Mutiara Ini Ditawar Seharga Miliaran Rupiah. (Foto: NY Post)
Dream – Sungguh beruntung sekali dua bersaudara asal Thailand, Hatchai Niyomdecha dan Worachat Niyomdecha, ini. Mereka mendapat rejeki nomplok saat hendak memasak kerang yang dipungut dari pelampung bekas.
Menurut NY Post, mereka menemukan pelampung yang terbuang yang ditempeli oleh kerang. Keduanya mengambil kerang dan membawanya pulang untuk dimasak.
Namun, sang ayah, Bangmad Niyomdecha, menemukan sesuatu ketika membersihkan cangkang kerang itu. Benda itu adalah sebuah mutiara berwarna oranye. Beratnya sekitar 7,68 gram. Benda ini ditemukan di siput laut Melo melo.
Selain berwarna langka, ukuran mutiara ini berbeda dari mutiara dari kerang tiram. Mutiara yang langka ini terbentuk di gastropoda asli perairan Asia. Proses pembentukannya memakan waktu bertahun-tahun.
Keluarga Hatchai ini adalah nelayan yang tinggal di pemukiman nelayan miskin. Mereka yakin bahwa mutiara yang ditemukan adalah takdir.
“ Seorang lelaku tua berkulit putih dengan kumis panjang menyuruh saya untuk datang ke pantai agar mendapatkan hadiah,” kata Hatchai yang menceritakan mimpinya.
Dia berpikir “ orang” yang ditemuinya ini menuntunnya untuk menemukan mutiara.
Hatchai mengaku ingin menjual mutiara itu dengan harga tertinggi. Uang ini bisa mengubah takdirnya dan seluruh keluarganya.
“ Uang tidak hanya mengubah hidup saya. Itu akan mengubah takdir saya. Seluruh keluargaku akan memiliki kehidupan yang lebih baik,” kata dia.
Sejak mutiara itu ditemukan, keluarga ini didekati tiga pembeli. Dua di antaranya menawar rendah untuk mutiara itu.
Belakangan diketahui, keluarga tersebut bernegosiasi dengan pembeli di Tiongkok. Pembeli ini menawar mutiara itu seharga 10 juta baht (Rp4,67 miliar).
Advertisement
5 Komunitas Olahraga di Decathlon Summarecon Bekasi, Yuk Gabung!
Fakta Unik di Ethiopia yang Kini Masih 2018 Meski Dunia Sudah Tahun 2025
Belajar Sejarah Nggak Lagi Boring Bareng Komunitas Jelajah
4 Cara Ampuh Hilangkan Lemak di Perut, Cobain Yuk!
Jadi Pahlawan Lingkungan Bersama Trash Hero Indonesia