Viral Pegawai Nyaris Dipecat karena Tak Beri Salam, Ini Pemilik Alfamart yang Cuma Lulusan SMP Tapi Masuk Orang Terkaya Indonesia

Reporter : Okti Nur Alifia
Rabu, 18 Januari 2023 14:46
Viral Pegawai Nyaris Dipecat karena Tak Beri Salam, Ini Pemilik Alfamart yang Cuma Lulusan SMP Tapi Masuk Orang Terkaya Indonesia
Di luar permasalahan tersebut, siapa sebenarnya pemilik Alfamart?

Dream - Media sosial dihebohkan dengan video yang memperlihatkan seorang pegawai magang Alfamart yang sedang menangis dan meminta maaf karena tidak memberi salam ke pelanggan.

Video berdurasi dua menit 20 detik itu direkam oleh seorang pria. Perempuan berjilbab hitam itu sampai menangis tersedu-sedu, dia meminta diberi kesempatan untuk bekerja kembali di Alfamart.

Alfamart lantas memberikan klarifikasi bahwa video itu direkam tanpa sepengetahuan manajemen mereka. Alfamart meminta maaf dan telah memberi sanksi kepada perekam video yang merupakan karyawannya, sedangkan calon karyawan tersebut tetap melanjutkan masa pelatihan dan kerjanya di Alfamart.

" Sehubungan dengan ramainya video yang beredar di social media pada hari Minggu tanggal 15 Januari 2023 mengenai calon karyawan di salah satu toko Alfamart di Kota Serang maka kami memberi klarifikasi," demikian pernyataan manajemen Alfamart di laman resmi Instagramnya.

" Alfamart telah memberikan sanksi atas karyawan yang melakukan pengambilan video tersebut. Sedangkan calon karyawan melanjutkan masa pelatihan kerja dengan menerapkan standar prosedur kerja dan komitmen untuk melayani konsumen dengan baik," lanjut keterangan Alfamart.

" Alfamart memohon maaf dan sekaligus mengucapkan terima kasih atas kritik dan saran yang diberikan. Sehingga Alfamart dapat meningkatkan komitmen memberikan pelayanan yang lebih baik kepada seluruh masyarakat Indonesia," demikian penjelasan Alfamart.

Di luar permasalahan tersebut, siapa sebenarnya pemilik Alfamart? 

1 dari 4 halaman

Alfamart yang berada di bawah naungan PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk merupakan milik konglomerat ternama, Djoko Susanto.

Dia nangkring di peringkat 10 orang terkaya di Indonesia 2022 dalam Forbes Real Time Billionaire. Harta kekayaannya mencapai US$ 4,1 miliar atau setara Rp62,32 triliun.

Namun siapa sangka, Djoko yang merupakan anak ke-6 dari 10 bersaudara ini hanya mengenyam pendidikan SMP dan putus sekolah di kala SMA. Dia memilih menjaga kios keluarganya di Pasar Arjuna, Jakarta. 

Djoko mulai mengelola warung di umur 17 tahun dan membuka beberapa warung kelontong. Hingga dia sukses membuka 560 gerai yang tersebar di berbagai pasar tradisional.

2 dari 4 halaman

Kegagalan juga pernah dialaminya saat musibah kebakaran terjadi pada 1976 di kios Djoko di wilayah pasar Arjuna. Alhasil 80 hingga 90 persen modalnya hangus.

Djoko pun tetap bangkit dan mulai menjalani bisnis lain dengan menjual rokok. Hal ini pun menarik hati perhatian Putera Sampoerna yang bertemu pada tahun 1980. Putera Sampoerna memiliki perusahaan tembakau dan cengkeh terbesar di tanah air kala itu. 

Hingga lima tahun kemudian, keduanya sepakat untuk bekerja sama dan membuka kios pada tahun 1985. Sebanyak 15 kios dibuka pada tahun 1989, yang berlokasi di Jakarta.

3 dari 4 halaman

Kemudian pada tanggal 27 Agustus 1989 lahirlah toko bernama Alfa Toko Gudang Rabat yang memiliki konsep mini supermarket, yang kemudian berdiri Alfa Minimart yang selanjutnya dikenal dengan Alfamart pada tahun 1994.

Nama Alfa dipilih Djoko dan Putera karena nama ini merupakan nama yang netral dan tidak bersangkutan dengan nama mereka berdua.

Sayangnya kerja sama Djoko Susanto dan Putera Sampoerna berakhir pada tahun 2005. Kala itu Sampoerna menjual bisnis tembakau berserta anak perusahaannya (termasuk 70 persen saham Sampoerna yang ada di Alfamart) kepada Philip Moris Internasional.

 

 

4 dari 4 halaman

Philip yang tidak tertarik bisnis ritel pun menjual saham tersebut ke Djoko dan Northstar. Alhasil, Djoko membeli Northstar dan memiliki 65 persen saham perusahaan pada 2010.

Kini kedua anak Djoko Susanto juga turut mengelola Alfamart, yakni Feny Djoko Susanto sebagai Presiden Komisaris, dan Budi Djoko Susanto sebagai Komisaris.

Beri Komentar