Meteroit (Foto: The Sun)
Dream - Seorang warga Sumatera Utara sempat jadi perbincangan publik setelah mengaku rumahnya tertimpa batu meteor. Kejadian tersebut berlangsung pada Agustus 2020 lalu.
Tiga bulan berlalu, pria tersebut benar-benar mendapat rezeki nomplok setelah rumahnya ketiban batu yang diklaim jatuh dari langit tersebut. Pria bernama Josua Hutagalung itu menyatakan batu meteor itu telah dibeli dengan harga fantastis oleh seorang kolektor asal Amerika Serikat.
Josua merupakan warga di Dusun Sitambarat, Kolang, Tapanuli Tengang (Tapteng). Rumahnya tertimpa batu meteor pada Sabtu, 1 Agustus 2020, pukul 16.30 WIB.
" Iya benar, kejadiannya ada meteor jatuh," ujar Josua.
Pada awalnya, Josua yang berprofesi sebagai pengusaha peti mati menceritakan bahwa dia mendengar suara riuh di langit ketika berada di belakang rumahnya.
Tak berselang lama, dentuman keras pun terdengar tepat di samping rumahnya. Saat dicek, atap rumahnya antara ruang tengah dan dapur sudah bolong.
Saat menelusuri ruang tersebut, Josua menemukan tanah di rumahnya sudah berlubang kurang lebih sedalam 15 sentimeter dengan ukuran sejengkal orang dewasa. Tanah sekitar lubang itu, menurutnya, juga nampak mengering.
Dilansir dari The Sun, Rabu 18 November 2020, seorang kolektor asal Amerika Serikat membeli meteor tersebut dengah harga 1,4 juta poundstering (sekitar Rp26 miliar).
Menurut berita The Sun, setelah dianalisis, meteroit tersebut diklasifikasikan sebagai CM1/2 karbon Chondrite, varietas yang sangat langka.
Para ilmuan mengatakan, meteoroit itu mengandung asam amino unik dan elemen primordial lain yang diyakini menjadi benih kehidupan di awal tata surya.
Lebih lanjut, seorang ahli meteorit Jared Collins yang berbasis di Bali mengatakan, seorang kolektor bernama Jay Piatek meminta untuk mengamankan meteorit langka itu.
Ia juga meminta Jared untuk melakukan negosiasi harga.
" Ponsel saya menyala dengan tawaran gila, untuk naik pesawat dan membeli meteorit itu," ujar Jared.
Setelahnya, Jared mengirimkan batu luar angkasa itu ke Amerika serikat untuk dibeli kembali oleh seorang kolektor AS yang ingin menyimpannya dalam nitrogen cair di Pusat Studi Meteorit, Arizona State University, Amerika Serikat.
(Sumber: The Sun)
Advertisement
Lebih dari Sekadar Kulit Sehat: Cerita Enam Selebriti Merawat Kepercayaan Diri yang Autentik
Kebiasaan Pakai Bra saat Tidur Berbahaya? Cari Tahu Faktanya
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Peneliti Ungkap Pemicu Perempuan Sanggup Bicara 20 Ribu Kata Sehari?
Penampilan Alya Zurayya di Acara Dream Day Ramadan Fest 2023 Day 6
Bentuk Roti Cokelat Picu Komentar Pedas di Medsos, Chef Sampai Revisi Bentuknya
Mahasiswa Sempat Touch Up di Tengah Demo, Tampilannya Slay Maksimal
Desain Samsung Galaxy S26 Bocor, Isu Mirip iPhone 17 Pro Bikin Heboh Pecinta Gadget
Konser Sejarah di GBK: Dewa 19 All Stars Satukan Legenda Rock Dunia dalam Panggung Penuh Magis
Lebih dari Sekadar Kulit Sehat: Cerita Enam Selebriti Merawat Kepercayaan Diri yang Autentik