Giant
Dream - PT Hero Supermarket Tbk membenarkan penutupan enam gerai ritel modern Giant pada 28 Juli 2019.
" Seperti telah diketahui bersama, keenam toko yang akan mengakhiri transaksi di bulan Juli," ujar Direktur Hero Supermarket, Hadrianus Wahyu Trikusumo, dikutip dari Liputan6.com, Selasa 25 Juni 2019.
Wahyu menjelaskan, penutupan enam gerai tersebut didasari alasan persaingan yang terjadi pada industri ritel makanan di Indonesia. Dalam beberapa tahun terakhir tingkat persaingan semakin meningkat.
Tak hanya itu, perubahan pola belanja konsumen turut menjadi andil dalam penutupan tersebut.
" Kami telah mengambil tindakan untuk mengatur kembali dan re-energize Giant untuk memastikan dapat memenuhi preferensi pelanggan yang terus berkembang," kata Wahyu.
Untuk memenuhi harapan pelanggan sekaligus mampu bertahan dalam persaingan mereka akan mengembangkan strategi jangka panjang.
Strategi tersebut yaitu menerapkan program transformasi strategis multi-tahun. Dari strategi ini diharapkan ada peningkatan berkelanjutan.
Wahyu mengakui penutupan ini tentu berdampak pada karyawan. Meski begitu, Giant berkomitmen untuk memperlakukan karyawan secara adil.
" Kami bertindak sesuai dengan peraturan yang berlaku di Negara Republik Indonesia dan memastikan bahwa karyawan yang terkena dampak menerima hak mereka sesuai dengan regulasi yang berlaku," ucap dia.
Sumber: Liputan6.com/Nurmayanti
Dream - Rencana berhenti beroperasinya enam gerai Giant di Jabodetabek pada 28 Juli mendatang mengejutkan banyak pihak. Terutama para karyawan, banyak yang mengaku kaget mengetahui keputusan tersebut.
Seorang Sales Promotion Girl, Ningsrih, mengatakan keputusan mengenai penutupan gerai tersebut diterima secara mendadak. Menurut dia, pihak manajemen menyampaikannya melalui email secara serentak.
" Tanggal 28 Juli (tutupnya) kita dadakan juga dapat email dihari kemarin Rabu. Kita paginya juga langsung kayak kena kaget saja," kata Ningsrih, dikutip dari merdeka.com.
Dia mengatakan hingga saat ini pihak manajemen belum memberikan kepastian mengenai nasib karyawan. Dia pun pasrah jika nantinya terjadi pemutusan kontrak.
" Paling juga pada ngambil pensiun kayak model PHK (Pemutusan Hubungan Kerja). Nggak ada kepastian, itu kemarin banget dari kasir banyak yang sedih juga sih," kata dia.
Tetapi, PT Hero Supermarket Tbk. (Hero Group) belum juga memberikan keterangan resmi mengenai penutupan ini.
Sumber: Merdeka.com/Dwi Aditya Putra
Dream - Retail modern Giant kembali akan menutup beberapa gerainya di kawasan Jabodetabek. Berdasarkan informasi, pada 28 Juli 2019 akan ada enam gerai yang berhenti beroperasi.
Jelang penutupan, beberapa gerai Giant Ekstra menggelar diskon gede-gedean. Salah satunya yaitu gerai Giant di Wisma Asri Bekasi.
Dikutip dari Merdeka.com, gerai tersebut memajang spanduk ukuran besar. Spanduk ini berisi tulisan, " Kami tutup hanya di toko ini. Semua harus terjual habis. Diskon semua harga."
Spanduk tersebut berada di sejumlah titik di gerai tersebut. Diskon yang ditawarkan bervariasi namun menggiurkan, sebanyak 5-30 persen untuk beberapa jenis produk.
Gerai tersebut saat ini dipadati pengunjung. Mereka ingin berburu barang-barang diskon yang tersedia.
" Ya tertarik juga awalnya, karena diskon yang ditawarkan lumayan. Penasaran juga," ujar salah satu pengunjung, Putra.
Hal senada juga diungkapkan pengunjung lainnya, Yuli. Tetapi, Yuli tidak sedang berburu diskon melainkan berbelanja bulanan. Giant Ekstra Wisma Asri jadi tempat rutin bagi Yuli untuk belanja kebutuhan sehari-hari.
Yuli tidak terlalu khawatir dengan ditutupnya Giant. Dia akan mencari ritel lain sebagai alternatif belanja.
" Paling beralih ke Superindo yang di Bumi Anggrek, harganya juga tidak beda jauh," kata dia.
Terkait penutupan ini, PT Hero Supermarket Tbk (Hero Group yang menaungi merek ritel Giant belum memberikan pernyataan resmi.
Berikut enam gerai Giant yang akan tutup pada 28 Juli 2019 nanti.
