Ilustrasi Mansa Musa Mali, Orang Terkaya Di Dunia Sepanjang Sejarah (Foto: Doc. Liputan6.com)
Dream - Sejumlah orang akan mengatakan orang terterkaya di dunia adalah anggota dinasti paling tajir pada era modern seperti Rothschild, Rockefeller, atau Carnegie. Lainnya menyebut para miliarder terkini seperti Bill Gates, Carlos Slim, Warren Buffet, Mark Zuckerberg, atau para raa dan pengera di Arab yang dikenal bergelimang harta.
Namun fakta membuktikan, orang terkaya di muka Bumi adalah Musa Keita I, Mansa atau Kaisar Mali.
Dikutip dari therichest.com, Mansa Musa adalah salah satu orang terkaya sepanjang sejarah. Musa menjadi kaisar Mali pada tahun 1312. Selama 25 tahun pemerintahannya sebagai kaisar, wilayah Afrika Barat, termasuk Timbuktu, Ghana, dan Mali menjadi daerah yang makmur alias tidak seperti sebelumnya.
(Baca: Daftar Terbaru Orang Terkaya Sepanjang Masa, Dua di Antaranya Muslim)
Kaisar Muslim Afrika ini disebut Mansa, yang artinya ‘Sultan’. Ia memiliki emas yang jumlahnya luar biasa banyak. Para ahli dan sejarawan berspekulasi bahwa ia memiliki sekitar setengah dari emas dunia, kira-kira setara Rp 72.214 triliun.
Kerajaan Mansa Musa tersebar di 3.218 kilometer dari Mali, Senegal, Niger, hingga Gurun Sahara. Kerajaan itu penuh dengan kekayaan alam yang membuat Mansa Musa sampai saat ini masih terkenal akan hartanya. Mansa Musa memiliki kekayaan senilai Rp 5.775,8 triliun dalam bentuk uang modern.
Kekayaan ini sebenarnya berasal dari kunjungan haji yang dilakukan orang muslim di Mekah dan Madinah. Ia juga membangun istana dan masjid sebagai warisan.
Haji merupakan salah satu pilar dalam rukun Islam bagi para muslim. Sebagai kaisar Muslim, Mansa Musa melakukan perjalanan suci ke Mekah dari tahun 1324 hingga 1325. Ketika Mansa Musa mengunjungi Mekah, ia ditemani begitu banyak pelayan dan Menteri sehingga bisa dengan mudah disebut sebagai salah satu perjalanan termewah sepanjang sejarah.
Mansa Musa sadar perjalanan mewahnya itu berlangsung cukup lama yakni menempuh jarak sejauh 6.437, 36 kilometer. Jadi ia menempatkan putranya, Muhammad, untuk bertanggungjawab atas Ibu Kota kerajaannya, Naini.
Musa dilaporkan pergi dengan karavan yang terdiri tidak kurang dari 60 ribu orang. Artinya bahwa tidak ada seorang pun dari pusat kerajaannya yang tertinggal. Ia mengajak bala tentara, penghibur, budak, pedagang, dan sebagian besar ternaknya sebagai bekal makanan di perjalanan.
Musa bukan satu-satunya yang memamerkan kekayaannya. Masing-masing subjeknya tampak hampir sama berkilau dengan semua emas dan sutra. Setidaknya ada 100 unta, yang masing-masing membawa 100 pon emas atau setara 50 kilogram emas. Raja dan rakyatnya yang kaya raya akhirnya memiliki kesempatan yang lebih baik untuk memamerkan kekayaan mereka ketika sampai di Kairo.
Di Kairo, Mansa Musa diharapkan bisa sujud di hadapan penguasa Kairo. Namun Musa menolak keras. Ia berkata bahwa dia hanya akan membungkuk di hadapan Allah Yang Maha Kuasa. Begitulah keimanan yang dilakukan oleh Raja Afrika tersebut.
