari Ketenangan
Rangkaian acara Dream Inspiring Women 2023 di Dream Day Ramadan Fest Day 5
Benarkah Gaji Pensiunan PNS Naik Bulan Ini? Begini Penjelasan Resminya!
Timnas Padel Indonesia Wanita Cetak Sejarah Lolos ke 8 Besar FIP Asia Cup 2025
Hore, PLN Berikan Diskon Tambah Daya Listrik 50% Hingga 30 Oktober 2025
KAJI, Komunitas Bagi Para Alumni Mahasiswa Indonesia di Jepang
Hari Santri, Ribuan Santri Hadiri Istighasah di Masjid Istiqlal
4 Cara Top Up Roblox dengan Mudah dan Aman, Biar Main Makin Seru!