Hanya Lulusan SD, Tukang Cuci Piring Ini Sekarang Jadi Bos Rumah Makan Padang Terbesar di Indonesia

Reporter : Alfi Salima Puteri
Rabu, 22 Desember 2021 09:14
Hanya Lulusan SD, Tukang Cuci Piring Ini Sekarang Jadi Bos Rumah Makan Padang Terbesar di Indonesia
Dalam perjalanan hidupnya, dia kerap dibelit musibah. Namun dia bangkit dan menemukan titik balik. Ini kisah pendiri Rumah Makan Padang Sederhana.

Dream - Siapa yang tidak tahu Rumah Makan Padang Sederhana? Rumah makan yang menjual beraneka ragam masakan khas Padang ini hampir bisa dijumpai di setiap kota. Rumah makan (RM) Sederhana kini sudah ada di semua penjuru daerah, baik kota besar maupun kecil dari barat hingga ke timur Indonesia.

RM Padang Sederhana didirikan oleh H. Bustaman, pria kelahiran Sumatera Barat pada 1955. Bustaman yang hanya lulusan SD ini harus merantau ke kota lain karena faktor budaya. Laki-laki yang hampir dewasa itu dipaksa merantau untuk mencari ilmu dan pengalaman.

Bustaman muda memutuskan merantau ke Jambi. Di sana ia hanya menjadi pekerja serabutan. Semua kerjaan ia lakoni, mulai dari kerja di kebun karet, jualan koran, tukang cuci di rumah makan, hingga jadi pedagang asongan.

Barulah pada tahun 1970 atau setelah dua tahun menikah, dan memiliki anak, Bustaman memberanikan diri untuk merantau ke Jakarta. Di Jakarta, Bustaman tinggal di rumah adik iparnya di daerah Matraman, Jakarta Pusat. Awalnya, Bustaman berdagang rokok di pinggir jalan menggunakan gerobak.

1 dari 3 halaman

Namun masalah tiba-tiba datang, di lingkungannya ada keributan antara orang Minang dan preman setempat. Akibatnya, Bustaman dan keluarga harus pindah ke daerah Pejompongan, yang menyebabkan penghasilannya turun drastis.

Kondisi tersebut memaksanya untuk berpikir bagaimana cara agar dirinya mendapat penghasilan tambahan. Terbesit di benaknya untuk membuka warung makan. Berbekal pengalamannya bekerja sebagai tukang cuci piring di warung makan, Bustaman memberanikan diri memulai usaha tersebut. Ia menyewa tempat berkuran satu kali satu meter dengan harga Rp3 ribu.

Meski tidak memiliki kemampuan memasak, Bustaman mencoba belajar. Namun ternyata setelah dijalani, penghasilannya dari warung makan itu tak sebanding dengan modal yang dikeluarkan. Sialnya lagi, masakan yang ia jajakan malah dibawa lari oleh pembantu barunya.

Meskipun tertimpa musibah, Bustaman tak menyerah begitu saja. Dia konsisten berusaha untuk mendirikan rumah makan. Bustaman pun mencari tukang masak yang bisa dipercaya. Dari sinilah titik balik hidup Bustaman. Warung makannya laku keras karena masakannya enak.

Namun ternyata kesuksesan tersebut harus mengalami musibah lagi. Warung Bustaman yang saat itu masih berupa gerobak harus diangkut oleh Satpol PP. Bustaman akhirnya membuka warung di lahan yang disediakan oleh pemerintah. Harga beli lapak tersebut Rp750 per lapak. Namun, satu nama hanya boleh membeli satu lapak saja. Padahal, Bustaman butuh dua lapak.

2 dari 3 halaman

Tak kehabisan akal, Bustaman meminjam nama pamannya. Namun, tantenya malah mengusik kesuksesan warung Bustaman dengan merebut warung tersebut. Meski demikian, nasib baik tetap berpihak pada Bustaman. Warung yang kemudian dikelola oleh tantenya tersebut tak bisa lebih laris daripada warungnya. Bustaman pun membeli lapak baru di seberang lapak yang sudah dikuasai oleh tantenya. Terbukti, warungnya semakin laris-manis.

Sayangnya, Bustaman sempat mengalami musibah lagi saat rumahnya yang berada di Pejompongan terbakar. Istri, anak, serta gerobak dagangan miliknya selamat. Akhirnya Bustaman dan keluarga sempat tinggal di rumah pemasok bahan masakannya.

Tahun demi tahun berlalu, kini Bustaman udah bisa menikmati hasil jerih payahnya. Bustaman mengembangkan warungnya ke daerah Pasar Bendungan Hilir di tahun 1974. Kemudian, ia juga  membuka cabang di Roxy Mas.

3 dari 3 halaman

Kisah pemberian nama Rumah Makan Padang Sederhana sendiri berasal dari nama restoran di Jambi tempat Bustaman bekerja. Nama tersebut juga dipilih istrinya atas pertimbangan nama Sederhana yang mudah diingat oleh siapapun.

Kini, RM Padang Sederhana udah tersebar di seluruh Indonesia dan bahkan sampai ke Malaysia. Bustaman mengembangkan rumah makan ini sendiri maupun menggunakan sistem franchise.

Pada tahun 2000, rumah makan ini punya badan hukum buat mengamankan merek “ Sederhana”. RM Padang Sederhana berada di bawah naungan perusahaan bernama PT Sederhana Citra Mandiri. Terdapat 70 restoran yang tersebar di kedua negara tersebut.

Sebagai informasi, Rumah Makan Padang Sederhana milik Bustaman adalah yang berlogo rumah Gadang dan terdapat tulisan SA. Ini penting Sahabat Dream ketahui karena cukup banyak rumah makan Padang lain yang sama-sama menggunakan nama Sederhana. Hingga tahun 2015, tercatat lebih dari 100 cabang RM Sederhana asal Sumatera Barat itu tersebar di Indonesia.

Beri Komentar