Foto Ilustrasi/shutterstock.com
Dream - Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta bersama Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta tengah merencanakan sousi baru untuk mengurai kemacetan di ibu kota. Salah satu usulan yang mencuat adalah pengaturan jam masuk kerja untuk pegawai kantor .
" Lagi dibahas sama Dinas Perhubungan, FGD. Segera (FGD). Saya sudah minta, lagi disusun tokoh-tokohnya, pegiatnya siapa, kita lagi FGD," kata Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono kepada wartawan di Balai Kota DKI Jakarta, Rabu 3 Mei 2023 dikutip dari Merdeka.com.
Dalam usulan yang muncul, ujar Heru, ada saran untuk membagi jam masuk karyawan menjadi dua sesi. Sesi pertama adalah jam masuk kerja pada pukul 08.00 WIB dilanjutkan sei kedua dari puku 10.00 WIB.
Untuk sesi pertama yaitu jam 8 pagi, jumlah pegawai yang masuk diharapkan separuh dari jumlah total karyawan.
" Kalau itu dari rumah jam 06.00, antar anak sekolah dulu jam 07.00, terus dia ke kantor jam 08.00. Jadi enggak ganggu dia sebagai orang tua antar anak sekolah," jelas Heru.
Heru berharap masyarakat bersabar menunggu hasil diskusi untuk menentukan pembagian jam kerja pegawai di Jakarta. Termasuk kemungkinan untuk melibatkan perusahaan swasta dalam upaya mengurai kemacetan ini.
" Nah itu nanti, yang jam 08.00 sama yang jam 10.00 siapa saja, nanti dibahas. Tergantung masing-masing mereka swasta," tambahnya.
Dari perkiraan sementara, pembagian penerapan jam masuk kerja tersebut akan mengurangi kemacetan di ibu kota sebesar 30 persen. Pengurangan kepadatan terutama dirasakan untuk masyarakat yang melintasi jalur utama seperti Jalan Thamrin dan Gatot Subroto.
" Ya kali seperti di Thamrin, Gatot Subroto jam 07.00, jam 08.00, masuk 50 persen kan kurang lebih bisa 30 persen (mengatasi kemacetan). Mudah-mudahan," ucap Heru.
Sebelumnya, Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta, Syafrin Liputo mengatakan, pihaknya akan melakukan focus group discussion (FGD) terkait pengaturan pembagian jam kerja.
Syafrin menargetkan, FGD ini dilakukan paling lambat pada pekan kedua Mei 2023. Nantinya, diskusi ini akan melibatkan pengamat transportasi dan narasumber terkait lainnya.
" Kami harapkan di paling lambat minggu kedua Mei. Kita harapkan peran serta dan partisipasi aktif dari stakeholders terkait dengan apa upaya kita ke depan untuk melakukan penanganan kemacetan di Jakarta," kata Syafrin kepada wartawan, dikutip Rabu 25 April 2023.
sumber: Merdeka.com
Advertisement
4 Komunitas Seru di Depok, Membaca Hingga Pelestarian Budaya Lokal
Universitas Udayana Buka Suara Terkait Dugaan Perundungan Timothy Anugerah
UU BUMN 2025 Perkuat Transparansi dan Efisiensi Tata Kelola, Tegas Anggia Erma Rini
Masa Tunggu Haji Dipercepat, dari 40 Tahun Jadi 26 Tahun
Viral Laundry Majapahit yang Bayarnya Hanya Rp2000
Azizah Salsha di Usia 22 Tahun: Keinginanku Adalah Mencari Ketenangan
Throwback Serunya Dream Day Ramadan Fest bersama Royale Parfume Series by SoKlin Hijab
Benarkah Gaji Pensiunan PNS Naik Bulan Ini? Begini Penjelasan Resminya!
Timnas Padel Indonesia Wanita Cetak Sejarah Lolos ke 8 Besar FIP Asia Cup 2025
Hore, PLN Berikan Diskon Tambah Daya Listrik 50% Hingga 30 Oktober 2025
Ada Mobil Listrik di Konser Remember November Vol.3 - Yokjakarta
75 Ucapan Hari Santri Nasional 2025 yang Penuh Makna dan Bisa Jadi Caption Media Sosial
4 Komunitas Seru di Depok, Membaca Hingga Pelestarian Budaya Lokal