Sentimen Semen Indonesia Caplok Holcim, Indeks Syariah Balik Menguat

Reporter : Arie Dwi Budiawati
Selasa, 13 November 2018 16:51
Sentimen Semen Indonesia Caplok Holcim, Indeks Syariah Balik Menguat
Kurs dollar AS yang kembali menguat untuk sementara diabaikan pelaku pasar.

Dream - Lantai bursa saham Indonesia dikejutkan dengan aksi akuisisi berskala jumbo yang dilakukan penguasa bisnis semen di Tanah Air, PT Semen Indonesia Tbk (SMGR). Perusahaan semen plat merah ini sepakat membeli 80,6 persen saham milik PT Holcim Indonesia Tbk (SMCB).

Kabar pembelian saham sebanyak 6,27 miliar bernilai Rp19 triliun oleh PT Semen Indonesia Industri Bangunan (SIIB), anak usaha SMGR ini membuat laju bursa saham sementara sumringah.  

Pada penutupan perdagangan harian Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Selasa, 13 November 2018, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tumbuh 58,145 poin (1,01%) ke level 5.835,198.

Saham SMCB menutup perdagangan dengan mengaut Rp80 (4,20%) ke level Rp1985 per saham. Sementara saham SMGR bergerak stagnan di level Rp9.150 per saham.

Sentimen pembelian saham dua raksasa produsen semen ini turut mendorong indeks lain ikut bergerak menguat. Tiga indeks acuan saham syariah hari ini berbalik menguat dibantu penguatan empat saham sektoral menjadi motor penggerak perdagangan.

Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI) ditutup menguat 1,625 poin (0,94%) ke level 174,399. Di awal sesi perdagangan, laju ISSI memang sempat terperosok masuk zona merah. ISSI membuka perdagangan dengan melemah ke level 172,362. 

Pelemahan ini ternyata hanya berlangsung sesaat. Lima menit usai sesi pembukaan, aksi beli mulai kembali datang dan mendorong ISSI bergerak menguat hingga sesi penutupan. ISIS bertengger di level tertinggi 174,876.

Kondisi yang hampir saham dialami indeks keping biru syariah, Jakarta Islamic Index (JII). Meski sempat dua kali jatuh ke zona negatif, indeks berisi 30 emiten unggulan syariah ini menanjak 7,799 poin (1,22%) ke level 645,375.

Sementara indeks acuan saham syariah baru, JII70, terkerek 2,161 poin (1,02%) ke level 213,954.

Meski bergerak mengaut, pelaku pasar juga masih mengantisipasi sentimen naiknya defisit transaksi berjalan atau current account deficit (CAD) Indonesia yang menyentuh 3,37 persen pada kuartal III 2018.

Begitu pula dengan sentimen eksternal berupa pernyataan kontroversi Presiden AS Donald Trump soal perang dagang yang kembali memicu ketidakpastian bagi para pelaku atau investor di pasar modal.

1 dari 2 halaman

Ada 4 Saham Idaman Investor

Hingga sesi paska penutupan perdagangan, nilai transaksi jual beli saham syariah mencapai Rp3,33 triliun dengan 32,07 miliar lembar saham yang berpindah tangan. Pemodal asing mengguyur saham syariah BEI dengan dana Rp2,12 triliun dari 116.771 kali transaksi.

Investor lebih suka bermain saham di sektor keuangan, industri dasar, perdagangan, dan barang konsumsi. Keempat saham sektoral ini melesat 1,89 persen, 1,49 persen, 1,08 persen, dan 1,03 persen.

Saham pertanian terkoreksi 1,86 persen. Pelemahan ini tidak berdampak signifikan terhadap perdagangan.

Investor lebih suka bermain saham UNTR, TCPI, dan INTP. Harga saham ketiga emiten ini melesat masing-masing sebesar Rp1.825, Rp1.375, dan Rp1.050.

Sebaliknya, harga saham ITMG melorot Rp375, AALI Rp325, BAYU Rp260, TPIA Rp170, dan BOSS Rp100.

2 dari 2 halaman

Dolar AS Masih Perkasa

Dari pasar uang, dolar AS masih menguat terhadap rupiah. Bahkan, penguatan dolar AS terhadap rupiah AS tertinggi di regional.

 

Dolar AS masih menguat terhadap rupiah.

Pada pukul 16.13, kurs dolar AS menguat 16 poin (0,11%) ke level Rp14.836 per dolar AS.

 

Beri Komentar