Ilustrasi Smartphone.
Dream – Sebuah lembaga amal di Inggris, Save The Children – merilis suatu program kampanye, “ Phoneless Friday”. Hasilnya pun mengejutkan.
Ada 2,4 juta orang di Inggris yang tidak bisa hidup tanpa Ponselnya selama seharian.
Dilansir dari Daily Mail, Senin 3 Oktober 2016, lembaga ini menemukan bahwa 43 juta warga Inggris berkomunikasi via smartphone. Dikatakan juga 97 persen pengguna ponsel percaya bahwa putus hubungan lewat telepon seluler adalah suatu hal yang tak bisa dipercaya, namun ada 4 juta orang yang pernah mengalaminya.
Survei terhadap 2.032 orang dewasa ini menemukan ada 64 persen menilai mengetik sambil berbicara adalah hal yang lebih tidak sopan daripada tidak memberikan tempat duduk. Ada juga yang menilai ponsel memberikan pengaruh yang negatif terhadap perilaku.
Dikatakan bahwa 66 persen orang berbicara dengan suara keras lewat telepon dan 53 persen lainnya mengetik ketika makan malam di meja.
Save The Children juga menemukan seorang pengguna smartphone akan membelanjakan uangnya sebesar 47 poundsterling atau Rp783,33 ribu untuk mendapatkan kembali ponselnya ketika ponsel mereka hilang.
“ ’Phoneless Friday’ memberikan kesempatan bagi orang-orang untuk kembali ke masa lalu, sementara Anda mengabaikan teman-teman Anda,” kata seorang duta Save The Childrean, Dom Joly.
Tak hanya itu, 20 persen responden, mengaku pernah ceroboh ketika menggunakan smartphone, seperti salah mengirimkan pesan dan tidak berhati-hati ketika berjalan dengan menggunakan headset. Ada juga 10 persen pengguna yang melewatkan halte karena asyik menggunakan smartphone.
“ ’Phoneless Friday’ ini adalah sebuah cara menggalang dana yang mengasyikkan. Acara ini menantang para pengguna smartphone untuk tidak menggunakan gawainya selama sehari dan mendonasikan uangnya,” kata direktur Save The Children, Nick Jones.
Jones mengatakan orang-orang yang ingin ikut kampanye ini cukup menyumbangkan uang 5 poundsterling atau Rp83,86 ribu. Uang tersebut akan didonasikan kepada anak-anak yang rentan di Inggris.(Sah)