Survei: Karyawan Bergaji Tinggi Lebih Tertekan

Reporter : Arie Dwi Budiawati
Jumat, 20 April 2018 10:15
Survei: Karyawan Bergaji Tinggi Lebih Tertekan
Ternyata gaji tinggi tidak selamanya bikin nyaman bekerja.

Dream – Sahabat Dream,  tampaknya kita perlu mengubah pandangan soal gaji tinggi. Ternyata, gaji tinggi belum tentu bikin nyaman bekerja, malah jadi makin stres.

Dikutip dari CNBC, Jumat 20 April 2018, LinkedIn menjalankan survei melibatkan 1.000 responden yang merupakan penggunanya. Para responden kebanyakan adalah karyawan dengan domisili kerja di Amerika Serikat. 

Hasil survei itu menunjukkan karyawan berpenghasilan US$51 ribu-US$75 ribu (setara Rp70 juta-Rp1 miliar) per tahun merasa sedikit stres. Sebaliknya, orang-orang berpenghasilan di atas US$200 ribu (setara Rp2 miliar) per tahun merasa tertekan dalam bekerja.

Jejaring sosial profesional ini juga menemukan orang-orang yang bergaji di atas US$250 ribu (setara Rp3 miliar) per tahun tak bisa mendapat kepuasan berkerja. Kondisi ini juga dialami oleh karyawan berpenghasilan US$75 ribu-US$100 ribu (setara Rp1,30 miliar-Rp1,38 miliar).

LinkedIn juga mencatat karyawan pria dan wanita memiliki kesamaan level stres dan kepuasan kerja. Selain itu, platform tersebut juga mendapat temuan generasi kekinian sedikit stres dan sedikit puas dengan pekerjaan.

Sementara, 78 persen responden dari generasi baby boomers, yaitu karyawan di atas 53 tahun merasa puas dengan pekerjaan mereka.

Temuan ini mungkin sama dengan ungkapan dari para jutawan yang mengatakan menghasilkan banyak uang tak melulu bisa menjamin kehidupan lebih bahagia dan tak ada tekanan di dunia kerja.

Seorang pengusaha yang ogah disebutkan namanya mengatakan uang bisa membuat seseorang menjadi tamak dan gila. “ Saya tidak dikecualikan (dalam hal ini),” kata dia yang berpenghasilan US$1 juta (Rp13,78 miliar) per tahun kepada The Cut.

Beri Komentar