99% Bisnis di Indonesia Dijalankan UMKM, Perusahaan Besar hanya 0,01 Persen

Reporter : Okti Nur Alifia
Kamis, 26 Januari 2023 17:45
99% Bisnis di Indonesia Dijalankan UMKM, Perusahaan Besar hanya 0,01 Persen
Dari segi entitas masih didominasi UMKM yang berjumlah hampir 99 persen.

Dream - Direktur Utama PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI), Sunarso, mengatakan postur Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) selama 10 tahun relatif tidak berubah dan memiliki kontribusi besar terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia.

“ Selama 10 tahun terakhir ternyata postur UMKM di Indonesia itu relatif tidak berubah. Kita lihat hampir 99 persen pelaku usaha di Indonesia dari sisi entitasnya adalah UMKM, yang korporasi dan konglomerasi besar itu hanya 0,01 persen,” kata Sunarso dikutip dari Liputan6.com, Kamis, 26 Januari 2023.

Hal tersebut dilihat berdasarkan data unit usaha di Indonesia, mayoritas pelaku UMKM yang terdiri dari usaha mikro 98,70 persen dan usaha kecil 1,20 persen. Sisanya, usaha menengah sebesar 0,09 persen, dan usaha besar hanya 0,01 persen.

Kontribusi UMKM terhadap produk domestik bruto (PDB) juga mendulang sebanyak 62,55 persen. Sementara itu dari segi serapan tenaga kerja UMKM mencapai 97,22 persen.

" Saya lebih tajam lagi, ternyata 97,22 persen tenaga kerja Indonesia dipekerjakan di segmen UMKM," ujarnya.

1 dari 6 halaman

BRI saat ini fokus meningkatkan target porsi pendanaan untuk kredit UMKM sebanyak 30 persen di tahun 2024, sesuai arahan Presiden Jokowi. Serta, meningkatkan inklusi keuangan nasional agar mencapai 90 persen pada 2024.

" Maka concern kita adalah untuk UMKM ada target dari Presiden, bahwa nanti di 2024 porsi kredit di seluruh perbankan dan pembiayaan yang disalurkan ke UMKM itu minimal 30 persen, dan sekarang baru di kisaran 21 persen," ujarnya.

Sunarso menyampaikan portofolio kredit BRI terhadap UMKM sekarang sudah mencapai 84 persen dari total portofolio kredit BRI sendiri. Dia berharap di tahun 2025 porsi kredit BRI kepada UMKM bisa mencapai 85 persen.

2 dari 6 halaman

4 Strategi UMKM Agar 'Naik Kelas'

Dream - Pembatasan aktivitas karena pandemi Covid-19 mengakibatkan turunnya angka penjualan dan sempitnya lapangan pekerjaan. Pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) yang masih mengandalkan sistem penjualan offline banyak terkena imbasnya.

Strategi penghematan terpaksa mereka tempuh seperti dengan menurunkan produksi atau mengurangi jumlah karyawan agar usaha kecilnya tetap bertahan.

Data Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah mencatat 90 persen kegiatan UMKM telah terganggu dikarenakan pandemi Covid-19. Hal ini juga menyebabkan penurunan omzet para pelaku UMKM hingga 72,6 persen dan terhambatnya proses penyaluran modal.

Keadaan ini semestinya menjadi momentum bagi para pelaku UMKM untuk menemukan inovasi baru dan ‘naik kelas’ dalam menjalankan bisnisnya.

Sahabat Dream yang ingin bangkit dan mempertahankan usaha kecil yang dimiliki, dapat menyimak beberapa tips berikut.

 

  by Taboola Sponsored Links  

3 dari 6 halaman

Jeli Lihat Peluang dari Inovasi Hingga Kolaborasi

“ Agar bisa naik kelas, UMKM diharapkan jeli melihat peluang dan memahami perilaku konsumen dengan merumuskan strategi berkualitas,” jelas Anindita Septadiani, Research Director NielsenIQ, pada acara virtual Mondelez Dukung UMKM Kuliner Berkelas Karena Kualitas beberapa waktu lalu.

Di antaranya dengan cara kolaborasi menu menggunakan produk berkualitas, memaksimalkan promosi digital dan layanan online delivery, serta berinovasi sesuai dengan tren yang sedang berkembang.

4 dari 6 halaman

Melihat Tren

Berinovasi sesuai dengan tren yang berkembang menjadi keharusan. Sahabat Dream harus jeli melihat hal-hal apa saja yang sedang diminati banyak orang.

Seperti pada temuan NielsenIQ dalam Household Spending Survey yang dipaparkan Anindita.

“ Dimana terdapat peningkatan alokasi pengeluaran rumah tangga untuk leisure activity, salah satunya untuk aktivitas makan di luar, dari 27% pada Q2 2021 menjadi 30% dari total biaya pengeluaran rumah tangga pada Q2 2022,” jelas Anindita.

Dari data ini, para UMKM di bidang kuliner bisa berinovasi untuk membuat tempat makan mereka lebih nyaman dan instagramable karena tren masyarakat meningkat untuk aktivitas makan dan di luar.

5 dari 6 halaman

Konsisten, Inovasi dan Teknologi

“ UMKM kuliner memiliki kesempatan yang besar untuk naik kelas, selama konsisten dalam mengembangkan kualitas bisnisnya,” jelas Roy Nugroho, Director of Grab for Business Indonesia.

Roy menambahkan, langkah lain yang bisa diambil oleh pelaku UMKM untuk naik kelas, yakni melalui inovasi dan teknologi.

6 dari 6 halaman

Terus Belajar

Seiring dengan membaiknya situasi, tren UMKM kuliner pun kembali menunjukkan geliat kebangkitannya.

Mondelez Indonesia dengan produknya seperti OREO, Cadbury, dan keju KRAFT, dengan didukung oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, tahun ini kembali menghadirkan program #DukungUMKMKuliner dengan mengedepankan tema “ Berkelas Karena Kualitas”.

Selama hampir 3 bulan penyelenggaraannya, inisiatif ini diikuti lebih dari 700 pelaku UMKM Kuliner dari berbagai wilayah Indonesia.

“ Diharapkan hadirnya inisiatif tahun ini dapat menjadi dukungan nyata dari perusahaan dalam mendukung pengembangan usaha dari pelaku UMKM kuliner agar dapat naik kelas dengan meningkatkan berkualitas, sekaligus mendorong percepatan pemulihan perekonomian Indonesia,” jelas Parveen Dalal, President Director Mondelez Indonesia pada kesempatan yang sama.

Beri Komentar