Viral Pernikahan Mewah di Tuban, Bawa Seserahan Sapi, 5 Pikap Gabah, dan Mobil Rp400 Juta Bikin Netizen Minder: Jangan Sampai Calonku Lihat!

Reporter : Nabila Hanum
Rabu, 3 Mei 2023 13:45
Viral Pernikahan Mewah di Tuban, Bawa Seserahan Sapi, 5 Pikap Gabah, dan Mobil Rp400 Juta Bikin Netizen Minder: Jangan Sampai Calonku Lihat!
Tak main-main, pengantin sultan itu membawa satu ekor sapi, mobil mewah berwarna merah hingga gabah yang diangkut dengan lima mobil pikap.

Dream - Jika umumnya seserahan yang diberikan calon pengantin pria untuk calon istrinya berupa pakaian, make up, dan emas, hal berbeda justru dilakukan oleh pria asal Tuban ini.

Warga Desa Ngampelrejo itu memberikan seserahan mewah berupa sapi hingga mobil seharga Rp400 juta untuk calon istrinya.

Dalam video yang diunggah akun Instagram @info_tuban, terlihat iring-iringan mobil yang membawa seserahan pernikahan ke rumah mempelai wanita.

1 dari 4 halaman

Tak main-main, pengantin sultan itu membawa satu ekor sapi, mobil mewah berwarna merah, hingga gabah yang diangkut dengan lima mobil pikap.

Instagram @info_tuban

" Untuk calon istrinya, pria asal Desa Ngampelrejo ini memberikan seserahan berupa satu unit mobil, kambing, gabah, lemari hingga sapi,” tulis keterangan akun.

Tidak diketahui pasti pekerja calon pengantin pria, namun pernikahan dengan seserahan mewah ini berhasil mencuri perhatian warganet.

2 dari 4 halaman

" Jangan sampai calonku dan calon kalian lihat postingan ini," tulis @areanaufal

Salah satu netizen menceritakan tradisi pernikahan di Kecamatan Bancar, Kabupaten Tuban. Di mana pihak laki-laki biasanya membawa seserahan sebagai tanda pengikat hati antara dua keluarga.

Barang-barang yang dibawa biasanya memiliki makna dan doa untuk kesejahteraan kedua calon mempelai.

Instagram @info_tuban

3 dari 4 halaman

“ Mulai dari bahan pangan, perabot rumah tangga, hewan ternak bahkan tak jarang menyertakan alat transportasi. Tradisi ini biasa dilakukan sebagai bentuk keseriusan seorang mempelai pria terhadap sebuah hubungan,” tulis @idgarpriyo

Jika rumah antara calon pengantin laki-laki dan calon pengantin perempuan dekat, misalnya berada dalam satu desa atau desanya bersebelahan, pihak mempelai laki-laki akan mengarak barang-barang seserahan menuju rumah mempelai perempuan pada pagi hari sebelum acara pernikahan dilangsungkan. Masyarakat Kecamatan Bancar biasa menyebutnya sebagai tradisi Metu Esok.

4 dari 4 halaman
Beri Komentar