Sumber: Shutterstock
Dream - Pandemi COVID-19 membuat banyak perubahan baru dalam hidup. Kebiasaan baru, gaya hidup baru, hingga gaya belanja baru. Masyarakat lebih cenderung memilih berbelanja online karena tidak perlu keluar rumah.
Berubahnya gaya belanja masyarakat, menjadi momentum bagi para pelaku UMKM untuk beradaptasi dengan teknologi. Berpindah haluan dari berjualan offline menjadi online adalah pilihan terbaik.
Memang menyelami dunia digital bukanlah perkara mudah. Namun, Sahabat Dream bisa mengikuti beberapa tips berikut untuk membangun bisnis online.
1. Sesuaikan dengan Pasar Online
Ketahui kebutuhan pasar hingga target pemasaran bidang usaha kamu. Tidak perlu jauh-jauh. Sahabat Dream bisa menganalisa hal-hal yang digemari di lingkungan atau bahkan di rumah.
“ Saya melihat pasar dan lingkungan sekitar rumah dimana ibu-ibu pasti koleksi hijab sampai satu lemari. Karena kami bergerak di dunia hijab jadi kami berinovasi untuk membuat banyak koleksi karena setiap orang berhijab biasanya tidak hanya punya satu hijab,” jelas Burhan Alfironi Muktamar, pemilik toko Maula Hijab, di Lazada pada konferensi virtual 9 Agustus 2021.
Beragam marketplace menghadirkan beberapa fitur promo seperti gratis ongkir, voucher potongan harga, hingga cashback. Hal ini dapat dimanfaatkan para UMKM untuk mempromosikan produk mereka.
“ Jika ada promo hal ini dimanfaatkan para penjual untuk ikutan promosi. Dan bisa juga analis harga di toko kita dengan toko lain lalu berikan penawaran menarik seperti bundling. Atur strategi sesuai produk yang dijual,” tambah Burhan, penjual di Lazada yang juga seorang dosen di bidang IT.
Sahabat Dream juga bisa memanfaatkan fitur lainnya seperti livestreaming atau promo hari-hari besar seperti Hari Raya atau tanggal cantik seperti 8.8 yang dapat memberikan peningkatan pada penjualan.
E-commerce memiliki banyak fitur yang dapat membantu penjual menganalisis pergerakan pasar dan bisnis. Hal ini butuh dipelajari dan terus diupdate sesuai perkembangan zaman.
Banyak kelas yang disediakan e-commerce untuk para penjualnya, Lazada University salah satunya. Sejalan dengan Gerakan AKAR Indonesia, Lazada bersama dengan pemerintah Indonesia akan mendigitalisasi sabuk industri yang membawahi para UMKM nasional. Hal ini untuk meningkatkan literasi digital mereka mengenai penjualan.
Selain dari edukasi yang tersedia di Lazada University dan bimbingan strategi bisnis dari Laz Trainer, salah satu fitur dalam memberdayakan para penjual di Lazada adalah fitur Bisnis Analis di dasbor khusus penjual di Lazada, Seller Center.
Fitur ini dapat digunakan penjual untuk mengakses data dan insights komprehensif secara real-time dengan mudah guna menentukan strategi bisnis yang tepat untuk mengembangkan bisnis mereka.
“ Saya terus memberikan dukungan ke #PahlawanEkonomi Digital Indonesia khususnya yang berada di dalam ekosistem Lazada untuk terus dan semakin bertumbuh, terutama bagi mereka yang serius ingin mengembangkan skala usaha mereka, memperluas pangsa pasar, dan terus berinovasi agar dapat bersaing dan meraih kesuksesan,” ujar Haikal Bekti Anggoro, SVP, Traffic Operations & Seller Engagement, Lazada Indonesia pada kesempatan yang sama.
Aldo, seorang penjual yang turut meraih sukses di Lazada juga berbagi kisah perjalanannya. Pada awalnya, Aldo hanyalah seorang distributor berbagai produk aksesoris mobil untuk toko variasi dan aksesoris mobil di area Jabodetabek dan Jawa Barat.
Aldo mengikuti terus belajar mengikuti kelas- kelas dari Lazada university yang membuat bisnisnya terus berkembang.
“ Banyak bimbingan dan masukan untuk strategi bisnis dari tim account di Lazada membuat bisnis saya terus berkembang hingga akhirnya saya menjadi percaya diri untuk membuat brand milik saya sendiri," kata Aldo.
Aldo mengaku sejak mengerti strategi berbisnis membuat daya saing produknya meningkat dan kepercayaan konsumen.
SVP Traffic Operations & Seller Engagement menambahkan bahwa selain belajar, para penjual juga harus tetap persisten dan konsisten dalam berusaha. Karena wirausaha tidak mudah dan tetap semangat menjadi penjual tangguh untuk bantu Indonesia bertumbuh.
Advertisement
9 Kalimat Pengganti “Tidak Apa-Apa” yang Lebih Hangat dan Empatik Saat Menenangkan Orang Lain
Tampil Cantik di Dream Day Ramadan Fest Bersama Beauty Class VIVA Cosmetics
PT Taisho Luncurkan Counterpain Medicated Plaster, Inovasi Baru untuk Atasi Nyeri Otot dan Sendi
Zaskia Mecca Kritik Acara Tanya Jawab di Kajian, Seperti Membuka Aib
Pertumbuhan Ekonomi RI Capai 5 Persen, Prabowo: Masih Tinggi Dibandingkan Seluruh Dunia
UU BUMN 2025 Perkuat Transparansi dan Efisiensi Tata Kelola, Tegas Anggia Erma Rini