Merebaknya Kasus Covid-19 Di Indonesia Membuat Taiwan Melarang TKI Masuk Ke Negaranya. (Foto: Ilustrasi/Shutterstock)
Dream – Pemerintah Taiwan melarang sementara kedatangan tenaga kerja Indonesia (TKI) mulai 4 Desember 2020. Alasannya, kasus baru Covid-19 di Tanah Air masih meroket sehingga perlu dilakukan upaya pencegahan oleh Taiwan.
Dikutip dari Taiwan News, Kamis 3 Desember 2020, Menteri Kesehatan dan Kesejahteraan sekaligus Kepala Pusat Pengendalian Epidemi, Chen Shih-chung, mengumumkan ada lonjakan kasus Covid-19 di Indonesia dan beberapa pekerja migran yang masuk ke Taipei, Taiwan, terinfeksi Covid-19.
“ Larangan ini akan diberlakukan hingga 18 Desember 2020,” kata Chen.
Dikatakan bahwa pemerintah Taiwan akan menentukan apakah akan melonggarkan atau memperketat perjalanan antar negara.
Kementerian Tenaga Kerja Taiwan memberlakukan karantina selama 14 hari bagi semua pekerja migran yang masuk ke Taiwan. Sejak saat itu, ada 7.279 orang TKI telah masuk ke sana, termasuk 5.437 orang yang bekerja untuk kesejahteraan sosial dan 1.842 untuk industri.
Munculnya kasus virus Covid-19 yang dikonfirmasi dari para pekerja migran Indonesia beberapa minggu terakhir, yang terdeteksi sejak 20 November 2020, mengakibatkan para TKI yang masuk ke Taiwan harus menjalani karantina di pusat karantina resmi untuk memastikan pencegahan epidemi.
Selain itu, operasional delapan agen tenaga kerja Indonesia ditangguhkan di Taiwan untuk memperkuat kendali pengawasan.
Menurut data Kementerian Tenaga Kerja Taiwan, rata-rata jumlah mingguan TKI yang masuk ke Taiwan pada November 2020 sebanyak 677 orang. Penangguhan selama dua minggu ini diharapkan bisa mengurangi jumlah TKI yang tiba di negara itu yang sebanyak 1.350 orang.
Selalu ingat #PesanIbu untuk selalu mencuci tangan, memakai masker, dan menjaga jarak untuk pencegahan virus COVID19. Jika tidak, kamu akan kehilangan orang-orang tersayang dalam waktu dekat.
Dream - Ketua Bidang Data dan Teknologi Informasi Satgas Covid-19 dr. Dewi Nur Aisyah mengatakan, tahapan testing Covid-19 penting dilakukan guna memutus rantai penyebaran virus Corona. Dengan proses ini, diharapkan bisa mengidentifikasi seseorang yang positif atau tidak terinfeksi Covid-19.
Menurut Dewi, tindakan testing masuk strategi yang banyak diterapkan berbagai di negara di dunia. Alasannya, Covid-19 merupakan sebuah penyakit yang sangat cepat menular.
Dr Dewi mengatakan, pemahaman terhadap karakteristik Covid-19 yang cepat menular harus dipahami dengan cermat. Ia mencontohkan penularan banyak masyarakat yang tak menyadari jika dia telah menjadi orang yang menularkan corona kepada orang lain.
Kondisi ini akan menjadi mengkhawatirkan lantaran bisa meningkatkan angka pasien yang terinfeksi.
" Jadi pemeriksaan itu dilakukan untuk mengidentifikasi, siapa saja orang yang sudah tertular, kemudian dilakukan mulai dari isolasi mandiri atau perawatan di rumah sakit dan juga dilakukan kontak tresing ini yang sangat penting," kata dr Dewi dalam konferensi pers BNPB, Rabu 2 Desember 2020.
Meski begitu, Dewi juga menyoroti soal ketersediaan SDM yang melakukan pemeriksaan di laboratorium. Pasalnya, SDM di Indonesia masih terus dilatih untuk bisa melakukan pemeriksaan di laboratorium.
" Untuk bisa memeriksa Cobid-19 ini juga ternyata perlu waktu. Kita ingat bulan Maret awal terjadi pandemi ini bentuk virus yang seperti apa saja kita masih belajar. Pada saat itu laboratorium-laboratorium belum banyak yang memenuhi persyaratan. Karena tidak sembarang laboratorium semua bisa digunakan untuk pemeriksaan Covid-19," paparnya.
" Karena ini penyakit infeksi yang sangat mudah menular, maka ada syarat-syarat yang harus dipenuhi oleh sebuah laboratorium untuk dapat menjadi masuk ke dalam jejaring pemeriksaan lab di Indonesia," jelasnya.
Advertisement
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Inspiratif, Tiga Artis Cantik Ini Ternyata Founder Komunitas
Fakta-Fakta Ciamis Jadi Kota Kecil Terbersih se-ASEAN
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Tampil Cantik di Dream Day Ramadan Fest Bersama Beauty Class VIVA Cosmetics
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Tak Hanya di Indonesia, 7 Mitos Aneh di Berbagai Belahan Dunia
Peneliti Ungkap Pemicu Perempuan Sanggup Bicara 20 Ribu Kata Sehari?
Kata Ahli Gizi Soal Pentingnya Vitamin C untuk Tumbuh Kembang Anak
Tak Hanya di Indonesia, 7 Mitos Aneh di Berbagai Belahan Dunia