Ustaz Yusuf Mansur (Foto: Budy Santoso/KLY)
Dream – Orang acapkali ragu ketika hendak merintis usaha. Mereka berpikir butuh modal yang cukup agar bisa merintis bisnis.
Meskipun sudah mengantongi ide, keberanian, dan keahlian, modal tetap menjadi pengganjal langkahnya.
Padahal, ada cara yang paling efisien untuk membuka usaha tanpa memikirkan modal. Apa itu?
“ Ketika sudah punya jaringan tapi belum dapat juga, berhenti cari jejaring atau pemodal," kata Ustaz Yusuf Mansur dalam acara “ Tausiah Ekonomi Umat” di Jakarta, ditulis Kamis 14 Februari 2019.

Yusuf Mansur mengatakan orang sering lupa tentang keberadaan-Nya. Padahal, segala sesuatu terjadi atas kehendak Allah. “ Tetapi, carinya Allah,” kata dia.
Jadi buat kalian yang mau mulai merintis usaha dan bingung karena belum mempunyai modal, lanjut Ustaz YM, teruslah meminta kepada-Nya agar diberi kemudahan dalam berbisnis.
(ism, Laporan: Ratih Permata Sari)
Dream – Sahabat Dream, Nabi Muhammad SAW menghabiskan waktu 25 tahun untuk berbisnis. Malah, kepiawaian berbisnis mendapat pengakuan dunia.
Pengamat ekonomi syariah, Syafii Antonio mengatakan prinsip bisnisnya telah mendapatkan pembenaran akademis sejak akhir abad ke-20.
“ Beliau meletakkan dasar-dasar etika moral yang mencakup manajemen dan etos kerja yang mendahului zamannya,” kata Syafii di situs syafiiantonio.com.
Ada tiga keterampilan bisnis yang diakui para akademis. Kamu bisa menirunya.
Pertama, Rasulullah SAW membangun hubungan interpersonal di mana pun dia berada. Sikap ini ditunjukkan dengan ramah, murah senyum, dan bersahabat.
Beliau juga bisa mengangkat suasana ceria dan mendorong saling mendukung antar sesama. Ini menciptakan optimisme meskipun dalam kondisi yang serba sulit.
“ Walaupun sesaat, Nabi mampu mengingat nama maupun masa lalu dari mitra yang dijumpainya,” kata Syafii.
Kedua, Nabi mampu menjelaskan ketika ada perbedaaan cara pandang dan menghargai perbedaaan. Rasulullah bisa mengarahkan lawan bicaranya dan meyakinkannya ke sasaran positif yang diinginkan.
Terakhir, Rasulullah juga dianggap mampu menciptakan kepastian dan tak memberikan angan-angan normatif. Nabi sangat menghargai waktu dan tidak obral janji.
Tak lupa, beliau selalu memperlihatkan kesediaan untuk berkorban dan tak egois.
“ Pada zaman yang penuh ketidakpastian dan berkembang suasana saling berkhianat, kehadiran sosok yang bisa dipercaya dan dapat diandalkan menjadi dambaan,” kata Syafii.
Advertisement
Tak Cuma Soto Banjar, Ini 5 Kuliner Khas Palangkaraya yang Wajib Dicicipi

Rumah Ini Pakai 1.000 Baterai Laptop untuk Sumber Listrik Selama 8 Tahun

Komunitas RAMAH Jadi Simbol Gerakan Anak Muda Aceh

Awas Jangan Salah Gate! 4 Maskapai Penerbangan Sudah Pindah ke Terminal 1B Bandara Soekarno-Hatta

Tegas! Universitas di Korsel Tolak Calon Mahasiswa dengan Catatan Kekerasan di Sekolah


Tak Cuma Soto Banjar, Ini 5 Kuliner Khas Palangkaraya yang Wajib Dicicipi
Tampil Cantik di Dream Day Ramadan Fest Bersama Beauty Class VIVA Cosmetics

Kisah Raihan Jouzu, Siswa SMP Ciptakan Bikin Spidol dari Kulit Bawang Putih

12 Rekomendasi Wisata Alam di Aceh yang Bisa Jadi Wish List Liburan Akhir Tahun

Mengenal Komunitas Masyarakat Adat Seberuang di Kalbar: Punya Hutan Terlarang, Jengkolnya Primadona

Membedah Desa Wisata Pemuteran Bali, Destinasi Tenang yang Cocok Buat Liburan Keluarga Akhir Tahun

Mengenal Komunitas Masyarakat Adat Seberuang di Kalbar: Punya Hutan Terlarang, Jengkolnya Primadona

12 Rekomendasi Wisata Alam di Aceh yang Bisa Jadi Wish List Liburan Akhir Tahun