57 Juta Data Pengguna Uber di Dunia Diretas, Indonesia?

Reporter : Arie Dwi Budiawati
Kamis, 23 November 2017 13:30
57 Juta Data Pengguna Uber di Dunia Diretas, Indonesia?
Tak hanya itu, perusahaan ini membungkam mulut peretas dengan duit Rp1 M.

Dream – Belum lama ini, bos baru Uber, Dara Khosrowshahi, mengungkapkan kabar mengejutkan. Dara menyebut hackers telah mencuri 57 juta data pengguna dan driver di seluruh dunia pada tahun 2016.

Tak hanya itu, pencuri juga menggondol data SIM para driver.

Dilansir dari CNN Money, Kamis 23 November 2017, peretasan yang terjadi ketika CEO lama, Travis Kallanick menjabat, baru terendus sekarang. Dara juga mengungkap Uber membayar peretas sebesar US$100 ribu (Rp1,35 miliar) untuk . Tujuannya agar hacker segera menghancurkan data yang telah dicuri pencurian data ini tidak terungkap kepada regulator.

Dikutip dari Bloomberg, data yang diretas sejak Oktober 2016 mencakup nama, alamat e-mail, dan nomor telepon 50 juta pengguna dan 7 pengemudi. Bahkan, data SIM 600 ribu pengemudi bisa raib. Uber memastikan tak ada informasi tentang kartu kredit dan rincian lokasi tujuan yang dicuri.

Ternyata, ada dua peretas yang membobol Uber dan mendapatkan akses ke informasi yang tersimpan di GitHub, sebuah layanan yang memungkinkan para insinyur bekerja sama dalam kode software. Di sana, mereka membobol data perusahaan.

Dara tak mau menganggap enteng kasus pencurian data ini sebab dia sedang berusaha menaikkan citra Uber.

“ Pencurian data ini seharusnya tak boleh terjadi dan saya tidak akan diam untuk kasus itu. Kami sedang memperbaiki cara berbisnis,” tulis dia dalam e-mail kepada Bloomberg.

Dara menempuh langkah hukum untuk menyelidiki kasus pencurian data Uber. Tak hanya itu, dia juga mendepak kepala keamanan Uber, Joe Sullivan, dan wakilnya, Craig Clark, dari perusahaan. Dua orang merupakan orang yang paling bertanggung jawab terhadap pencurian data dan gagal menangani masalah.

Selain itu, dia juga akan mengganti Kepala Departemen Hukum Uber, Salle Yoo, dengan Tony West. Salle keluar untuk diperiksa terhadap kasus peretasan data ini.

Dara berjanji kasus serupa tak akan terulang.

“ Kami memang tak bisa menghapus masa lalu, tetapi kami akan belajar dari kesalahan,” kata dia.

Bagaimana dengan Uber di Indonesia? Ketika ditanya tentang kemungkinan data pengguna dan driver Uber di Indonesia diretas, pihak Uber enggan berkomentar. Mereka meminta Dream untuk merujuk kepada pernyataan tertulis Dara.

" Untuk saat ini, keterangan yang bisa kami sampaikan adalah yang terlampir di atas," kata tim komunikasi perusahaan.

(Sah)

Beri Komentar