Tupperware (Shutterstock)
Dream - Tupperware dikabarkan terancam bangkrut di lingkup global setelah 77 tahun berdiri, dengan utang yang meningkat dan penurunan penjualan yang memengaruhi investasi.
Frangky Purnomo Angelo, Marketing Director Tupperware Indonesia, merespons bahwa kabar tersebut tidak berdampak pada bisnis Tupperware di Indonesia.
" Berita yang beredar itu mengutip dari CNN (Internasional), dari analis, bukan pernyataan resmi dari Tupperware US. Inc.," katanya, dikutip dari Liputan6.com, Rabu, 12 April 2023.
Frangky mengatakan bawah perusahaan di AS terlambat mengisi form yang terdaftar di bursa efek. Sehingga muncul spekulasi demikian.
" Itu form yang harus diisi perusahaan publik terdaftar di bursa efek. Tupperware terdaftar di New York Stock Exchange. Kami terlambat submit. Keterlambatan itu karena kami sedang bekerja (bersama) internal finance dan external advisor untuk memastikan tidak ada data yang salah. Karena submission terlambat, jadi muncul spekulasi," lanjutnya.
Frangky juga menegaskan bahwa bisnis Tupperware di Indonesia tetap berjalan seperti biasa.
" Tidak ada yang terganggu, suplai tetap lancar, inovasi sesuai rencana, distribusi barang kita tidak terganggu sampai saat ini dan (kami) percaya tidak ada dampak di masa depan, program juga tetap akan berjalan," paparnya.
Sebelumnya, BBC memberitakan meski ada upaya memperbaharui produk dalam beberapa tahun terakhir dan menyasar pasar yang lebih muda, penjualan Tupperware gagal melesat.
Menilik sejarahnya, dilihat dari situs Tupperware Indonesia, perusahaan ini didirikan oleh pebisnis kelahiran AS tahun 1907. Dia adalah Earl Silas Tupper.
Sejak usia 21 tahun, Tupper telah bergabung dengan perusahaan berbasis inovasi dan lewat berbagai riset yang dilakukan ia berhasil menemukan metode untuk memurnikan ampas biji hitam polyethylene (bahan dasar pembuat plastik) menjadi plastik yang fleksibel, kuat, tidak berminyak, bening, aman, ringan dan tidak berbau.
Pada tahun 1938, Tupper mendirikan usaha plastik miliknya sendiri, Earl S Tupper Company dan mematenkan produknya dengan nama Poly-T.
Kemudian pada tahun 1946, Tupper turut memeriahkan pasar Amerika yang kembali bergairah pasca Perang Dunia II, dengan meluncurkan produk pertamanya yang segera disambut dengan antusias, yaitu wadah penyimpan makanan Wonderlier Bowl dan Bell Tumbler dengan merek Tupperware.
Tupperware pun mempunyai cara penjualan yang unik, yang pertama kali diperkenalkan oleh Brownie Wise yakni Tupperware Home Party yang dikenal sebagai Tupperware Party.
Advertisement
Habib Husein Jafar Bagikan Momen Saat Jenguk Onad di Panti Rehabilitasi

Perdana, Kate Middleton Kenakan Tiara Bersejarah Berhias 2.600 Berlian

Update Korban Banjir Sumatera: 846 Meninggal Dunia, 547 Orang Hilang

Anggota DPR Minta Menteri Kehutanan Raja Juli Mundur!

Salut! Praz Teguh Tembus Aras Napal, Daerah di Sumut yang Terisolir karena Banjir Bandang


Toyota Rehabilitasi Toilet di Desa Wisata Sasak Ende, Cara Bangunnya Seperti Menyusun Lego

Mahasiswa UNS Korban Bencana Sumatera Bakal Dapat Keringanan UKT

Makin Sat Set! Naik LRT Jakarta Kini Bisa Bayar Pakai QRIS Tap

Akses Ancol Ditutup karena Banjir Rob Masuki Puncak, Warga Jakarta Utara Diminta Waspada

Habib Husein Jafar Bagikan Momen Saat Jenguk Onad di Panti Rehabilitasi

Perdana, Kate Middleton Kenakan Tiara Bersejarah Berhias 2.600 Berlian

Update Korban Banjir Sumatera: 846 Meninggal Dunia, 547 Orang Hilang