Ilustrasi.
Dream – PT Hero Supermarket Tbk (HERO) merumahkan 532 karyawannya. Tak hanya itu, perusahaan ini juga menutup operasional 26 gerai Giant sepanjang 2018.
Corporate Affairs GM PT Hero Supermarket Tbk, Tony Mampuk, mengatakan kinerja keuangan perusahaan melemah sejak kuartal III 2018. Kondisi keuangan tersebut membuat perusahaan terpaksa memberhentikan karyawannya dari tugas.
" Sampai dengan kuartal ke-III 2018, PT Hero Supermarket mengalami penurunan total penjualan sebanyak 1 persen atau senilai Rp9,849 triliun," kata Tony di Bintaro, Tangerang, dikutip dari Liputan6.com, Minggu 13 Januari 2019.
Tony mengatakan penurunan kinerja itu disebabkan lebih rendahnya pendapatan dari penjualan pada bisnis makanan daripada tahun sebelumnya. Pada kuartal 2017, pendapatan Giant mencapai Rp9,96 triliun.
Meski begitu, menurut Tony, lini bisnis non-makanan Hero tetap menunjukkan pertumbuhan yang kuat. Perusahaan juga optimistis efisiensi tersebut sebagai langkah yang tepat.
“ Atas hal tersebut, perusahaan meyakini bahwa keputusan akan langkah efisiensi tersebut adalah hal yang paling baik dalam menjaga laju bisnis yang berkelanjutan," kata dia.
Tony mengatakan Hero menerapkan strategi yang mendukung keberlanjutan bisnis dengan memaksimalkan produktivitas kerja melalui proses efisiensi.
" Sejauh ini dari 532 karyawan yang terdampak dari kebijakan efisiensi tersebut, sebanyak 92 persen karyawan telah mengerti dan memahami kebijakan efisiensi ini dan menyepakati untuk mengakhiri hubungan kerja," kata dia.
Sementara 532 karyawan tersebut berasal dari 26 gerai ritel Giant Supermarket yang ditutup sepanjang 2018. Tony pun memastikan, semua hak karyawan yang diatur oleh pemerintah, sudah diberikan.
" Semua telah mendapatkan hak sesuai dengan Undang-Undang Kementerian Tenaga Kerja RI Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan,” kata dia.
Menurut dia, perusahaan saat ini menghadapi tantangan bisnis khususnya dalam bisnis makanan.
Seperti diketahui, dalam laporan keuangan yang disampaikan ke Bursa Efek Indonesia (BEI), perseroan membukukan laba tahun berjalan naik menjadi Rp 86,18 miliar hingga 30 September 2018 dari periode sama tahun sebelumnya Rp70,40 miliar.
Sedangkan pendapatan perseroan turun tipis dari Rp 9,96 triliun hingga 30 September 2017 menjadi Rp 9,84 triliun hingga 30 September 2018.
Atas kebijakan ini, ribuan pekerja dari serikat pekerja hero supermarket (SPHS) berunjuk rasa, lantaran menolak pemutusan kerja sepihak oleh perusahaan.
" Ini tidak mendadak, kami sudah berikan pemberitahuan 3 bulan sebelum gerai di tutup. Dari jumlah itu, akhirnya 532 karyawan menerima dan menyepakati di PHK," kata salah seorang pendemo.
(Sumber: Liputan6.com/Pramita Tristiawati)
Advertisement
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Inspiratif, Tiga Artis Cantik Ini Ternyata Founder Komunitas
Fakta-Fakta Ciamis Jadi Kota Kecil Terbersih se-ASEAN
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Throwback Serunya Dream Day Ramadan Fest bersama Royale Parfume Series by SoKlin Hijab
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Tak Hanya di Indonesia, 7 Mitos Aneh di Berbagai Belahan Dunia
Kata Ahli Gizi Soal Pentingnya Vitamin C untuk Tumbuh Kembang Anak
Tak Hanya di Indonesia, 7 Mitos Aneh di Berbagai Belahan Dunia
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR