Para Peserta Siap Mengerjakan Tes SKD CPNS. (foto: Ilustrasi/Liputan6.com)
Dream - Selain peserta yang `melarikan diri` dari resepsi pernikahan, ada lagi cerita yang unik dari tes Seleksi Kompetensi Dasar (SKD) CPNS 2019. Kali ini, ada peserta yang melahirkan setelah mengerjakan ujian.
(Baca: Mempelai Wanita Tinggalkan Resepsi, Demi Tes SKD CPNS)
Dikutip dari Liputan6.com yang melansir Antara, Jumat 7 Februari 2020, seorang peserta tes dari Probolinggo, Jawa Timur, melahirkan setelah selesai mengerjakan soal ujian.
Wanita bernama Cikita Dwi Kholishotunnur segera dibawa ke Rumah sakit Ibu dan Anak Fatimah Kraksaan, Probolinggo karena mengalami kontraksi.
Cikita awalnya sempat ragu untuk mengikuti tes karena usia kandungannya sudah masuk trimester terakhir. Bahkan sebelum tes berlangsung, dia sudah mengalaman pembukaan satu.
“ Saat mengerjakan soal-soal juga terasa sakit perut, tetapi Alhamdulilah soal-soal sudah saya kerjakan semua,” kata alumni Akademi Kebidanan Bina Husada.
Peserta tes CPNS 2019 yang berlangsung pada 4 Februari 2020 akhirnya melahirkan bayi laki-laki seberat 2,85 kilogram (kg). Dia berterima kasih kepada penyelenggara seleksi CPNS yang menyiapkan kursi roda dan ambulans.(Sah)
Kepala Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Probolinggo, Doddy Nur Baskoro, mengatakan panitian sudah mengantisipasi terjadinya kegawatdaruratan sejak awal. Tim medis sudah bersiaga di depan ruang tunggu dan ruang ujian selama tes berlangsung.
“ Jadi kalau ada peserta yang mengeluh sakit bisa segera tertangani, dan bagi yang difabel dan ibu hamil juga ada peralatan serta tim khusus,” kata dia.
Peserta tes CPNS yang melahirkan bayi itu merupakan satu dari 5.808 peserta tes SKD yang bersaing untuk mengisi 399 posisi pegawai di lingkungan Pemerintah Kabupaten Probolinggo.
Tes SKD digelar selama delapan hari mulai 1 sampai 8 Februari 2020 di Auditorium Madakaripura Kantor Bupati Probolinggo.
(Sah/Sumber: Liputan6.com)
Dream - Menjadi Pegawai Negeri Sipil (PNS) menjadi impian banyak orang. Tapi, bagaimana jika waktu ujiannya berbarengan dengan hari pernikahan?
Dikutip dari situs Kementerian Agama, Rabu 5 Februari 2020, ini terjadi kepada seorang peserta CPNS bernama Meri Triana. Meri tak tahu jika hari ujian Seleksi Kompetensi Dasar (SKD CPNS bersamaan dengan hari resepsi pernikahan dirinya.
Perempuan kelahiran Tangkiling, Kalimantan Tengah, 23 tahun lalu ini pun terpaksa “ lari” dari resepsi pernikahannya, demi mengikuti SKD CPNS Kemenag 2019. Di tempat tes UPT BKN Palangka Raya, dia hadir dengan riasan pengantin.
“ Walaupun sedang resepsi pernikahan, saya tetap usahakan menyempatkan diri mengikuti tes,” kata dia pada Kamis 30 Januari 2020.
Beruntung, keputusannya untuk lari sesaat dari resepsi pernikahannya ini pun didukung sang suami.
“ Tadi dia antar saya ke tempat tes ini,” kata dia.
Sarjana Pendidikan Agama Kristen ini diketahui mengambil formasi Ahli Pertama Penyuluh Agama di lingkungan Kanwil Kemenag Kalimantan Tengah.
SKD CPNS Kantor Wilayah Kementerian Agama Kalimantan Tengah sendiri telah dimulai sejak 29 Januari hingga 2 Februari 2020.
Dream - Setiap orang memiliki kesempatan untuk menjadi abdi negara. Pemerintah juga membuka peluang bagi para disabilitas untuk mengikuti seleksi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS).
Tekad mengabdikan diri untuk negara inilah yang sedang diperjuangan Alia Nur Fatimah. Mengidap cerebral palsy atau gangguan syaraf dan otot tak membuatnya patah arang untuk menjadi PNS.
