Ilustrasi (Shutterstock)
Dream - Pemerintah kini mempermudah warga negara asing (WNA) untuk memiliki aset atau rumah tinggal di Indonesia dengan aturan baru. Syaratnya hanya paspor sebagai bukti sah identitas WNA.
Sekretaris Jenderal Kementerian ATR/BPN, Suyus Windayana, menerangkan, aturan itu merujuk pada Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2021 Tentang Hak Pengelolaan, Hak Atas Tanah, Satuan Rumah Susun, dan Pendaftaran Tanah. Di sini, syaratnya WNA cukup memiliki dokumen keimigrasian untuk bisa membeli aset di dalam negeri.
" Sehingga dengan ketentuan ini, cukup paspor atau visa orang asing dapat memiliki properti di Indonesia," kata Suyus dikutip dari Merdeka.com, Jumat 4 Agustus 2023.
Suyus menegaskan, aturan ini sudah disetujui oleh Direktorat Jenderal Keimigrasian Kemenkumham. Artinya, ada syarat yang lebih mudah untuk WNA memiliki aset di Indonesia.
Aturan baru ini berbeda dengan sebelumnya. Yakni, WNA perlu lebih dulu memiliki Kartu Indentitas Tingal Sementara (KITAS) atau Kartu Identitas Tinggal Tetap (KITAP).
" KITAS dan KITAP-nya nanti diberikan setelah orang asing tersebut mendapatkan atau membeli properti yang ada di Indonesia, jadi ini posisinya dibalik," jelas Suyus.
Aturan tersebut juga mempermudah WNA untuk memiliki aset rumah susun. Kali ini, orang asing bisa punya rusun yang berdiri di atas tanah dengan Hak Guna Bangunan (HGB). Padahal sebelumnya, yang boleh dibeli hanya yang memiliki izin hak pakai.
" Pengaturan sebelumnya orang asing hanya dapat memiliki rumah susun di atas hak pakai, hal ini tentunya jadi ditunggu oleh para pegiat properti karena pada umumnya rusun dibangun (di atas) tanah HGB," ungkap Suyus.
Dream - Setiap orang pasti ingin memiliki rumah impiannya sendiri. Sayangnya, impian punya rumah sendiri ini seringkali gagal karena masalah finansial.
Hampir di semua negara pasti mengalami kenaikan harga rumah setiap tahunnya. Terlebih di negara-negara yang memiliki sumber lahan terbatas dan jumlah penduduk sangat banyak. Kondisi ini membuat impian untuk mempunyai rumah tinggal angan-angan.
Namun perempuan asal Jepang bernama Saki Tamogami ini memiliki cara untuk menyiasati kondisi tersebut. Sadar harga rumah sangat mahal, dia menjalani pola hidup super hemat di usia yang sangat muda.
Tidak hanya punya satu unit, wanita berusia 30 tahunan itu memiliki tiga rumah impian yang totalnya ditaksir mencapai Rp5 miliaran.
Cara hidup ekstrem ini berawal ketika Saki masih berusia 18 tahun. Di usia sangat muda, Saki berjanji bahwa dia harus punya rumah sebelum usia 34 tahun.
Untuk mencapai impiannya itu, Saki menjalani kehidupan yang super hemat. Dia menggunakan metode frugal living tapi di level yang sangat ekstrem.
Saki kemudian bercerita bagaimana dia menjalani frugal living tingkat dewa yang bagi orang lain mungkin susah untuk dijalankan.
Definisi frugal living seperti dikutip dari laman Kemenkeu.go.id adalah konsep dimana seseorang mengalokasikan dana yang dimiliki dengan kesadaran penuh (mindfull), dengan pertimbangan dan analisis yang baik disertai dengan strategi pencapaian tujuan keuangan masa depan yang jelas.
Konsep frugal living yang dijalani Saki bisa dikatakan ekstrem. Bayangkan, dia sangat selektif dalam hal pengeluaran belanja sehari-hari. Harga makanannya yang paling mahal cuma 50 yen atau sekitar Rp6.000 saja.
Saki kemudian merinci pengeluaran sehari-harinya selama menjadi kehidupan super hemat yang sangat mengagumkan.
Setiap pagi Saki hanya sarapan sepotong roti dan selai. Untuk makan siang dia memilih ikan dengan nasi. Sementara malamnya, dia hanya makan sayur.
Terkadang, Saki makan mi instan. Namun dia makan mi instan langsung di pancinya supaya menghemat biaya beli sabun cuci piring.
Ketika berbelanja, Saki hanya akan mengambil barang yang diskon atau stok sisa dengan potongan harga di supermarket.
Wanita berusia 34 tahun ini tidak pernah membeli baju baru. Dia hanya memakai baju bekas yang diberikan oleh kerabat dan temannya.
Agar lebih menghemat lagi, Saki mengambil barang-barang seperti panci, piring dan sebagainya, dari tempat daur ulang atau bank sampah.
Saki akan menghitung setiap pengeluaran, meski cuma 1 Yen saja. Dia begitu ketat dalam mencatat semua pengeluaran uangnya.
Gaya hidup super hemat itu dia jalankan selama 15 tahun hingga akhirnya pada usia 27 tahun dia membeli rumah pertamanya seharga 10 juta Yen (setara Rp1 miliar).
Dua tahun kemudian, dia kembali berhasil membeli rumah kedua seharga 18 juta Yen (setara Rp1,9 miliar).
Pada tahun 2019, Saki kembali membeli rumah impian ketiganya dengan harga 37 juta yen (setara Rp3,9 miliar)
Hebatnya, meski sudah memiliki 3 rumah di usia muda, Saki masih mempertahankan gaya hidup super hemat demi membuat kafe kucing impiannya.
Kini, Saki tinggal ongkang-ongkang kaki sambil menarik uang sewa dari orang-orang yang mengontrak rumahnya yang tarifnya sangat mahal.
Meski frugal living versi Saki yang ekstrem hampir mustahil bisa ditiru, tapi semangatnya untuk berhemat demi memiliki rumah itu patut menjadi contoh.
Sumber: NextShark