Survei: 74,3% Pendapatan Keluarga Di Indonesia Turun Selama Pandemi (Foto: Shutterstock)
Dream - Keluarga yang memiliki anak serta tinggal di daerah perkotaan menjadi kelompok masyarakat yang paling terdampak pandemi Covid-19 di Indonesia. Hampir tiga perempat rumah tangga (74,3%) mengalami penurunan pendapatan.
Temuan ini diperoleh dari studi berskala nasional yang digelar United Nations Children's Fund (UNICEF), United Nations Development Program (UNDP), Australia-Indonesia Partnership for Economic Development (PROSPERA), dan SMERU Research Institute.
Survei menggunakan 12.216 sampel rumah tangga dan dilakukan seara tatap muka antara Oktober dan November 2020 lalu. Kegiatan survei ini merupakan yang terbesar terkait dampak pandemi Covid-19 dan berfokus pada anak serta kelompok rentan.
" Kami senang laporan ini dapat memberi masukan kepada pemerintah tentang dampak COVID-19 dan mendukung kebijakan untuk melindungi rumah tangga di seluruh Indonesia,” ujar Alison Duncan, Minister-Counselor (Economic, Infrastructure & Investment) dri Kedutaan Besar Australia di Jakarta pada konferensi pers virtual Kamis, 4 Maret 2021.
Hasil survei menunjukan penurunan pendapatan terjadi pada seluruh kelompok pendapatan mulai dari yang termiskin hingga yang paling berkecukupan. Beberapa rumah tangga yang sebelum aman secara ekonomi bahkan terancam jatuh miskin.
Pandemi sangat mempengaruhi keadaan ekonomi rumah tangga masyarakat Indonesia dengan 74,3 persen sample mengaku berpenghasilan lebih rendah dibanding sebelum pandemi.
Rumah tangga itu didominasi oleh keluarga dengan anak-anak (75,3 persen) dan mereka yang tinggal di daerah perkotaan (78,3 persen). Pemicu dala masalah itu adalah kehilangan pendapatan yang lebih besar.
Temuan lain dari survei ini adalah tidak tersedianya persiapan dana darurat menjadi salah satu penyebab (12,6 persen) keluarga mengalami kesulitan keuangan untuk memenuhi kebutuhan pangan di masa pandemi.
Di saat pendapatan yang menurun, survei juga mencatat sebanyak 24,4 persen sampel melaporkan peningkatan pengeluaran. Pemicunya berasal dari biaya belana bahan makanan dan keperluan pokok lainnya.
Proporsi rumah tangga dengan anak yang menghabiskan lebih banyak biaya internet dan telepon genggam secara signifikan lebih besar (65%) dibandingkan rumah tangga yang tidak memiliki anak (28,9%).
Hanya sedikit dari pencari nafkah utama (14%) yang berganti pekerjaan sebagai akibat dari COVID-19. Meskipun demikian, hampir setengah (47,3%) dari mereka yang pindah pekerjaan berganti dari pekerjaan di sektor formal menjadi pekerjaan di sektor informal, yang mana perlindungan ketenagakerjaan untuk pekerjaan di sektor informal umumnya rendah.
Setengah dari seluruh rumah tangga (51,5%) tidak memiliki tabungan untuk berjaga-jaga. Hampir sepertiga (27,3%) menggadaikan kepemilikan barang-barang untuk bertahan hidup. Seperempat dari mereka (25,3%) meminjam uang secara informal dari keluarga atau teman.
Dengan adanya program tata kelola ekonomi Program Kemitraan Indonesia Australia untuk Perekonomian (Prospera) yang bekerja sama dengan pemerintah Indonesia, diharapkan mampu meningkatkan pertumbuhan ekonomi serta dapat mendorong lembaga dan kebijakan ekonomi yang lebih efektif, berkelanjutan, dan peka terhadap kebutuhan perempuan dan kelompok rentan terdampak pandemi.
" Ke depan, kami akan berfokus kepada kebijakan yang bersifat game changer untuk melawan dampak ekonomi dari pandemic yaitu 1) intervensi kesehatan yang efektif untuk vaksinasi 185 juta orang 2) pemulihan ekonomi melalui program perlindungan sosial dan keberlanjutan usaha, 3) reformasi struktural untuk bertahan dan 2) Keluar dari pandemi ini,” ujar Suahasil Nazara selaku Wakil Menteri Keuangan Republik Indonesia pada kesempatan yang sama.
Laporan tersebut menegaskan bahwa Covid-19 memiliki dampak terbesar pada kelompok paling rentan di Indonesia. Selain itu pandemi juga berisiko menyebabkan kemunduran terhadap kemajuan yang telah dicapai Indonesia menuju pengentasan kemiskinan dan pembangunan manusia.
(Sah, Laporan: Yuni Puspita Dewi)
Selalu ingat #PesanIbu untuk selalu mencuci tangan, memakai masker, dan menjaga jarak untuk pencegahan virus COVID19. Jika tidak, kamu akan kehilangan orang-orang tersayang dalam waktu dekat.
Advertisement