Mengutip laman menpan.go.id, Senin 3 Februari 2020, Alia semula pesimistis memgikuti seleksi CPNS 2020. Dia khawatir kondisi kesehatannya akan membuatnya gugur dalam penerimaan PNS.
Keraguan itu perlahan hilang saat Alia mengetahui pemerintah membuka kesempatan formasi khusus disabilitas.
“ Saya takut banget dengan tes kesehatannya. Tapi, ketika Pak Tjahjo Kumolo (Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi) mengatakan menerima yang disabilitas, saya ingin untuk lebih baik bagi Indonesia,” kata dia di Jakarta.
Dengan adanya formasi khusus, Alia yakin bisa mendorong penyandang disabilitas untuk maju, terutama mencari pekerjaan.
“ Disabilitas, kan, susah mencari pekerjaan,” kata dia.
Lulusan Universitas Padjadjaran ini mempersiapkan diri sebelum mengikuti tes Seleksi Kompetensi Dasar (SKD). Dia mengunduh soal-soal latihan tes CPNS yang tersebar di internet, bahkan menonton tayangan di YouTube tentang latihan soal.
Seperti diketahui, SKD menerapkan sistem Computer Assisted Test (CAT). Alia mengakui, sistem CAT mempermudahnya dalam mengerjakan soal. Sistem komputerisasi ini menjamin keamanan soal serta transparansi nilai peserta.
Sebelum masuk ke ruangan tes, Alia bersama peserta lainnya diberikan petunjuk teknis mengenai cara mengerjakan soal.
Seperti peserta lainnya, ada passing grade atau nilai ambang batas yang harus Alia lalui menuju tahap Seleksi Kompetensi Bidang (SKB). Passing grade untuk formasi disabilitas sedikit berbeda dengan formasi umum. Pada formasi umum, nilai ambang batas untuk TIU adalah 80. Sedangkan pada formasi disabilitas, nilai ambang batasnya adalah 70. Sementara untuk nilai kumulatif minimal 260.
Usai melaksanakan SKD, Alia enggan mengungkapkan nilainya. Namun, dia mengatakan bahwa hasilnya baik. Selama pelaksanaan SKD, Alia menilai panitia bertugas dengan baik dan rapi.
Dream – Kabar baik bagi kamu yang belum sempat mendaftar Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) atau tak lolos seleksi administrasi karena salah input data. Pemerintah kemungkinan akan kembali membuka rekrutmen Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) di tahun ini.
Meski belum ada pengkajian terkait pembukaan baru rekrutmen CPNS, diperkirakan waktu pelaksaannya akan berlangsung sekitar bulan September.
“ Kami belum dapat informasinya. Mungkin setelah ini. Tapi, kalau ada lagi, mungkin nanti September baru akan. Berapa formasinya, belum tahu,” kata Kepala Badan Kepegawaian Negara (BKN), Bima Haria Wibisana, di Jakarta, dikutip dari Liputan6.com, Kamis 30 Januari 2020.
Sekadar informasi, saat ini para peserta rekrutmen CPNS tahun 2019 yang lolos administrasi tengah menjalani ujian Seleksi Kompetensi Dasar (SKD) CPNS 2019. Seleksi yang berlangsung mulai Senin 27 Januari 2020 akan berakhir pada awal Maret 2020.
Untuk pelaksanaan Tes SKD yang saat ini tengah berlangsung, Bima mengatakan para peserta mampu memperoleh nilai yang tinggi lantaran punya waktu cukup untuk mempelajarinya.
" Ini meningkat dari sisi peserta dan dari sisi kualitas soal. Ini nilainya tinggi-tinggi. Mungkin mereka punya waktu belajar yang lebih baik," kata dia.
(Sumber: Liputan6.com/Maulandy Rizky Bayu Kencana)
Advertisement
9 Kalimat Pengganti “Tidak Apa-Apa” yang Lebih Hangat dan Empatik Saat Menenangkan Orang Lain
Tampil Cantik di Dream Day Ramadan Fest Bersama Beauty Class VIVA Cosmetics
PT Taisho Luncurkan Counterpain Medicated Plaster, Inovasi Baru untuk Atasi Nyeri Otot dan Sendi
Hasil Foto Paspor Shandy Aulia Pakai Makeup Artist Dikritik, Pihak Imigrasi Beri Penjelasan
Zaskia Mecca Kritik Acara Tanya Jawab di Kajian, Seperti Membuka Aib
Pertumbuhan Ekonomi RI Capai 5 Persen, Prabowo: Masih Tinggi Dibandingkan Seluruh Dunia