Dream - Pengelola sebuah hotel di Jepang membuat kebijakan tegas terhadap para calon tamunya yang berasal dari Israel.
Hotel tersebut bakal menolak setiap calon tamu dari Israel lantaran kejahatan perang yang dilakukan tentara Israel di Gaza, Palestina.
tulis Manajar Material Hotel,
Jeronimo Gehres dalam sebuah pesan kepada turis tersebut.
Masih dari pesan yang disampaikannya kepada turis tersebut, sang manajer khawatir menawarkan penginapan kepada orang-orang yang mungkin telah membantu pelaksanaan kegiatan perang yang dilarang oleh hukum humaniter internasional berdasarkan Konvensi Jenewa dan protokol-protokol tambahannya dapat membuat hotel mendapat risiko.
" Beresiko dianggap sebagai kaki tangan dan/atau aksesoris bagi seseorang yang dapat menghadapi tuntutan atas kejahatan perang," tulis isi pesan itu.
Menurut laporan, Duta Besar Israel untuk Jepang, Gilad Cohen, telah mengirimkan keluhan kepada CEO hotel tersebut.
Melansir Arab News, pihaknya menuntut penjelasan dan permintaan maaf atas insiden tersebut. Dia juga meminta pemecatan manajer hotel tersebut.
Kedutaan Besar Israel mengatakan telah menghubungi pihak berwenang Jepang dan sedang mengupayakan jalur hukum yang tersedia bagi mereka untuk menuntut hotel tersebut.
Kementerian Kesehatan di Gaza mengatakan pada 17 Juni bahwa setidaknya 37.347 orang telah terbunuh di wilayah tersebut selama lebih dari delapan bulan perang antara Israel dan militan Palestina.
Jumlah tersebut termasuk sedikitnya 10 orang yang tewas dalam 24 jam terakhir, demikian pernyataan kementerian tersebut, seraya menambahkan bahwa sebanyak 85.372 orang terluka di Jalur Gaza sejak perang dimulai.
Kekurangan makanan dan kebutuhan pokok lainnya di Jalur Gaza telah diperparah oleh pembatasan akses darat dan penutupan penyeberangan utama Rafah dengan Mesir sejak pasukan Israel merebut sisi Palestina pada awal Mei.
Kampanye udara dan darat Israel di Gaza telah menewaskan ratusan anggota keluarga dari garis keturunan yang sama.