Wamenkominfo Nezar Patria: AI Berisiko Langgar Hak Privasi dan Penyalahgunaan Kekayaan Intelektual

Reporter : Editor Dream.co.id
Selasa, 10 Oktober 2023 07:47
Wamenkominfo Nezar Patria: AI Berisiko Langgar Hak Privasi dan Penyalahgunaan Kekayaan Intelektual
Wamenkominfo Nezar Patria Bicara Risiko AI: Pelanggaran Hak Privasi hingga Penyalahgunaan Kekayaan Intelektual

1 dari 12 halaman

Wamenkominfo Nezar Patria: AI Berisiko Langgar Hak Privasi dan Penyalahgunaan Kekayaan Intelektual

Wamenkominfo Nezar Patria: AI Berisiko Langgar Hak Privasi dan Penyalahgunaan Kekayaan Intelektual © Dream

2 dari 12 halaman

© Dream

Dream - Teknologi kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) memberi dampak positif dalam ilmu pengetahuan.

Namun di sisi lain AI juga memiliki potensi risiko yang harus ditangani dan dikelola dengan baik agar tidak menimbulkan dampak buruk bagi manusia.

3 dari 12 halaman

© Dream

Wakil Menteri Komunikasi dan Informatika, Nezar Patria, mengatakan, dalam menyikapi perkembangan AI, perlu ada kebijakan yang mendukung, semisal moderasi konten, keberimbangan dan non-diskriminasi, serta upaya penguatan literasi digital.

4 dari 12 halaman

"Kita harus akui bahwa AI membawa berbagai risiko seperti pelanggaran hak privasi dan penyalahgunaan kekayaan intelektual yang butuh ditangani secara hati-hati,"

jelas Nezar Patria, dalam sesi Global AI Governance and Generative AI - Contribution to Hiroshima AI Process, Internet Governance Forum (IGF) 2023 di Kyoto, Jepang, Senin 9 Oktober 2023.

5 dari 12 halaman

© Dream

Dia menambahkan, Indonesia paham akan pentingnya penanganan dan mitigasi risiko AI, baik dari sisi kebijakan maupun level praktis. Untuk itu Indonesia telah memulai pengembangan ekosistem pemerintahan berbasis AI sejak 2020 lewat beberapa kebijakan yang bersifat nasional.

6 dari 12 halaman

"Di antaranya Dokumen Strategi Nasional Kecerdasan Artifisial Republik Indonesia 2020-2045, Klasifikasi Standar Pengembangan Lini Bisnis Pemrograman Berbasis AI, serta UU Pelindungan Data Pribadi (UU PDP) yang telah mengakomodir pemrosesan data yang kompl

tutur Nezar.

7 dari 12 halaman

© Dream

Dia mengapresiasi pemerintah Jepang yang mengangkat urgensi pembahasan isu AI ini. Komitmen terhadap penanganan AI juga diwujudkan pemerintah Indonesia dalam bentuk dukungan atas G20 AI Principle saat Presidensi Jepang dalam KTT G20 empat tahun lalu.

8 dari 12 halaman

"Kami juga mengapresiasi upaya Jepang dalam G7 Hiroshima Summit lalu untuk melibatkan berbagai pemangku kepentingan di luar anggota G7,"

9 dari 12 halaman

© Dream

Perdana Menteri Jepang, Kishida Fumio, yang turut berbicara di panel diskusi itu, menekankan keberimbangan antara pengembangan AI dan regulasi yang mengaturnya.

10 dari 12 halaman

“Dalam konteks AI, harus ada keberimbangan antara melakukan promosi dan menegakkan regulasi. Hanya dengan demikian AI dapat memberikan manfaat yang luas, juga mengurangi risiko negatifnya,"

tutur Kishida Fumio.

11 dari 12 halaman

© Dream

Dalam kesempatan yang sama, Vinton G Cerf, yang lebih dikenal sebagai Bapak Internet Dunia menyampaikan kepeduliannya tentang AI berdasarkan pengalamannya sebagai dedengkot programmer.

“Semakin kita tergantung kepada teknologi, maka akan semakin datang pula risiko-risikonya kepada kita,” tegasnya.

12 dari 12 halaman

AI, menurutnya, tidak hanya soal bagaimana sistem tersebut akan dikelola, tapi juga sumber materi yang digunakan AI. Seperti sumber materi yang diolah, sehingga kita dapat mempertimbangkan kualitas AI.

" Kita juga harus memastikan darimana sumber materi yang digunakan AI sebagai sebuah machine learning. Kita baru dapat mempertimbangkan kualitas AI apabila kita tahu sumber materi yang diolahnya. Teknologi AI juga dapat menghasilkan hal yang tak benar. Jika teknologi memiliki probabilitas untuk benar, maka dia juga memiliki probablitas untuk menjadi salah,” ujar Vinton.

Beri Komentar