Brand Ini Juga Tak Lepas Dari Pemalsuan. (Foto: Shutterstock)
Dream - Bukan rahasia barang-barang bermerek dijual dengan harga yang sangat mahal. Nah, untuk menangkap segmen konsumen yang ingin gaya namun tak punya uang, barang-barang tersebut dibuat versi KW-nya.
Sebut saja brand Charles & Keith yang dipalsukan di Tiongkok. Tak tanggung-tanggung, ulah pemalsu meniru habis penulisan sampai desain.
Dikutip dari World of Buzz, Sabtu, 28 Desember 2019, Charles & Keith merupakan merek Singapura yang didirikan oleh Charles Wong dan Keith Wong pada 1996. Perusahaan ini memesan sepatu dalam jumlah besar dari pabrik-pabrik.
Desainnya berasal dari Charles & Keith dan dibuat berbeda dari kompetitor. Strategi ini membuat bisnis perusahaan berkembang dan kini ada 600 toko di seluruh dunia. Louis Vuitton tercatat sebagai salah satu pemegang saham perusahaan.
Perusahaan ini juga tak lepas dari pemalsuan. Bicara tentang barang abal-abal, ada perusahaan yang meniru Charles & Keith, yaitu CHERLSS & KEICH.
Dari situsnya, terlihat kantor pusat perusahaan ini berada di Guangzhou, Tiongkok. “ Desain kamu selalu terdepan untuk tren, memimpin industri fesyen, dan penuh dengan nilai estetika dari seni oriental,” tulis perusahaan.
Namun, desain, tulisan, sampai pengemasan produk CHERLSS & KEICH serupa dengan Charles & Keith. Bahkan, ukurannya juga sama persis.
Melihat kenyataan ini, warganet kesal dan merasa ditipu oleh perusahaan, dilansir dari Business Insider.
Beberapa warganet mengatakan perusahaan tersebut menghina orang-orang Tiongkok yang tak tahu bahasa Inggris dengan baik dan tak bisa membedakan produk asli dan palsu.
Dream - Sebagian orang akan langsung mengeluarkan uang dari dompet saat melihat barang bermerek dijual dengan harga murah. Mereka lupa memperhatikan keaslian dari barang yang dijual.
Biasanya ada alasan khusus mengapa barang-barang bermerek itu dijual sangat murah meski sedang tidak ada promosi. Yang paling mungkin terjadi adalah barang tersebut bukan asli alias KW.
Lantas, bagaimana cara menghindari barang bermerek KW alias palsu?
Dikutip dari India Times, Kamis 19 Desember 2019, yang pertama adalah jahitan. Sebuah merek akan membuat produknya sesempurna mungkin. Jahitannya tak hanya rapi, tapi juga serupa dengan produk yang lain.
Produk desainer asli akan memiliki lebih banyak jahitan per dibandingkan dengan yang palsu. Ini menjelaskan mengapa barang-barang mewah harganya lebih mahal, karena mereka menggunakan lebih banyak bahan untuk memproduksi barangnya.
Kedua, logo. Ini adalah bagian paling sulit karena orang sudah sangat pandai menyalin logo. Namun, akan ada sedikit perbedaan karena sebuah merek cenderung memperbarui logo mereka atau mengubahnya menjadi lebih detail.
Sebuah merek akan memiliki logo berbeda yang terbuat dari logam atau kulit pada produk mereka. Di sisi lain, barang palsu akan memiliki logo yang hilang atau palsu.
Ketiga, bahan. Ingat, ada alasan mengapa barang-barang mewah harganya lebih mahal. Merek yang memakai kulit akan memakai bahan asli dan menggunakan logam berkualitas tinggi untuk kancing dan detail lainnya.
Di sisi lain, produk palsu akan menggunakan kulit imitasi. Selain itu, kulit asli akan memiliki struktur yang sedikit tidak rata dan tidak akan bersinar.
Keempat, tulisan merek. Terkadang, produsen barang imitasi sedikit mengubah logo untuk menghindari masalah hukum. Jadi berhati-hatilah saat memeriksa logo dan tulisan pada label di dalamnya. Jika ada yang mengatakan '100 persen asli', kemungkinan besar itu tidak benar.
Kelima, harga. Ini adalah tanda yang paling umum. Sebagian besar merek mendaftarkan produk mereka beserta harganya secara online. Sudah jelas bahwa label desainer otentik harganya jauh lebih mahal daripada yang palsu.
Jadi, jangan percaya siapa pun yang memberi tahumu bahwa barang tersebut sedang diskon. Merek desainer tidak akan menawarkan diskon 75 persen untuk produk mereka.
Dream - Tren belanja masyarakat jelang Lebaran senantiasa dimanfaatkan para pedagang untuk meraih untung sebesar mungkin. Sayangnya, segelintir pihak memanfaatkan momen ini dengan menjual barang-barang bermerek palsu.
Baru-baru ini, polisi Dubai melaporkan telah menyita barang-barang bermerek palsu senilai US$ 9,26 juta, setara Rp 107,97 miliar, selama dua minggu pertama Ramadan. Situs berita yang berbasis di Uni Emirat Arab (UEA), Gulf News, melaporkan penyitaan itu terdiri dari tas tangan, sepatu dan jam tangan palsu.
Upaya penyitaan ini merupakan bagian dari kampanye kepolisian Dubai dalam mengungkap kejahatan pemalsuan. Dalam penggerebakan itu, polisi Dubai bekerja sama dengan Departemen Pembangunan Ekonomi.
Kampanye yang akan berakhir dalam beberapa hari jelang Idul Fitri ini bertujuan melindungi hak kekayaan intelektual dari pemilik merek asli. Demikian dikatakan Mayor Jenderal Khalil Ebrahim al-Mansouri, Asisten Kepala Polisi Dubai Pidana Urusan Investigasi.
Khalil menambangkan, langkah ini juga bertujuan untuk mencegah penyebaran barang palsu dan efek negatif terhadap perekonomian dan masyarakat.
Letnan Kolonel Rashid Saleh Bin Thaboi, Deputi Direktur Departemen Anti Kejahatan Ekonomi, mengatakan sejak awal kampanye, sekitar lima penyalur barang palsu ditangkap setiap hari.
Tindakan hukum segera diambil terhadap orang yang terlibat dan mereka akan dipindahkan ke bagian penuntutan. Sementara apartemen tempat ditemukannya barang bermerek palsu telah ditutup. (Ism)
Advertisement
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Inspiratif, Tiga Artis Cantik Ini Ternyata Founder Komunitas
Fakta-Fakta Ciamis Jadi Kota Kecil Terbersih se-ASEAN
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Tak Hanya di Indonesia, 7 Mitos Aneh di Berbagai Belahan Dunia
Bentuk Roti Cokelat Picu Komentar Pedas di Medsos, Chef Sampai Revisi Bentuknya
Peneliti Ungkap Pemicu Perempuan Sanggup Bicara 20 Ribu Kata Sehari?
Kata Ahli Gizi Soal Pentingnya Vitamin C untuk Tumbuh Kembang Anak