Sajak Yang Mengatasnamakan Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati, Viral Di Media Sosial. (Foto: Kementerian Keuangan)
Dream – Sebuah sajak tengah viral di pesan berantai WhatsApp Group. Dalam pesan yang beredar disebutkan jika sajak itu ditulis oleh Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati.
Sajak yang cukup panjang tersebut berisi pesan yang menyentuh untuk suami-istri dalam mengarungi hidup sebagai pasangan dan orang tua. Pesan dalam sajak itu diambil dari pelajaran kecelakaan jatuhnya Lion Air JT610 rute Jakarta-Pangkalpinang itu
Kepala Biro Komunikasi dan Layanan Informasi Kementerian Keuangan, Nufransa Wira Sakti, menegaskan sajak tersebut bukan dibuat oleh atasannya, Sri Mulyani.
Dari hasil penelusurannya, dia mendapatkan informasi jika sajak yang menyentuh itu berasal dari seorang warganet bernama Jayaning Hartami.
“ Sajak ini banyak beredar di WhatsApp Group dan disebutkan kalau ini tulisan dari Menkeu Sri Mulyani Indrawati. Banyak yang menanyakannya kepada saya. Dan setelah saya konfirmasi, beliau menyatakan tidak membuat tulisan tersebut.
Setelah saya cari-cari informasi, sajak yang sangat bagus dan menyentuh ini adalah buah karya dari Jayaning Hartami. Sangat mengharukan sajak tersebut,” tulis Nufransa di akun Facebooknya, @nufransa.sakti.
Sang penyajak, Jayaning Hartami, angkat suara tentang puisinya yang viral di jejaring sosial. Dikatakan bahwa puisi itu adalah hasil karya tangannya, bukan Sri Mulyani.
“ Assalamualaykum, dear teman teman..
Sebetulnya tami agak males ngebahas soal beginian mengingat ada situasi duka yang lebih utama dari semua.
Tapi karena banyak sekali japrian yang masuk menanyakan, juga mencegah adanya prasangka dan berita yang gak benar.
Tulisan tentang keluarga, kehilangan, dan JT610 kemarin adalah tulisan ASLI buatan saya. Bukan buatan beberapa nama yang beredar, apalagi buatan Ibu Sri Mulyani, Menteri Keuangan kita. Kasian atuhlah kalo beliau disamain sama remah remah momogi macem saya.
Biasanya tiap tulisan saya watermark dengan memberikan nama di akhir tulisan. Tapi kemarin step ini saya skip saking sedihnya. Dan baru saya edit menambahkan watermark saat sharenya sudah menyentuh 7K.
TAPI, tulisan itu pun saya upload di ig pribadi saya @jayaninghartami dengan menyertakan watermark. Di upload di jam yang berdekatan dengan upload di fb. Mangga, bisa dicek di ig saya sebagai bukti otentiknya.
Lagi lagi,
saya sungguh merasa ga ahsan harus ribut ribut membahas tentang ini di tengah situasi duka. Tapi sedih juga ya ternyata saat ada yang mengira bahwa saya yang MENG-COPAS alih alih saya yang DI-COPAS?
Semoga sedikit klarifikasi pagi ini cukup menjawab rasa penasaran dari beberapa teman teman.
Jangan lupa terus sisipkan doa terbaik kita untuk keluarga #JT610 .
Selamat pagi,
selamat berbuat baik lagi hari ini,” tulis Jayaning di akun Facebooknya, @jayaning.hartami.
Berikut ini adalah isinya.
“ *_Sajaknya ibu Sri Mulyani - Menkeu_*
... kepada kamu yang malam tadi berdebat dengan istri. Merasa lelah mendengar keluhannya yang tak henti. Membawa kesal itu dalam tidurmu, sehingga emosi belum reda pagi ini...
Berpelukanlah sebelum pamit berangkat kerja nanti.
Karena bisa jadi,
Inilah waktumu melihatnya terakhir kali...
Kepada kamu yang akhir-akhir ini merasa hidup berat sekali. Kelelahan mengurus rumah sendiri, tumpuk setrikaan tanpa henti, kepusingan mengatur tagihan yang datang bertubi. Lalu diam-diam, kau kutuki karir suamimu yang tidak juga naik posisi...
Sambutlah ia ketika pulang nanti.
Katakan betapa bersyukurnya memiliki suami yang senantiasa bekerja keras dan menjaga kehalalan gaji. Ucapkan terimakasih dengan tulus hati.
Kau tidak pernah tahu, bisa jadi untuk melakukannya esok, kau tak lagi punya waktu...
Kepada kamu yang hari ini merasa pusing mendengar berisiknya anak di rumah. Padahal sepulang dari kantor mata rasanya hanya ingin terpejam dan badan butuh rebah. Lalu diam-diam, kau simpan itu menjadi emosi marah...
Tersenyumlah lebar buat mereka hari ini.
Saat hendak pergi, dan saat nanti pulang kembali.
Luangkan waktu untuk menatap wajah mungil itu yang bercerita riang tentang hari harinya padamu. Dengarkan intonasi suaranya. Rekam baik-baik binar mata dan ekspresi mereka.
Karena sungguh bukan sebuah ketidakmungkinan,
Besok lusa tak ada lagi kesempatan...
**
Kebersamaan menahun seringkali membuat kita lebih mudah mendeteksi kekurangan, daripada menemukan kebaikan.
Lebih lancar memberi kritik, daripada memberi apresiasi.
Lebih cenderung mengeluh. Dan lupa mensyukuri satu sama lain.
Padahal kita tidak pernah tahu kapan kebersamaan ini akan berhenti. Bisa jadi hari ini. Bisa jadi besok. Bisa jadi sebentar lagi.
Hargai setiap momen yang kita punya saat ini.
Minta maaf selagi bisa.
Berterimakasih selagi masih ada waktu.
Bercanda, berbincang, tertawa..., selagi kesempatan masih ada.
Berpelukanlah!
Selagi hangat tubuhnya masih bisa dirasa.
**
*_Deep condolence untuk seluruh awak dan penumpang Lion Air JT610..._*
Yang diantaranya ada seorang Ayah, yang pagi kemarin baru saja pamit bekerja setelah menghabiskan weekendnya untuk mengunjungi anak istri yang tinggal di Jakarta. Melepas rindu setelah sepekan tak bertemu.
Ada juga seorang Ibu yang semalam masih bercanda dengan putri kesayangannya. Menemaninya tidur. Lalu paginya berangkat untuk dinas luar kota. Bekerja. Menjemput pahala.
Dan ada pula seorang lelaki yang baru menikah dua hari. Kemarin pagi mengecup istrinya di bandara. Mesra. Sembari meminta doa. Sebelum terbang mencari nafkah pertamanya.
***
Kita betul-betul gak pernah tau.
Bisa jadi salam yang kita berikan hari ini, adalah salam terakhir buat orang-orang tercinta.
Lakukanlah selagi bisa....”
Advertisement
Pria Ini Punya Sedotan Emas Seharga Rp233 Juta Buat Minum Teh Susu

Celetukan Angka 8 Prabowo Saat Bertemu Presiden Brasil

Paspor Malaysia Duduki Posisi 12 Terkuat di Dunia, Setara Amerika Serikat

Komunitas Rubasabu Bangun Budaya Membaca Sejak Dini

Kasus Influenza A di Indonesia Meningkat, Gejalanya Mirip Covid-19