1. Giant Ekspres Cinere Mall di Jalan Cinere Raya, Depok, Jawa Barat.
2. Giant Ekspres Mampang, di Jalan Mampang Prapatan Raya No. 20, Jakarta.
3. Giant Ekspres Pondok Timur di Jalan Raya Pondok Timur 1, Jatimulya, Tambun, Bekasi, Jawa Barat.
4. Giant Ekstra Jatimakmur di Jalan Raya Jati Makmur, Pondok Gede, Bekasi, Jawa Barat.
5. Giant Ekstra Mitra 10 Cibubur di Jalan Raya Alternatif Cibubur, Cileungsi KM 4, Kav 88-Jatirangga Jatisampurna, Bekasi, Jawa Barat.
6. Giant Ekstra Wisma Asri di Jalan Perjuangan Teluk Pucung, Bekasi Utara, Bekasi, Jawa Barat.
Sumber: Merdeka.com/Dwi Aditya Putra
Dream – PT Hero Supermarket Tbk (HERO) merumahkan 532 karyawannya. Tak hanya itu, perusahaan ini juga menutup operasional 26 gerai Giant sepanjang 2018.
Corporate Affairs GM PT Hero Supermarket Tbk, Tony Mampuk, mengatakan kinerja keuangan perusahaan melemah sejak kuartal III 2018. Kondisi keuangan tersebut membuat perusahaan terpaksa memberhentikan karyawannya dari tugas.
" Sampai dengan kuartal ke-III 2018, PT Hero Supermarket mengalami penurunan total penjualan sebanyak 1 persen atau senilai Rp9,849 triliun," kata Tony di Bintaro, Tangerang, dikutip dari Liputan6.com, Minggu 13 Januari 2019.
Tony mengatakan penurunan kinerja itu disebabkan lebih rendahnya pendapatan dari penjualan pada bisnis makanan daripada tahun sebelumnya. Pada kuartal 2017, pendapatan Giant mencapai Rp9,96 triliun.
Meski begitu, menurut Tony, lini bisnis non-makanan Hero tetap menunjukkan pertumbuhan yang kuat. Perusahaan juga optimistis efisiensi tersebut sebagai langkah yang tepat.
“ Atas hal tersebut, perusahaan meyakini bahwa keputusan akan langkah efisiensi tersebut adalah hal yang paling baik dalam menjaga laju bisnis yang berkelanjutan," kata dia.
Tony mengatakan Hero menerapkan strategi yang mendukung keberlanjutan bisnis dengan memaksimalkan produktivitas kerja melalui proses efisiensi.
" Sejauh ini dari 532 karyawan yang terdampak dari kebijakan efisiensi tersebut, sebanyak 92 persen karyawan telah mengerti dan memahami kebijakan efisiensi ini dan menyepakati untuk mengakhiri hubungan kerja," kata dia.
Sementara 532 karyawan tersebut berasal dari 26 gerai ritel Giant Supermarket yang ditutup sepanjang 2018. Tony pun memastikan, semua hak karyawan yang diatur oleh pemerintah, sudah diberikan.
" Semua telah mendapatkan hak sesuai dengan Undang-Undang Kementerian Tenaga Kerja RI Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan,” kata dia.
Menurut dia, perusahaan saat ini menghadapi tantangan bisnis khususnya dalam bisnis makanan.
Seperti diketahui, dalam laporan keuangan yang disampaikan ke Bursa Efek Indonesia (BEI), perseroan membukukan laba tahun berjalan naik menjadi Rp 86,18 miliar hingga 30 September 2018 dari periode sama tahun sebelumnya Rp70,40 miliar.
Sedangkan pendapatan perseroan turun tipis dari Rp 9,96 triliun hingga 30 September 2017 menjadi Rp 9,84 triliun hingga 30 September 2018.
Atas kebijakan ini, ribuan pekerja dari serikat pekerja hero supermarket (SPHS) berunjuk rasa, lantaran menolak pemutusan kerja sepihak oleh perusahaan.
" Ini tidak mendadak, kami sudah berikan pemberitahuan 3 bulan sebelum gerai di tutup. Dari jumlah itu, akhirnya 532 karyawan menerima dan menyepakati di PHK," kata salah seorang pendemo.
(Sumber: Liputan6.com/Pramita Tristiawati)
Advertisement
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Inspiratif, Tiga Artis Cantik Ini Ternyata Founder Komunitas
Fakta-Fakta Ciamis Jadi Kota Kecil Terbersih se-ASEAN
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Tak Hanya di Indonesia, 7 Mitos Aneh di Berbagai Belahan Dunia
Kata Ahli Gizi Soal Pentingnya Vitamin C untuk Tumbuh Kembang Anak
Tak Hanya di Indonesia, 7 Mitos Aneh di Berbagai Belahan Dunia
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR