Booming NFT, Menteri BUMN Yakin Anak Muda Indonesia Potensial

Reporter : Alfi Salima Puteri
Kamis, 20 Januari 2022 08:35
Booming NFT, Menteri BUMN Yakin Anak Muda Indonesia Potensial
Munculnya tren NFT di Indonesia mendapat respon positif oleh Menteri BUMN Erick Thohir.

Dream - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengajak generasi muda untuk bersiap menghadapi perkembangan teknologi yang sangat cepat salah satunya Non Fungible Token (NFT). Tren ini muncul terutama setelah publik mengetahui Ghozali berhasil mendapat penghasilan miliaran rupiah.

Menurut Erick, kehadiran NFT memberikan seseorang kepemilikan atas aset digital berupa audio, gambar, hingga video di Metaverse atau dunia virtual.

" Metaverse ini kan sebenarnya, penjabaran yang mudahnya, dimana membangun sebuah dunia baru tapi sistem keuangannya itu terdesentralisasi," ujar Erick dalam peluncuran program Talenta Wirausaha BSI pada Rabu, 19 Januari 2022.

Dunia virtual tersebut memungkinkan seseorang memperjualbelikan karya aset digital miliknya. Menurut Erick dunia baru tersebut akan mengubah banyak hal bagi masyarakat terutama terkait hak cipta dari karyanya. 

1 dari 2 halaman

Pecipta Karya Terus Mendapat Royalti

Dia mencontohkan pelukis yang akan mendapatkan dana dari setiap transaksi lukisan yang terjual. Dengan sistem otentifikasi yang dikembangkan, pelukis akan mendapatkan untung setiap kali karyanya diperjualbelikan dari satu pihak ke pihak lain.  

" Sekarang ini ada authenthification, lukisan itu ketika diperdagangkan, dan itu ada yang namanya crytocurrency dan sistem blockchain, sehingga pelukis setiap transaksi misalnya dapat 5 persen," jelas Erick.

Erick menyebut NFT sebagai salah satu contoh kemajuan teknologi yang harus disikapi dengan baik oleh generasi muda. 

" Nah NFT itu sebagai bagian daripada metaverse menjadi hal yang positif, karena itu kita dorong," ujarnya.

 

2 dari 2 halaman

Indonesia Punya Potensi

Menurut Erick, Indonesia memiliki peluang untuk bisa terjun ke dunia bisnis baru ini karena populasi generasi muda yang sangat besar. Generasi ini juga memiliki potensi untuk berkembang menjadi seorang kreator.

" Makanya kita dorong, menolong generasi muda ini jangan hanya konsumtif tapi produktif," lanjut Erick.

Dalam sebuah riset, ucap Erick, generasi muda Indonesia bercita-cita menjadi Youtuber atau online gamers. BUMN, ucap Erick, telah menyediakan wadah, baik melalui Indonesia Digital Tribe (IDT) hingga Merah Putih Fund dalam mendorong pertumbuhan kreator konten lokal.

" Sampai 2034 Indonesia membutuhkan 17,5 juta tenaga kerja yang melek teknologi. Kalau generasi mudanya tidak melek teknologi, kesempatan kerjanya diambil bangsa lain lagi. Nah hal ini yang mesti diantisipasi," tegas Erick.

Beri Komentar