Surat Utang Syariah Selamatkan `Dompet` Malaysia

Reporter : Syahid Latif
Senin, 26 Januari 2015 11:31
Surat Utang Syariah Selamatkan `Dompet` Malaysia
Malaysia menurunkan target pertumbuhan ekonomi dan memangkas sukuk bunga bank. Beruntung Malaysia bisa bergantung pada industri syariah.

Dream - Malaysia harus berterima kasih banyak pada produk surat utang syariah. Dengan statusnya sebagai pusat ekonomi syariah dunia, Malaysia bisa meyelematkan keuangan negaranya dengan masih tinginya minat penerbitan surat utang syariah (sukuk).

Investor sukuk juga mendukung langkah Perdana Menteri Malaysia Najib Razak, mengurangi proyeksi pertumbuhan ekonomi dan menurunkan tingkat suku bunga bank untuk mempertahankan belanja negara.

Fakrizzaki Ghazali dari RHB Capital di Kuala Lumpur menilai, langkah pemerintah Negeri Jiran dengan memangkas target pertumbuhan ekonomi dan penurunan tingkat suku bunga bank sentral diperkirakan akan memperkuat nilai sukuk.

Terlebih lagi Barclays berencana memasukkan sukuk Malaysia ke dalam benchmark global index-nya. Langkah ini diperkirakan akan memperluas basis investor dan bisa mendatangkan dana di luar negeri.

" Pasar menganggapnya sebagai penenang untuk lebih aktif dalam obligasi pemerintah, terutama sukuk," kata Fakrizzaki seperti dikutip Dream dari Businesstimes.com.sg, Senin, 26 Januari 2015. " Jika Anda mendapat tenor selama tujuh tahun, di atas 4 persen mungkin terlihat menarik."

Penurunan harga minyak mentah sejak Juni telah mengurangi pendapatan satu-satunya negara pengekspor minyak dari Asia tersebut. Najib memangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi 2015 pada 20 Januari menjadi 4,5 persen hingga 5,5 persen, dari proyeksi Oktober 2014 sebesar 6 persen.

Di sisi lain, Malaysia telah memulai rencana 10 tahun senilai US$ 444 miliar dalam anggaran belanja negara untuk membangun jalan, kereta api dan pembangkit listrik dalam upaya untuk meningkatkan perekonomian. Malaysia akan mengurangi pengeluaran operasional 2015 sebesar 5,5 miliar ringgit sambil mempertahankan alokasi untuk pembangunan, Najib mengatakan dalam pidato televisi saat mengumumkan revisi data.

" Likuiditas di pasar Islam dan dimasukkannya sukuk pemerintah dalam indeks Barclays akan membantu mempertahankan permintaan sukuk," kata Nik Mukharriz Muhammad, seorang analis pendapatan tetap di CIMB Investment Bank.

Aset perbankan syariah nasional meningkat 9,7 persen ke rekor 580,8 ringgit pada bulan Juli dari tahun sebelumnya dan menyumbang 25 persen dari pasar secara keseluruhan, menurut laporan Departemen Keuangan pada Oktober.

Penjualan sukuk di Malaysia, yang merupakan pasar sukuk terbesar di dunia, naik menjadi 62 miliar ringgit pada 2014, tertinggi kedua setelah tahun 2012 yang mencapai rekor 95,8 miliar ringgit, data yang dikumpulkan oleh Bloomberg.

" Saat ini, permintaan untuk sukuk masih cukup baik," kata Winson Phoon, seorang analis pendapatan tetap di Maybank Investment Bank Bhd. " Mungkin ada beberapa arus masuk asing karena masuknya sukuk dalam indeks Barclays, tetapi mungkin tidak akan terjadi dalam waktu dekat." (Ism)

Beri Komentar