Sidang Tahunan MPR: Presiden Pamer Indonesia Punya Kawasan Industri Hijau Terbesar Sedunia

Reporter : Editor Dream.co.id
Selasa, 16 Agustus 2022 11:36
Sidang Tahunan MPR: Presiden Pamer Indonesia Punya Kawasan Industri Hijau Terbesar Sedunia
Presiden Joko Widodo juga mengungkapkan Indonesia menjadi pemain kunci dalam rantai pasok baterai litium global yang dilirik perusahaan otomotif dunia.

Dream - Indonesia dipastikan bakal memiliki kawasan industri ramah lingkungan (Green industrial park) terbesar di dunia. Ambisi ini akan diwujudkan pemerintah di Kalimantan Utara.

Penegasan tersebut disampaikan Presiden Joko Widodo saat memberikan sambutan dalam Sidang Tahunan MPR RI di kawasan gedung MPR/DPR, Senayan, Jakarta, Selasa, 16 Agustus 2022.

" Saya optimistis, kita akan menjadi penghasil produk hijau yang kompetitif di perdagangan internasional," ujar Jokowi dalam sambutannya.

Menurut Jokowi, energi bersih dari panas matahari, panas bumi, angin, ombak laut, dan energi bio, akan menarik industrialisasi penghasil produk-produk rendah emisi.

Upaya membangun kawasan industri hijau tersebut akan disinergikan dengan program peningkatan produksi pangan dan energi bio. Pemanfaatan kekayaan hayati laut secara bijak diyakini akan menjadi kekuatan besar untuk produk pangan, farmasi, dan energi.

" Demikian pula halnya dengan perkebunan kita, antara lain kelapa sawit, yang telah terbukti menjadi pemasok terbesar CPO dunia," ujarnya.

1 dari 1 halaman

Pada bagian lain, Presiden juga mengungkapkan Indonesia saat ini telah menjadi produsen kunci dalam rantai pasok baterai litium global. Produsen mobil listrik dari Asia, Eropa, dan Amerika ikut berinvestasi di Indonesia.

Setelah nikel, Pemerintah juga akan mendorong hilirisasi bauksit, hilirisasi tembaga, dan timah. " Kita harus membangun ekosistem industri di dalam negeri yang terintegrasi, yang akan mendukung pengembangan ekosistem ekonomi hijau dunia."

Di sektor hilirisasi, pemerintah mendorong optimalisasi sumber energi bersih dan ekonomi hijau. Persemaian dan rehabilitasi hutan tropis dan hutan mangrove, serta rehabilitasi habitat laut, akan terus dilakukan, dan akan menjadi potensi besar penyerap karbon.

Beri Komentar