Ketua Umum IAEI Sri Mulyani Indrawati
Dream - Sri Mulyani Indrawati meyakini ekonomi Islam dapat berperan dalam upaya Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) yang sedang digalakkan pemerintah. Keyakinan itu muncul karena ekonomi syariah sarat nilai solidaritas, adil, kolaborasi, dan kesetaraan.
Menurut Sri Mulyani yang berbicara dalam kapasitasnya sebagai Ketua Umum Ikatan Ahli Ekonomi Islam (IAEI), instrumen ekonomi Islam seperti zakat, infaq, dan wakaf memiliki peran penting terutama ketika pandemi Covid-19 karena memperkuat solidaritas sosial dan membantu masyarakat yang membutuhkan.
" Itu semua yang pokok, bahkan lebih penting dan menjadi lebih relevan ketika menghadapi Covid-19 karena pandemi ini tidak hanya ditangani satu pihak, pemerintah saja," kata Sri Mulyani dalam webinar internasional Ikatan Ahli Ekonomi Islam (IAEI) di Jakarta, baru-baru ini.
Sebagai Menteri Keuangan, Sri Mulyani memastikan pemerintah bukan satu-satunya pelaku utama dalam upaya pemulihan ekonomi Indonesia. Dibutuhkan partisipasi masyarakat dalam membantu serta mendukung masyarakat miskin.
Secara khusus, Sri Mulyani menambahkan pandemik Covid-19 diharapkan menjadi momentum ekonomi Islam mengambil peran salah satunya di industri farmasi untuk menerapkan aspek halal untuk vaksin.
Dalam hal makanan halal, pemerintah juga memberikan kesempatan kepada industri mengembangkan produk dengan gaya hidup sehat.
Di industri finansial, lanjut Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia, sistem perbankan syariah memiliki daya tahan selama krisis virus corona karena sistem ini mengadopsi dan melaksanakan nilai-nilai yang adil dan transparan yang diharapkan konsisten diimplementasikan.
Dalam mendukung pembiayaan, pemerintah juga menerbitkan instrumen berbasis syariah yakni sukuk yang banyak diminati investor dalam dan luar negeri.
Menkeu menyebut diversifikasi instrumen pembiayaan yang berdasarkan hukum syariah dilakukan pemerintah untuk pembiayaan kreatif seperti pembangunan universitas Islam di Tanah Air yang bersumber dari sukuk.
Pemerintah, lanjut dia, juga mendukung diversifikasi zakat, wakaf, infaq, fai, dan jizyah sebagai pembiayaan alternatif yang berbasis solidaritas sosial juga sekaligus menjadi instrumen yang efektif dalam menangani dampak Covid-19 terutama yang memengaruhi ekonomi.
(Sah, Sumber: Merdeka.com)
Advertisement
4 Komunitas Animasi di Indonesia, Berkarya Bareng Yuk!
Senayan Berbisik, Kursi Menteri Berayun: Menanti Keputusan Reshuffle yang Membentuk Arah Bangsa
Perusahaan di China Beri Bonus Pegawai yang Turun Berat Badan, Susut 0,5 Kg Dapat Rp1 Juta
Style Maskulin Lionel Messi Jinjing Tas Rp1 Miliar ke Kamp Latihan
Official Genas, Komunitas Dance dari Maluku yang `Tularkan` Goyang Asyik Tabola Bale
Peneliti Ungkap Pemicu Perempuan Sanggup Bicara 20 Ribu Kata Sehari?
Tampil Cantik di Dream Day Ramadan Fest Bersama Beauty Class VIVA Cosmetics
Bentuk Roti Cokelat Picu Komentar Pedas di Medsos, Chef Sampai Revisi Bentuknya
Mahasiswa Sempat Touch Up di Tengah Demo, Tampilannya Slay Maksimal
Selamatkan Kucing Uya Kuya Saat Aksi Penjarahan, Sherina Dipanggil Polisi
Rekam Jejak Profesional dan Birokrasi Purbaya Yudhi Sadewa, Menkeu Pengganti Sri Mulyani Indrawati