Jangan Biarkan Si Kecil Berkutat Dengan Smartphone, Ya, Bun. (foto: Shutterstock)
Dream – Bunda termasuk ibu yang masih membiarkan anak bermain dengan smartphone milikmu? Sebaiknya pastikan semua akun dan aplikasi penting kamu terkunci sempurna. Jangan sampai pengalaman ibu satu ini menimpamu.
Berbeda dengan generasi sebelumnya, kemampuan Si Kecil “ membajak” gadget saat ini sudah jauh lebih maju. Mereka sudah bisa membuka aplikasi bahkan menggunakannya. Apesnya, jika sampai si kecil membeli berbelanja tanpa sepengetahuan kamu.
Dikutip dari Mirror, Rabu 27 Oktober 2021, seorang ibu dari Australia berbagi cerita tentang pengalamannya saat smartphone dimainkan oleh anak yang berusia 8 tahun. Dia menyebut anaknya terlihat anteng ketika bermain smartphone.
Namun ketenangan itu berubah jadi kepanikan ketika muncul pemberitahuan berisi tagihan senilai 600 poundsterling (Rp11,67 juta). Setelah diusut, ternyata pembelian ini dilakukan oleh sang anak.
Sang anak diketahui membeli barang-barang secara online di sebuah toko.
Rupanya, anak itu membeli tenda berkapasitas 10 orang, matras udara, bantal, selimut, panci, dan cangkir. Tak lupa dengan barang-barang Harry Potter.
Beruntung, sang ibu bisa membatalkan barang pesanan sebelum membayarnya.
Saat cerita itu dibagikan, netizen menasihati sang ibu agar tidak membiarkan anaknya bermain smartphone sendirian. Malah, ada yang memuji bahwa selera anak saat berbelanja ini bagus.
Dream – Ada yang perlu diingat sebelum bertransaksi keuangan saat tubuh sedang lelah. Ini akan berakibat fatal!
Seperti yang dialami oleh seorang wanita Malaysia. Dikutip dari World of Buzz, Rabu 11 Agustus 2021, wanita bernama Samara Priya, keliru memasukkan jumlah uang saat hendak bertransaksi perbankan dengan mobile banking.
![]()
Saat itu, dia hendak membayar tagihan telepon senilai 340 ringgit (Rp1,16 juta). Transaksi pun berhasil. Pemberitahuannya lalu masuk ke ponsel Priya.
Bukti pembayaran taguhan muncul, dia justru panik. Mengapa?
Priya bukannya memasukkan angka 340 ringgit, melainkan 34 ribu ringgit (Rp115,61 juta). Dia langsung menghubungi pihak layanan bank dan operator telepon.
Wanita ini menjelaskan kekhilafannya. Beruntung pihak bank dan operator telepon membantu mengembalikan sisa uangnya.
Dua hari kemudian, Priya mendapatkan sisa uangnya. Rupanya, Priya salah mentransfer jumlah tagihan telepon karena sudah terlalu lelah. Kala itu, dia mengirimkan sejumlah dana pada malam hari. (mut)
(Laporan : Delfina Rahmadhani)
Dream –Kasus salah transfer tak hanya terjadi pada bank kecil dan di Indonesia. Kali ini kejadian salah transfer dilakukan raksasa keuangan dunia, Citibank dengan nilai nominal fantastis.
Dikutip dari CNN, Rabu 17 Februari 2021, hal ini bermula ketika Citibank hendak membayarkan pembayaran bunga senilai US$8 juta (Rp1,21 triliun) kepada kreditur Revlon. Sayangnya, yang terkirim justru US$900 juta (Rp12,6 triliun), termasuk US$175 juta (Rp2,45 triliun) ke dana lindung nilai.
![]()
Bank ini kemudian membawa kasus ini ke meja hijau pada Agustus 2020. Tujuannya agar uang salah transfer ini kembali sepenuhnya.
Namun, masih ada dana senilai US$500 juta (Rp7,01 triliun) yang belum kembali dari 10 perusahaan investasi setelah insiden salah transfer.
Hukum biasanya akan menindak orang-orang yang menggunakan uang yang nyasar ke rekeningnya. Misalnya, pasangan suami istri yang ditindak setelah membelanjakan uang yang salah transfer.
Tapi, hukum di New York, Amerika Serikat, berkata lain. Pemilik rekening berhak atas uang yang tak sengaja dikirim dan bisa menyimpannya.
Kreditur Revlon meyakini bahwa Citibank telah mengirimkan pembayaran untuk uang muka pinjaman. Jumlahnya pun tepat seperti yang harus dibayarkan pihak ini kepada kreditur perusahaan kosmetik itu.
“ Kami senang bahwa Hakim Jesse Furman bijaksana, teliti dan rinci,” kata perwakilan kreditur, Brigade dan HPS Investment Partners.
Pengadilan memutuskan kreditur Revlon tidak bersalah karena meyakini pembayaran itu disengaja. Pihak bank sendiri tak sadar kesalahannya hingga hampir sehari kemudian.
“ Mempecayai bahwa Citibank—salah satu lembaga keuangan paling canggih di dunia—telah membuat kesalahan yang belum pernah terjadi sebelumnya, dengan nilai hampir US$1 miliar—akan sangat tidak rasional,” tulis dokumen pengadilan.
Akan tetapi, Citi Group tidak terima dengan keputusan itu. Bank ini berniat untuk mengajukan banding.
“ Kami sangat tidak setuju dengan keputusan ini dan bermaksud untuk mengajukan banding. Kami yakin kami berhak atas dana tersebut dan akan terus mengupayakan pemulihan sepenuhnya,” kata perusahaan.
Advertisement
FamFest 2025 Hadirkan Pengalaman Seru untuk Lebih dari 1.000 Keluarga Indonesia

Waduh! Pegawai di 5 Bidang Pekerjaan Ini Terbanyak Jadi Sasaran Empuk Loker Abal-Abal

Bawang Merah Bisa Turunkan Panas Anak, Mitos atau Fakta?


Salut! Gadis Asal Bali Melati Wijsen Jadi Moderator Forum PBB Sepanggung Bareng Barrack Obama


Tampil Cantik di Dream Day Ramadan Fest Bersama Beauty Class VIVA Cosmetics

Gratis Kuota Roaming 14 Hari di Singapura & Malaysia untuk Pelanggan PRIORITAS

Serunya Main Padel di Jakarta Bareng Prio Padel Club dari XL PRIORITAS

Bank Dunia Peringatkan Krisis Air Global yang Makin Mengkhawatirkan, Benua-Benua Mulai Mengering


7 Makanan Tinggi Kolagen yang Bikin Kulit Tetap Kencang dan Sehat

FamFest 2025 Hadirkan Pengalaman Seru untuk Lebih dari 1.000 Keluarga Indonesia