Ia memberi tahu kepada penguasa Kairo bahwa ia mampir di Kairo bukan karena urusan politik, namun hanya singgah sebentar dalam perjalanan menuju kota Mekah. Ia membayar penguasa Kairo dengan kebaikan dan kekayaannya. Lantas ia tinggal di Kairo selama 3 bulan dan membiarkan emasnya digunakan dengan boros oleh para pengikutnya. Inilah awal mula kekayaan Mansa Musa mulai berkurang banyak.
Sebab para Menteri dan sahabat Musa menghabiskan begitu banyak uang di pasar Kairo untuk membeli barang yang bahkan tidak mahal sehingga nilai emas turun.
Krisis akibat perilaku boros itu tidak dapat dipulihkan selama 12 tahun di Mesir. Sebelumnya tidak ada yang menyangka bahwa terlalu banyak kemakmuran dapat menghancurkan perekonomian. Namun ada juga Depresi Hebat tahun 1929 yang bisa dijadikan sebagai petunjuk.
Dalam perjalanan kembali dari ziarah di Kota Mekah, Sultan Mali mampir di Mesir untuk menyewa pengrajin, arsitek, dan pematung terbaik untuk bekerja di kerajaannya. Meskipun biaya haji lumayan besar, ia masih belum kehabisan hartanya. Rencananya ia akan membangun masjid, istana, dan perguruan tinggi di Afrika.
Mansa Musa diketahui telah membangun Masjid Djinguereber. Masjid ini dibuat dengan sangat baik sehingga berdiri tegak hingga selama 7 abad lamanya. Raja menghabiskan sekitar 442 pon emas atau 221 kilogram emas untuk membangun tempat suci tersebut. Kini jumlah itu setara 8,2 juta dollar.
Raja juga seorang yang peduli akan Pendidikan. Ia dikenal sebagai orang yang membangun Universitas Sankore yang terkenal mampu mendidik sekitar 25 ribu murid. Kurikulum Pendidikan yang ditanamkan di perguruan tinggi ini juga memiliki gelar.
Pendidikan ini berurusan dengan mata pelajaran sekuler dan non sekuler, dan jika lulus sang murid akan diberi sorban sebagai tanda gelar sarjana. Universitas Sankore memiliki perpustakaan yang sangat besar sehingga sering dibandingkan dengan perpustakaan di Alexandria. Perpustakaan besar itu bisa menyimpan hingga 1 juta manuskrip.
Kembali kea bad-14, saat Afrika makmur, Inggris sedang mengalami wabah pes. Ketika tersiar kabar bahwa Mansa Musa menyembunyikan begitu banyak kekayaan di Kekaisaran Afrika Barat, para perampok dan penjajah mulai menyerbu untuk merebut harta kekayaan sang raja.
Advertisement
Universitas Udayana Buka Suara Terkait Dugaan Perundungan Timothy Anugerah
UU BUMN 2025 Perkuat Transparansi dan Efisiensi Tata Kelola, Tegas Anggia Erma Rini
Masa Tunggu Haji Dipercepat, dari 40 Tahun Jadi 26 Tahun
Viral Laundry Majapahit yang Bayarnya Hanya Rp2000
NCII, Komunitas Warga Nigeria di Indonesia
Azizah Salsha di Usia 22 Tahun: Keinginanku Adalah Mencari Ketenangan
Penampilan Alya Zurayya di Acara Dream Day Ramadan Fest 2023 Day 6
Benarkah Gaji Pensiunan PNS Naik Bulan Ini? Begini Penjelasan Resminya!
Timnas Padel Indonesia Wanita Cetak Sejarah Lolos ke 8 Besar FIP Asia Cup 2025
Hore, PLN Berikan Diskon Tambah Daya Listrik 50% Hingga 30 Oktober 2025
Universitas Udayana Buka Suara Terkait Dugaan Perundungan Timothy Anugerah
Hasil Foto Paspor Shandy Aulia Pakai Makeup Artist Dikritik, Pihak Imigrasi Beri Penjelasan